^ Scroll to Top

Sunday, July 13, 2008

PERCAKAPAN MUSA A.S DENGAN ALLAH AZZAWAJALLAH

Musa A.S: Oh Tuhanku, ajarilah kami sesuatu yang dapat kami pakai untuk berzikir dan berdo'a kepada Engkau.ALLAH: Ucapkan, Laa Ilaaha Illlallaah ha Musa.Musa A.S: Oh Tuhanku, semua hamba-Mu telah mengucapkan kalimat itu.ALLAH: Hai Musa, andaikan langit yang tujuh berserta seluruh penghuninya selain Aku, dan bumi yang tujuh ditimbang dengan Laa Ilaaha Illallaah, nescaya masih berat Laa Ilaaha Illallaah.Kata Hikmah :

1. Kisah ini diambil dari hadis Nabi S.A.W yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim dari Abi Sa'id Al-Khud riyyi r.a.
2. Nilai Laa Ilaaha Illallaah lebih hebat daripada langit, bumi dan seluruh penghuninya.
3. Langit itu berpenghuni.
4. Bumi itu tujuh lapis sebagaimana langit.
5. Seutama-utama zikir adalah Laa Ilaaha Illallaah.





...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

Kisah Nabi Adam a.s.

Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya,menciptakan langit dengan mataharinya,bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.
Kekhuatiran Para Malaikat.
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari.Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih,bertahmid,melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."
Allah berfirman,menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna
.
Iblis Membangkang.
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.
Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.
Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.
Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."
Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."
Adam Menghuni Syurga.
Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"
Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi."Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."
Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."
Iblis Mulai Beraksi.
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya.Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.
Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."
Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.
Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu.Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yang telah ditentukan."
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
Kisah Adam dalam Al-Quran. Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25
Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.
Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.
Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.
Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan. Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.
Kisah Habil Dan Qabil, putera Nabi Adam a.s.
Tatacara hidup suami isteri Adam dan Hawa di bumi mulai tertib dan sempurna tatkala Hawa bersedia untuk melahirkan anak-anaknya yang akan menjadi benih pertama bagi umat manusia di dunia ini. Siti Hawa melahirkan kembar dua pasang.Pertama lahirlah pasangan Qabiel dan adik perempuannya yang diberi nama "Iqlima",kemudian menyusul pasangan kembar kedua Habiel dan adik perempuannya yang diberi nama "Lubuda". Kedua orang tua,Nabi Adam dan Siti Hawa, menerima kelahiran keempat putera puterinya itu dengan senang dan gembira, walaupun Hawa telah menderita apa yang lumrahnya dideritai oleh setiap ibu yang melahirkan bayinya. Mereka meharapkan dari keempat anak pertamanya ini akan menurunkan anak cucu yang akan berkembang biak untuk mengisi bumi Allah dan menguasai sesuai dengan amanat yang telah dibebankan keatas bahunya.
Di bawah naungan ayah ibunya yang penuh cinta dan kasih sayang maka membesarlah keempat-empat anak itu dengan cepatnya melalui masa kanak-kanak dan menginjak masa remaja.Yang perempuan sesuai dengan qudrat dan fitrahnya menolong ibunya mengurus rumahtangga dan mengurus hal-hal yang menjadi tugas wanita,sedang yang laki-laki menempuhi jalannya sendiri mencari nafkah untuk memenuhi keperluan hidupnya.Qabiel berusaha dalam bidang pertanian sedangkan Habiel dibidang perternakan.
Penghidupan sehari-hari keluarga Adam dan Hawa berjalan tertib sempurna diliputi rasa kasih sayang saling cinta menyintai hormat menghormati masing-masing meletakkan dirinya dalam kedudukkan yang wajar si ayah terhadap isterinya dan putera-puterinya,si isteri terhadap suami dan anak-anaknya.Demikianlah pula pergaulan di antara keempat bersaudara berlaku dalam harmoni damai dan tenang saling bantu membantu hormat menghormati dan bergotong-royong.
Keempat Anak Adam Memasuki Alam Remaja.
Keempat putera-puteri Adam mencapai usia remaja dan mamasuki alam akil baligh di mana nafsu berahi dan syahwat serta hajat kepada hubungan kelamin makin hari makin nyata dan nampak pada gaya dan sikap mereka hal mana menjadi pemikiran kedua orang tuanya dengan cara bagaimana menyalurkan nasfu berahi dan syahwat itu agar terjaga kemurnian keturunan dan menghindari hubungan kelamin yang bebas di antara putera-puterinya. Kepada Nabi Adam Allah memberi ilham dan petunjuk agar kedua puteranya dikahwinkan dengan puterinya.Qabiel dikahwinkan dengan adik habiel yang bernama Lubuda dan Habiel dengan adik Qabiel yang bernama Iqlima.
Cara yang telah diilham oleh Allahs.w.t. kepada Nabi Adam telah disampaikan kepada kedua puteranya sebagai keputusan si ayah yang harus dipatuhi dan segera dilaksanakan untuk menjaga dan mengekalkan suasana damai dan tenang yang meliputi keluarga dan rumahtangga mereka.Akan tetapi dengan tanpa diduga dan disangka rancangan yang diputuskan itu ditolak mentah-mentah oleh Qabiel dan menyatakan bahawa ia tidak mahu mengahwini Lubuda, adik Habiel dengan mengemukakan alasan bahawa Lubuda adalah buruk dan tidak secantik adiknya sendiri Iqlima.Ia berpendapat bahawa ia lebih patut mempersunting adiknya sendiri Iqlima sebagai isteri dan sekali-kali tidak rela menyerahkannya untuk dikahwinkan oleh Habiel.Dan memang demikianlah kecantikan dan keelokan paras wanita selalu menjadi fitnah dan rebutan lelaki yang kadang-kadang menjurus kepada pertentangan dan permusuhan yang sampai mengakibatkan hilangnya nyawa dan timbulnya rasa dendam dan dengki diantara sesama keluarga dan sesama suku.
Kerana Qabiel tetap berkeras kepala tidak mahu menerima keputusan ayahnya dan meminta supaya dikahwinkan dengan adik kembarnya sendiri Iqlima maka Nabi Adam seraya menghindari penggunaan kekerasan atau paksaan yang dapat menimbulkan perpecahan di antara saudara serta mengganggu suasana damai yang meliputi keluarga beliau secara bijaksana mengusulkan agar menyerahkan masalah perjodohan itu kepada Tuhan untuk menentukannya.Caranya ialah bahawa masing-masing dari Qabiel dan Habiel harus menyerahkan qurban kepada Tuhan dengan catatan bahawa barangsiapa di antara kedua saudara itu diterima qurbannya ialah yang berhad menentukan pilihan jodohnya.
Qabiel dan Habiel menerima baik jalan penyelesaian yang ditawarkan oleh ayahnya.Habiel keluar dan kembali membawa peliharaannya sedangkan Qabiel datang dengan sekarung gandum yang dipilih dari hasil cucuk tanamnya yang rusak dan busuk kemudian diletakkan kedua qurban itu kambing Habiel dan gandum Qabiel diatas sebuah bukit lalu pergilah keduanya menyaksikan dari jauh apa yang akan terjadi atas dua jenis qurban itu. Kemudian dengan disaksikan oleh seluruh anggota keluarga Adam yang menanti dengan hati berdebar apa yang akan terjadi di atas bukit dimana kedua qurban itu diletakkan, terlihatlah api besar yang turun dari langit menyambar kambing binatang qurbannya Habiel yang seketika itu musnah ternakan oleh api sedang karung gandum kepunyaan Qabiel tidak tersentuh sedikit pun oleh api dan tetap tinggal utuh.
Maka dengan demikian keluarlah Habiel sebagai pemenang dalam pertaruhan itu karena qurbannya kambing telah diterima oleh Allah sehingga dialah yang mendapat keutamaan untuk memilih siapakah di antara kedua gadis saudaranya itu yang akan dipersuntingkan menjadi isterinya.
Pembunuhan Pertama Dalam Sejarah Manusia.
Dengan telah jatuhnya keputusan dari langit yang menerima qurban Habiel dan menolak qurban Qabiel maka pudarlah harapan Qabiel untuk mempersuntingkan Iqlima.Ia tidak puas dengan keputusan itu namun tidak ada jalan untuk menolaknya. Ia menyerah dan menerimanya dengan rasa kesal dan marah sambil menaruh dendam terhadap Habiel yang akan dibunuhnya di kala ketiadaan ayahnya. Ketika Adam hendak berpergian dan meninggalkan rumah beliau mengamanahkan rumahtangga dan keluarga kepada Qabiel. Ia berpesan kepadanya agar menjaga baik-baik ibu dan saudara-saudaranya selama ketiadaannya.Ia berpesan pula agar kerukunan keluarga dan ketenangan rumahtangga terpelihara baik-baik jangan sampai terjadi hal-hal yang mengeruhkan suasana atau merusakkan hubungan kekeluargaan yang sudah akrab dan intim.
Qabiel menerima pesanan dan amanat ayahnya dengan kesanggupan akan berusaha sekuat tenaga menyelenggarakan amanat ayahnya dengan sebaik-baiknya dan sesempurna berpergiannya akan mendapat segala sesuatu dalam keadaan baik dan menyenangkan.Demikianlah kata-kata dan janji yang keluar dari mulut Qabiel namun dalam hatinya ia berkata bahawa ia telah diberi kesempatan yang baik untuk melaksanakan niat jahatnya dan melepaskan rasa dendamnya dan dengkinya terhadap Habiel saudaranya.
Tidak lama setelah Adam meninggalkan keluarganya datanglah Qabiel menemui Habiel di tempat penternakannya.Berkata ia kepada Habiel:"Aku datang ke mari untuk membunuhmu.Masanya telah tiba untuk aku lenyapkan engkau dari atas bumi ini." "Apa salahku?"tanya Habiel.Dengan asalan apakah engkau hendak membunuhku?" Qabiel berkata:"Ialah karena qurbanmu diterima oleh Allah sedangkan qurbanku ditolak yang bererti bahawa engkau akan mengahwini adikku Iqlima yang cantik dan molek itu dan aku harus mengahwini adikmu yang buruk dan tidak mempunyai gaya yang menarik itu."
Habiel berkata:"Adakah berdosa aku bahawa Allah telah menerima qurbanku dan menolak qurbanmu?Tidakkah engkau telah bersetuju cara penyelesaian yang diusulkan oleh ayah sebagaimana telah kami laksanakan?Janganlah tergesa-gesa wahai saudaraku, mempertaruhkan hawa nasfu dan ajakan syaitan! Kawallah perasaanmu dan fikirlah masak-masak akan akibat perbuatanmu kelak! Ketahuilah bahawa Allah hanya menerima qurban dari orang-orang yang bertakwa yang menyerahkan dengan tulus ikhlas dari hati yang suci dan niat yang murni.Adakah mungkin sesekali bahawa qurban yang engkau serahkan itu engkau pilihkannya dari gandummu yang telah rusak dan busuk dan engkau berikan secara terpaksa bertentangan dengan kehendak hatimu, sehingga ditolak oleh Allah, berlainan dengan kambing yang aku serahkan sebagai korban yang sengaja aku pilihkan dari perternakanku yang paling sihat dan kucintai dan ku serahkannya dengan tulus ikhlas disertai permohonan diterimanya oleh Allah.
Renungkanlah, wahai saudaraku kata-kataku ini dan buangkanlah niat jahatmu yang telah dibisikkan kepadamu oleh Iblis itu, musuh yang telah menyebabkan turunnya ayah dan ibu dari syurga dan ketahuilah bahawa jika engkau tetap berkeras kepala hendak membunuhku, tidaklah akan aku angkat tanganku untuk membalasmu karena aku takut kepada Allah dan tidak akan melakukan sesuatu yang tidak diredhainya.Aku hanya berserah diri kepada-Nya dan kepada apa yang akan ditakdirkan bagi diriku."
Nasihat dan kata-kata mutiara Habiel itu didengar oleh Qabiel namun masuk telinga kanan keluar telinga kiri dan sekali-kali tidak sampai menyentuh lubuk hatinya yang penuh rasa dengki, dendam dan iri hati sehingga tidak ada tempat lagi bagi rasa damai, cinta dan kasih sayang kepada saudara sekandungnya. Qabiel yang dikendalikan oleh Iblis tidak diberinya kesempatan untuk menoleh kebelakang mempertimbangkan kembali tindakan jahat yang dirancangkan terhadap saudaranya, bahkan bila api dendam dan dengkin didalam dadanya mulai akan padam dikipasinya kembali oleh Iblis agar tetap menyala-yala dan ketika Qabiel bingung tidak tahu bagaimana ia harus membunuh Habiel saudaranya, menjelmalah Iblis dengan seekor burung yang dipukul kepalanya dengan batu sampai mati. Contoh yang diberikan oleh Iblis itu diterapkannya atas diri Habiel di kala ia tidur dengan nyenyaknya dan jatuhlah Habiel sebagai kurban keganasan saudara kandungnya sendiri dan sebagai kurban pembunuhan pertama dalam sejarah manusia
Penguburan Jenazah Habiel.
Qabiel merasa gelisah dan bingung menghadapi mayat saudaranya.ia tidak tahu apa yang harus diperbuat dengan tubuh saudaranya yang semakin lama semakin busuk itu.Diletakkannyalah tubuh itu di sebuah peti yang dipikulnya seraya mundar-mundir oleh Qabiel dalam keadaan sedih melihat burung-burung sedang berterbangan hendak menyerbu tubuh jenazah Habiel yang sudah busuk itu. kebingungan dan kesedihan Qabiel tidak berlangsung lama karena ditolong oleh suatu contoh yang diberikan oleh Tuhan kepadanya sebagaimana ia harus menguburkan jenazah saudaranya itu.Allah s.w.t. Yang Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana, tidak rela melihat mayat hamba-Nya yang soleh dan tidak berdosa itu tersia-sia demikian rupa, maka dipertujukanlah kepada Qabiel, bagaimana seekor burung gagak menggali tanah dengan kaki dan paruhnya, lalu menyodokkan gagak lain yang sudah mati dalam pertarungan, ke dalam lubang yang telah digalinya, dan menutupi kembali dengan tanah.Melihat contoh dan pengajaran yang diberikan oleh burung gagak itu, termenunglah Qabiel sejenak lalu berkata pada dirinya sendiri:"Alangkah bodohnya aku, tidakkah aku dapat berbuat seperti burung gagak itu dan mengikuti caranya menguburkan mayat saudaraku ini?"
Kemudian kembalilah Adam dari perjalanan jauhnya.Ia tidak melihat Habiel di antara putera-puterinya yang sedang berkumpul.Bertanyalah ia kepada Qabiel:"Di manakah Habiel berada?Aku tidak melihatnya sejak aku pulang." Qabiel menjawab:"Entah, aku tidak tahu dia ke mana! Aku bukan hamba Habiel yang harus mengikutinya ke mana saja ia pergi." Melihat sikap yang angkuh dan jawapan yang kasar dari Qabiel, Adam dapat meneka bahawa telah terjadi sesuatu ke atas diri Habiel, puteranya yang soleh, bertakwa dan berbakti terhadap kedua orang tuanya itu.Pada akhirnya terbukti bahawa Habiel telah mati dibunuh oleh Qabiel sewaktu peninggalannya.Ia sangat sesal di atas perbuatan Qabiel yang kejam dan ganas itu di mana rasa persaudaraan, ikatan darah dan hubungan keluarga diketepikan sekadar untuk memenuhi hawa nafsu dan bisikan yang menyesatkan.
Menghadapi musibah itu, Nabi Adam hanya berpasrah kepada Allah menerimanya sebagai takdir dan kehendak-Nya seraya mohon dikurniai kesabaran dan keteguhan iman baginya dan kesedaran bertaubat dan beristighfar bagi puteranya Qabiel.
Kisah Qabiel dan Habiel Dalam Al-Quran. Al-Quran mengisahkan cerita kedua putera Nabi Adam ini dalam surah"Al-Maaidah" ayat 27 sehingga ayat 32 .
Pengajaran Dari Kisah Putera Nabi Adam A.S. Bahawasanya Allah s.w.t. hanya menerima qurban dari seseorang yang menyerahkannya dengan tulus dan ikhlas, tidak dicampuri dengan sifat riyak, takabur atau ingin dipuji.Barang atau binatang yang diqurbankan harus yang masih baik dan sempurna dan dikeluarkannya dari harta dan penghasilan yang halal.Jika qurban itu berupa binatang sembelihan, harus yang sihat, tidak mengandungi penyakit atau pun cacat, dan jika berupa bahan makanan harus yang masih segar baik dan belum rusak atau busuk.
Bahawasanya penyelesaian jenazah manusia yang terbaik adalah dengan cara penguburan sebagaimana telah diajarkan oleh Allah kepada Qabiel.itulah cara paling sesuai dengan martabat manusia sebagai makhluk yang dimuliakan dan diberi kelebihan oleh Allah di atas makhluk-makhluk lainnya, menurut firman Allah dalam surah "Al-Isra" ayat 70 yang bererti ; "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam.Kami angkut mereka di daratan dan di lautan.Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan."





...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

Kisah Nabi Idris a.s

Atas daya usaha Nabi Sheth A.S., sesetengah manusia mula mempercayai Allah. Masa berlalu, mereka mula menyembah berhala nabi mereka. Mereka mula menjadi tidak beragama, menyembah banyak tuhan dan tidak lagi beriman dengan Allah. Mereka mengambil jalan yang salah dalam hidup mereka. Pada suatu masa tertentu, Allah telah mengutuskan Nabi Idris A.S. untuk memulih dan membimbing mereka yang telah hanyut itu. Allah telah menyebutnya dalam al-Quran seperti berikut:
" Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka kisah) Idris (yang tersebut) dalam al-Quran. Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi" (Maryam, 19: 56)
Seruan dan Penentangan
Nabi Idris A.S. menyeru umatnya kembali menyembah Tuhan yang satu. Baginda mengarahkan umatnya untuk meninggalkan penyembahan berhala mereka. Baginda menekankan bahawa mereka tidak boleh dikuasai oleh sifat cintakan harta dan kekayaan. Baginda menegah mereka daripada meminum arak dan minuman lain yang memabukkan. Hanya segelintir sahaja yang mendengar seruan baginda tetapi majoriti daripada mereka menentang keras terhadap baginda. Namun begitu, Nabi Idris A.S. tetap tidak berputus asa dan terus menyeru tanpa goyah pendiriannya. Baginda dihargai atas keimanan dan kesabaran yang kental.
"Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Dzulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami, sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang soleh" (Al-Anbiyya, 21: 85-86)
Penghijrahan ke Mesir
Walaupun dengan usaha yang tidak mengenal penat, Nabi Idris A.S. masih tidak dapat mencapai kejayaan yang sepatutnya dan baginda rasa tercabar dengan kelakuan para penduduk zaman itu. Lalu baginda diarahkan untuk berhijrah ke Mesir dan melaksanakan tugasnya di tebing sungai Nil. Baginda menyeru supaya menuju kepada agama Allah kepada pelbagai kumpulan masyarakat dan menasihati mereka supaya berbuat baik dan bertamadun. Akhirnya baginda berjaya membawa perubahan dari segi moral dan sosial hidup masyarakat tersebut.
Kata-kata daripada Nabi Idris
Baginda mengajar dengan teguran dan nasihat yang baik seperti berikut:1. Jangan berasa dengki dengan kekayaan orang lain.2. Sesiapa yang mempunyai keinginan yang tidak terbatas, akan menghalangnya daripada berpuashati dengan kekayaan yang diperolehi.3. Seseorang mestilah ikhlas dalam pengabdian kepada Allah.4. Berdosa jika melakukan sumpah yang salah.
5. Sabar adalah kunci kejayaan6. Sesiapa yang mengawal nafsunya adalah seorang yang bertuah. Golongan yang berbuat baik sahaja akan hidup dalam syafaat daripada Allah semasa hari pembalasan.7. Sesiapa yang ingin mencapai kesempurnaan dalam ilmu, sepatutnya tidak terlibat dengan perlakuan yang tidak bermoral.
Nabi yang Mengetahui
Nabi Idris dilahirkan seratus tahun selepas kematian Nabi Adam A.S. Baginda adalah manusia pertama yang belajar menulis. Diketahui bahawa 30 bahagian ayat-ayat suci Allah diwahyukan kepada baginda. Baginda adalah manusia yang menemui sains astronomi dan aritmetik.
Kematian Nabi Idris A.S.
Nabi Idris A.S. diangkat ke syurga ketika berusia 365 tahun. Ibn Jarir mengaitkannya dalam Rauzatul Ahbab yang Nabi Idris A.S. adalah sahabat kepada malaikat di dalam syurga. Malaikat telah mengangkat baginda ke syurga dan apabila mereka sampai di syurga aras keempat, mereka terjumpa dengan malaikat maut. Malaikat yang mengiringi Nabi Idris A.S. bertanya kepada malaikat maut tentang usia hidup Nabi Idris A.S. dan malaikat maut menjawab:
"Dimanakah Idris ? kerana aku diperintahkan untuk mencabut nyawanya"
Nabi Idris kemudiannya bersemadi di syurga aras keempat dan wafat di dalam sayap malaikat yang membawanya ke syurga. Mutwaslah adalah salah seorang anaknya yang diketahui telah membina tanda untuk Nabi Idris di bumi.





...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

Kisah Nabi Yusuf a.s

Nabi Ya'qub A.S. mempunyai 12 orang anak lelaki. Salah seorang daripadanya bernama Yusuf yang mempunyai perjalanan hidup yang menarik. Yusuf adalah seorang pemuda yang kacak, berbudi pekerti mulia dan berpersonaliti menarik. Nabi Ya'qub mempunyai pengaruh yang besar terhadap Yusuf, anak yang paling disayangi baginda. Saudara-saudara Yusuf mula berasa cemburu dan mereka bersatu menentang Yusuf dan merancang untuk menyingkirkannya keluar.
Mimpi Nabi Yusuf dan Tafsirannya
Apabila Nabi Yusuf A.S. meningkat remaja, baginda mendapat mimpi yang istimewa. Baginda segera memberitahu bapanya mimpi tersebut. Baginda bermimpi yang terdapat 11 butir bintang dan bulan serta matahari melutut di hadapan baginda. Nabi Yusuf A.S. sangat gembira mendapat mimpi yang menakjubkan itu. Jantung baginda berdegup kencang semasa mengkhabarkan mimpi tersebut kepada bapanya. Al-Quran menerangkan peristiwa tersebut dalam ayat berikut:
"(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku"" (Yusuf, 12: 4)
Apabila mendengar mimpi tersebut, Nabi Ya'qub secara membisik menasihati anaknya supaya tidak memberitahu saudara-saudaranya yang lain memandangkan rasa cemburu mereka yang meluap-luap. Baginda memberitahu Yusuf, kemungkinan mereka akan merancang pakatan menentang Yusuf. Nabi Ya'qub A.S. telah mentafsirkan mimpi tersebut bahawa Yusuf akan menjadi seorang yang terkenal. Allah akan mengurniakan kebijaksanaan, nikmat dan penghormatan. Baginda juga akan mendapat kelebihan meramalkan kejadian masa depan. Kesimpulannya, Yusuf akan diangkat sebagai seorang nabi. Saudara-saudaranya yang sebelas lagi (11 bintang), ibu dan bapanya (bulan dan matahari) akan memerlukannya dan akan tunduk terhadap kedudukannya yang mulia. Ayat dalam al-Quran yang berkaitan adalah seperti berikut:
"Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpi-mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya'qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan ni'mat-Nya kepada dua orang bapamu sebelum itu, (iaitu) Ibrahim dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (Yusuf, 12: 6-7)
Pakatan Menentang Nabi Yusuf A.S.
Saudara-saudara Yusuf tidak suka baginda seorang sahaja yang disayangi Nabi Ya'qub A.S. Perasaan cemburu membara dalam hati mereka dan mereka mengambil keputusan untuk menghapuskan baginda Nabi Yusuf A.S. Salah seorang daripada mereka mencadangkan supaya dibunuh sahaja Nabi Yusuf A.S. tetapi saudara-saudara yang lain tidak bersetuju kerana menganggap perbuatan itu adalah amat keterlaluan. Kemudian, saudara yang lain menyarankan supaya dicampakkan Nabi Yusuf A.S. ke dalam lubang. Semua bersetuju dengan cadangan tersebut.
"Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tidak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik". Seorang daripada mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat." " (Yusuf, 12: 7-10)
Rancangan Dilaksanakan
Bagi melaksanakan rancangan tersebut, saudara-saudara yang lain telah mendekati bapa mereka dan memujuk Nabi Ya'qub untuk membawa anak kesayangannya Yusuf bersama-sama mereka menggembala kambing. Mereka memujuk sehingga menimbulkan kecurigaan di hati baginda. Baginda risau disebabkan rasa cemburu, mereka akan berbuat sesuatu terhadap Yusuf. Pada mulanya Nabi Ya'qub A.S. berat hati membenarkan Yusuf mengikuti mereka, namun anak-anaknya yang lain memujuk dengan sedaya upaya untuk memuaskan hati bapa mereka. Mereka memberi jaminan bahawa mereka akan menjaga adik mereka walaupun mengancam nyawa mereka. Oleh kerana tidak mahu Yusuf jauh daripada saudaranya, baginda pun dengan membenarkan mereka membawa Yusuf . Jadi mereka berpeluang untuk melaksanakan rancangan jahat mereka.
"Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengungini kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya." Berkatalah Ya'qub; "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khuatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah daripadanya." Mereka berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi" Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu itu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi." " (Yusuf, 12: 11-15)
Mereka meneruskan perjalanan menuju ke gunung. Mereka semua berasa gementar kecuali Nabi Yusuf A.S. yang akan menjadi mangsa.
Semasa mereka bergembira dengan perjalanan tersebut, mereka telah menolak Nabi Yusuf A.S. masuk ke dalam sebuah perigi buta. Baginda jatuh dan berasa sakit seluruh badannya. Tiada makanan dan minuman dalam perigi yang gelap dan menakutkan itu. Baginda menjerit tetapi suaranya tidak dapat didengar ke atas. Baginda menyedari ini merupakan muslihat saudara-saudaranya.
Nabi Ya'qub Dimaklumkan Tentang Kehilangan Yusuf
Saudara-saudara Nabi Yusuf A.S. berasa bersalah dalam diri mereka kerana mereka telah melakukan satu perkara yang memalukan. Mereka berjalan pulang dengan wajah-wajah yang muram. Mereka mendekati bapanya yang menangis. Mereka berpura-pura menangis semasa memberitahu baginda bahawa Nabi Yusuf A.S. telah ditelan serigala. Mereka menunjukkan baju yang dipenuhi darah sebagai bukti. Ayat al-Quran ada menyebut tentang kejadian ini.
"Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di petang hari sambil menangis. Mereka berkata: "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf berdekatan barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar." Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Nabi Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan" " (Yusuf, 16-18)
Nabi Yusuf A.S. Dikeluarkan Dari Perigi Dan Dijual
Nabi Yusuf A.S. seorang yang sangat tabah dan cekal. Baginda cuba memanjat keluar daripada perigi yang dalam itu, tetapi gagal. Akhirnya dia duduk sahaja sambil berdoa memohon pertolongan Allah. Selepas beberapa lama, sebuah kafilah melalui perigi tersebut.
Sebahagian daripada mereka memerlukan air untuk mengurangkan dahaga. Salah seorang daripada mereka menurunkan bekas ke dalam perigi tersebut tetapi dia tidak dapat mendengar percikan air di dalamnya. Perigi itu kering dan kosong kecuali Nabi Yusuf A.S. yang duduk menunggu seseorang menyelamatkan baginda. Apabila bekas yang diturunkan mengenai baginda, baginda lantas memaut pada bekas tersebut dan akhirnya baginda berjaya keluar dari perigi tersebut. Baginda berasa sangat lega dan bersyukur kepada Allah yang mengurniakan bantuan kepada baginda. Dia membersihkan dirinya dan menerangkan kepada mereka tentang kejadian yang telah menimpa dirinya. Selepas itu Nabi Yusuf A.S. telah dibawa ke Mesir dan dijual sebagai hamba.
"Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh, kabar gembira, ini seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf. Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya: "Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya." (Yusuf, 12: 19-21)
Nabi Yusuf A.S. kemudiannya dibeli oleh seorang pembesar yang terkenal. Baginda kepada pembesar tersebut dan keluarga.
Nabi Yusuf A.S. Mengatasi Godaan
Nabi Yusuf A.S. adalah seorang pemuda yang tampan dan menarik. Baginda sangat mempersonakan dan menawan. Baginda adalah seorang budiman yang dikurniakan Allah dengan nikmat, kasih sayang dan sentiasa dipelihara Allah. Baginda disanjungi oleh ahli-ahli rumah tuannya. Masa berlalu, isteri tuannya telah meletakkan baginda pada kedudukan yang tidak sepatutnya. Dia telah jatuh cinta kepada baginda dan tidak dapat melupakan Nabi Yusuf A.S. Pada suatu hari, semasa ketiadaan suaminya, dia mendekati baginda dan berkeinginan untuk lebih rapat lagi dengan baginda. Nabi Yusuf A.S. mengelakkan diri daripadanya meskipun menjeling ke arah wanita tersebut. Baginda cuba melarikan diri, tetapi dia telah mengejar juga Nabi Yusuf A.S.. Dia menarik baju Nabi Yusuf A.S. dari belakang lantas terkoyaklah baju baginda. Tiba-tiba muncul pembesar di tempat kejadian dan dia berasa sangat marah melihat keadaan tersebut.
Isteri pembesar sangat malu dan menangis kekecewaan kerana gagal melaksanakan perbuatan jahat yang dirancangnya. Dia menuduh Yusuf yang tidak bersalah, telah cuba mencabulnya. Nabi Yusuf A.S. menerangkan kedudukannya yang sebenar dengan sokongan seorang pelayan sebagai saksi dan berkata: "Lihatlah bajunya. Ia terkoyak di bahagian belakang, Yusuf sgt tidak bersalah. Dia tidak sepatutnya dipersalahkan. Sekiranya koyak adalah di bahagian hadapan, tertuduh boleh dianggap penipu." Apabila diperiksa, nyatalah baju Nabi Yusuf A.S. terkoyak di bahagian belakang dan Nabi Yusuf A.S. didapati tidak bersalah. Tuannya yakin bahawa Nabi Yusuf A.S. tidak bersalah dan merayu supaya dilrahsiakan kejadian tersebut dari pengetahuan ramai. Kemudian dia menyuruh isterinya memohon maaf kepada Nabi Yusuf A.S.
Jamuan Diatur
Ramai orang mendengar khabar insiden yang telah berlaku itu. Mereka heboh memperkatakan tentang isteri pembesar yang telah jatuh hati dan cuba menggoda hambanya itu. Seluruh penduduk bandar bercakap tentang kejadian tersebut.
Apabila isteri pembesar mendapat tahu yang dia telah menjadi bahan bualan ramai, dia merancang satu jamuan istimewa. Dia mahu menunjukkan kepada orang lain bahawa daya tarikan Nabi Yusuf A.S. amat sukar ditandingi. Jadi dia telah menjemput kebanyakan wanita di bandar itu datang ke jamuan tersebut.
Pada hari jamuan diadakan, para tetamu berbual dan bergembira serta dihidangkan dengan makanan dan buah-buahan. Isteri pembesar tersebut telah memberikan sebilah pisau yang tajam kepada setiap tetamu wanita untuk mengopek kulit buah-buahan.
Sedang mereka sibuk menggunakan pisau tersebut, isteri pembesar telah menyuruh Nabi Yusuf A.S. masuk ke dalam ruang tetamu. Apabila terbuka sahaja pintu, suasana menjadi diam seketika dan Nabi Yusuf A.S. berdiri dengan tenang. Wanita-wanita tersebut melihat ke arahnya dan terpesona dengan ketampanan baginda. Baginda sangat menarik sehingga sebahagian besar daripada mereka terkejut. Mereka terlupa yang mereka sedang menggunakan pisau lalu mereka terpotong jari-jari mereka dalam suasana yang menakjubkan. Firman Allah dalam al-Quran yang bermaksud:
"Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebilah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia, Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia". Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku kerana (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, nescaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk dalam golongan orang-orang yang hinaaaa"" (Yusuf,12: 31-32)
Nabi Yusuf A.S. dalam Penjara
Nabi Yusuf A.S. mendapati dirinya terjebak dalam masalah yang serius. Semakin lama masalah tersebut menjadi semakin rumit. Nabi Yusuf A.S. berdoa kepada Allah Maha Kuasa untuk mengurniakan perlindungan daripada wanita-wanita tersebut. Baginda berharap dapat masuk ke dalam penjara daripada diperlakukan sedemikian. Baginda juga ingin melarikan diri daripada godaan naluri seksual mereka. Firman Allah yang bermaksud:
"Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku ini akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh"" (Yusuf, 12: 33)
Allah telah memakbulkan doanya untuk menahan dari godaan syaitan. Golongan elit di bandar tersebut telah sedar bahawa wanita-wanita mereka telah terpikat dengan Nabi Yusuf A.S. Walaupun mereka mengetahui bahawa baginda pernah terlibat dengan sebarang jenayah, mereka mengambil keputusan untuk memenjarakan Nabi Yusuf A.S. bagi mengelakkan kekecohan dalam masyarakat. Baginda berada di dalam penjara selama beberapa tahun dan mendapat kawan dari golongan banduan. Di sana, baginda telah menyeru mereka kepada agama Allah dan berusaha memulihkan mereka yang terpegun dengan personaliti baginda.
Pada suatu hari, dua orang banduan telah mendapat mimpi yang aneh. Lalu mereka pun datang kepada baginda untuk mendapatkan tafsiran tentang mimpi mereka. Seorang daripada mereka telah berkata: "Aku melihat diriku sedang memerah arak" dan banduan kedua pula berkata: "Aku bermimpi membawa sebakul roti di atas kepala dan burung-burung memakannya dari dalam bakul tersebut." Nabi Yusuf A.S. menyuruh mereka menunggu sehingga berakhirnya waktu makan tengah hari. Mereka tidak sabar-sabar untuk mengetahui keputusannya. Pada waktu yang telah ditetapkan, Nabi Yusuf A.S. pun memberitahu tafsiran yang telah dibuat. Lelaki yang memerah arak, akan mendapat kebebasan dan akan menjamu arak kepada tuannya. Manakala seorang lagi akan disalib sebagai hukuman atas jenayah yang telah dilakukannya. Firman Allah dalam al-Quran yang bermaksud:
"Hai kedua penghuni penjara, "Adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan memberi minum tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebahagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)"" (Yusuf, 12:41)
Tidak berapa lama kemudian, tafsiran mimpi tersebut menjadi nyata. Apabila lelaki yang pertama hendak meninggalkan penjara, Nabi Yusuf A.S. telah menyuruhnya mengingati tentang tuannya. Dia pun berbuat demikian sebagi satu penghormatan tetapi dia terlupa untuk memaklumkan kepada tuannya tentang Nabi Yusuf A.S. Jadi dia terpaksa tinggal di dalam penjara untuk beberapa tahun lagi.
Baginda terus berdoa dan mengajarkan ajaran-ajaran yang baik semasa dalam penjara.
Pada suatu hari, raja Mesir telah bermimpi yang tujuh ekor lembu gemuk dimakan oleh tujuh ekor lembu kurus. Raja itu juga bermimpi tujuh tangkai jagung yang elok dan tujuh lagi tangkai jagung yang lalu. Raja Mesir tersebut begitu ingin mengetahui tafsiran mimpinya. Semua orang menjadi buntu kerana tidak ada seorang pun yang benar-benar dapat mentafsirkan mimpi tersebut. Ada yang mengatakan bahawa ia adalah mimpi kejadian yang sudah lepas.
Bekas banduan yang telah bebas telah memberitahi mereka tentang Nabi Yusuf A.S. yang telah mentafsirkan dengan baik mimpinya sebelum ini. Raja tersebut sangat gembira dan menghantar lelaki tersebut sebagai wakil untuk bertemu dengan Nabi Yusuf A.S. di dalam penjara. Lelaki tersebut segera menemui baginda dan memohon maaf kerana tidak memberitahu tuannya tentang baginda. Kemudian dia bertanya tentang tafsiran mimpi yang pelik itu. Nabi Yusuf A.S. berkata: "Kamu akan menabur benih untuk tujuh tahun dengan gigih. Kemudian akan tiba tujuh tahun musim menuai yang mewah dalam negeri. Adalah lebih baik sekiranya dsimpan sebanyak mungkin makanan kerana kemungkinan besar akan terjadi kemarau yang berpanjangan selama tujuh tahun. Semasa tempoh kesukaran tersebut, simpanan perlu dijimatkan. Selepas itu akan tiba musim hujan lebat yang akan memusnahkan tanam-tanaman"
Nabi Yusuf A.S. Didapati Tidak Bersalah
Lelaki tersebut memohon kebenaran untuk pergi memaklumkan kepada raja tentang tafsiran mimpi tersebut. Lalu diapun pulang semula ke istana dan menceritakannya di hadapan para pengiring raja. Mereka semua sangat terkejut manakala raja pula sangat tertarik dan melahirkan keinginan untuk bertemu dengan Nabi Yusuf A.S. Dia segera memerintahkan supaya Nabi Yusuf A.S. dibebaskan dari penjara tetapi ditolak oleh baginda sehinggalah baginda didapati benar-benar tidak bersalah. Baginda mahu membersihkan nama yang telah tercemar. Raja lantas memanggil para wanita yang telah menyebabkan Nabi Yusuf A.S. dalam keadaan tidak selesa dan dipenjarakan. Mereka mengakui bahawa baginda sememangnya tidak bersalah.
"Berkata isteri Al-Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar"" (Yusuf, 12:50)
Nabi Yusuf A.S. Dilantik Sebagai Pengurus Gudang
Raja sangat terpehun dengan budi pekerti dan kebijaksanaan baginda. Kemudian dia menawarkan kedudukan yang penting dalam kerajaan dengan melantik baginda sebagai pengurus gudang. Firman Allah dalam al-Quran yang bermaksud:"Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami ". Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan"" (Yusuf, 12: 54-55)
Nabi Yusuf A.S. bekerja dengan penuh dedikasi. Baginda telah mencipta nama sebagai pegawai yang baik dan berpengaruh.
Sementara itu, Nabi Ya'qub A.S. hidup dalam keadaan keadaan yang sangat sedih. Baginda sangat merindui Nabi Yusuf A.S.. Baginda yakin dengan Allah yang baginda akan menemui semula anak kesayangan baginda itu. Saudara-saudara Nabi Yusuf A.S. juga semakin meningkat dewasa dan tetap mengingati muslihat yang telah mereka lakukan. Kejadian itu adalah satu perkara yang memalukan. Pada ketika itu, sudah tiba musim kemarau dan kekurangan makanan. Keluarga Nabi Ya'qub A.S. juga mengalami keadaan yang sulit. Mereka mendengar bahawa orang-orang Mesir mempunyai simpanan makanan yang banyak dan menjualnya dengan harga yang berpatutan. Maka anak-anak lelaki Nabi Ya'qub A.S. menyediakan kelengkapan untuk pergi ke Mesir untuk membeli bijiran.
Saudara-saudara Nabi Yusuf A.S. ke Mesir Dan Membeli Makanan
Apabila mereka tiba di Mesir, Nabi Yusuf A.S. dengan cepat dapat mengenali saudara-saudara baginda dan jantungnya berdegup kencang. Baginda tidak mengingatkan mereka tentang perbuatan yang telah mereka lakukan dan menyembunyikan identity sebenar diri baginda. Baginda melayan dengan baik dan menjualkan makanan kepada mereka dengan harga yang sangat berpatutan. Mereka berasa sangat terhutang budi dengan jasa baik baginda. Sebelum berangkat pulang Nabi Yusuf A.S. berpesan: "Jika kamu kembali ke sini, bawalah bersama adik bongsu kamu dari sebelah bapa. Jika pemerintahan ini tidak kamu tunaikan, aku tidak akan jualkan bijirin kepada kamu lagi"
Mereka kembali semula ke rumah selepas perjalanan yang meletihkan. Mereka telah memberitahu bapa mereka bahawa penjaga gudang makanan di Mesir berminat untuk melihat adik bongsu mereka. Apabila bapa mereka mendengar akan berita tersebut, Nabi Ya'qub A.S. menjadi sangat risau. Baginda tidak mahu kejadian yang sama berlaku dan baginda amat berat hati membenarkan adik Nabi Yusuf A.S. pergi bersama-sama mereka. Mereka berusaha juga memujuk baginda dan berjanji dengan nama Allah, mereka akan membawa pulang semula adik Nabi Yusuf A.S. Apabila mereka membuka karung bijirin , mereka amat terkejut melihat wang mereka di dalam karung tersebut.
Selepas beberapa minggu, rombongan kedua sampai di Mesir dan mereka terus ke gudang utama. Nabi Yusuf A.S. sangat mengalu-alukan kedatangan mereka. Keadaan di sana pada waktu itu sangat sibuk. Nabi Yusuf A.S. menarik adiknya ke tepi dan memberitahunya bahawa baginda adalah Yusuf abangnya yang ditolak ke dalam perigi dahulu. Adik baginda sangat terkejut dan berasa sangat gembira tidak terhingga. Firman Allah bermaksud:
"Dan tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf, Yusuf membawa saudaranya (Bunyamin) ke tempatnya, Yusuf berkata: "Sesungguhnya aku (ini) adalah saudaramu, maka janganlah kami berdukacita terhadap apa yang telah mereka kerjakan"" (Yusuf, 12:69)
Saudara Bongsu Ditahan
Nabi Yusuf A.S. mempunyai rancangan dalam fikirannya. Baginda menyediakan persiapan untuk mereka kembali ke rumah dan memasukkan cawan minuman ke dalam karung bijirin adik baginda. Semasa tersebut hendak berangkat pulang , seorang lelaki menjerit "Cawan perak raja sudah hilang!" Semua orang berasa cemas. Saudara-saudara Nabi Yusuf A.S. berkata : "Kami bukan pencuri dan kami ke sini bukan untuk berbuat kejahatan" Salah seorang rakyat Mesir berkata: "Sesiapa yang didapati bersalah perlu ditahan sebagai hukuman." Semua orang bersetuju dengan hukuman tersebut" Mereka mula mencari dalam setiap karung bijirin pelanggan. Mereka akhirnya menemui cawan minuman yang hilang dalam karung bijirin adik Nabi Yusuf A.S. Saudara-saudaranya yang lain cuba meyakinkan Nabi Yusuf A.S. supaya tidak menahan adik mereka tetapi baginda tetap menolak dan meminta supaya mereka tidak melanggar perjanjian yang telah dibuat. Mereka berasa sangat sedih dan abang yang sulung telah mengambil keputusan untuk pulang bertemu bapa mereka dengan membawa berita sedih itu. Dia tetap berada di Mesir dan menghantar saudaranya yang lain untuk memaklumkan kepada bapa mereka tentang semua yang telah berlaku. Mereka pulang dan menyampaikanberita yang menggemparkan itu kepada bapa mereka. Tetapi baginda tetap menunjukkan kesabaran yang tidak pernah goyah.
"Ya'qub berkata: "Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana"" (Yusuf, 12: 83).
Walaubagaimanapun, baginda mengarahkan anak baginda bertanyakan khabar Nabi Yusuf A.S. dan adik bongsunya yang dirindui siang dan malam. Mereka pergi ke Mesir sekali lagi selepas beberapa minggu. Pada kali ini, mereka hanya mempunyai wang yang sedikit. Mereka meminta Nabi Yusuf A.S. membantu mereka. Mereka berpakaian comot dan kelihatan sangat menyedihkan. Firman Allah yang bermaksud:
"Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai al-Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami dating membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah."" (Yusuf,12: 88)
Nabi Yusuf A.S. Menolong Saudaranya dan memaklumkan identiti sebenar
Nabi Yusuf A.S. memang terkenal dengan sifat pemurahnya. Baginda mempunyai hati yang lembut dan mudah bersimpati. Baginda kasihan melihat mereka dan membantu mereka dengan ikhlas hati. Akhirnya baginda menerangkan dirinya yang sebenar.
"Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?". Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan kurnia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak mensia-siakan pahala orang-orang yang berbuat baik." (Yusuf,12: 90).
Pada waktu itu, semua saudaranya ingin segera memberitahu bapa mereka tentang berita gembira tersebut. Semasa mereka hendak berangkat pulang, Nabi Yusuf A.S. telah mengirimkan baju baginda untuk disampaikan kepada bapa mereka. Yusuf berkata:"Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia ke wajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku. " (Yusuf, 12: 93)
Saudara-saudaranya kembali ke rumah dengan semangat yang ceria. Nabi Ya'qub sangat gembira mendengar berita tersebut dan kembali bersinar matanya. Baginda berasa lega apabila dapat mencium bau Nabi Yusuf A.S. daripada baju yang dikirimkan. Anak-anak baginda memohon maaf dan mereka dimaafkan dengan hati yang terbuka.
Nabi Ya'qub A.S. bertemu Nabi Yusuf A.S.
Mereka akhirnya mengambil keputusan untuk menyelesaikan segalanya di Mesir. Mereka pun memulakan perjalanan ke Mesir dan disambut dengan meriah setelah tiba di sana. Nabi Ya'qub A.S. bertemu dengan anak baginda Nabi Yusuf A.S. setelah sekian lama terpisah. Baginda berkata:
" Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia berkata :"Masuklah kamu ke negeri Mesir, InsyaAllah dalam keadaan aman"" (Yusuf, 12: 99)
"Dan ia menaikkan kedua ibu bapanya ke atas singgahsana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku, inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari gurun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan). Pencipta langit dan bumi, Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang soleh."" (Yusuf, 12: 100-101)





...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

Kemampuan berfikir bezakan manusia dengan haiwan

BERSYUKUR atas jati diri kemanusiaan adalah penting. Apabila kita memahami hakikat kemanusiaan yang ada dalam diri, kita tidak mungkin melakukan perbuatan seperti perangai haiwan. Kita berusaha sekuat tenaga supaya bertindak berlandaskan akal dan fikiran.
Menurut falsafah, perbezaan manusia dengan haiwan itu tidak banyak. Manusia adalah haiwan yang berfikir. Oleh itu, daripada segi kemampuan berfikir, sesungguhnya manusia lebih unggul apabila dibandingkan dengan haiwan.
Apabila kemampuan ini tidak digunakan dengan baik, hilanglah keunggulan yang ada pada diri dan akhirnya kita seperti binatang, bahkan lebih buruk lagi.
Allah menganugerahkan pelbagai kelebihan kepada manusia. Anugerah terbesar dimiliki manusia berbanding makhluk lain adalah akal. Dengan akalnya manusia mampu mengambil pengajaran dan memanfaatkan semua kemudahan yang Allah ciptakan di dunia.
Manusia yang mampu menakluk semua makhluk di dunia ini. Allah memberikan pendengaran, penglihatan dan perasaan. Semua itu adalah modal supaya manusia mampu menduduki darjat yang paling tinggi di sisi Allah.
Keunggulan manusia melebihi jin dan syaitan. Oleh itu, janganlah sekali-kali merendahkan diri kita sehingga menyerupai binatang iaitu makhluk yang bergerak dan bertindak atas rasa dan sifat binatangnya. Binatang, sehariannya hanya sibuk memenuhi keperluan makan, minum dan syahwat. Tidak ada tujuan lain. Pada sebelah pihak lain, syaitan menggunakan seluruh kesempatan diberikan Allah bagi menyesatkan manusia supaya mereka mempunyai teman di neraka. Seluruh waktu syaitan digunakan bagi melakukan maksiat kepada Allah.
Allah menjelaskan dalam mafhumnya yang bermaksud: "Dan sesungguhnya kami jadikan neraka jahanam kebanyakannya daripada jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan bagi memahami (ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan bagi melihat (tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan bagi mendengar (ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang yang lalai." (Surah al-A'raf, ayat 179)
Jagalah imej sebagai manusia. Gunakan kemampuan berfikir. Gunakan akal supaya kita mampu menjadi makhluk paling mulia. Apabila tidak mampu menjaga imej sebagai manusia pasti kemuliaan yang ada pada diri kita jatuh dan berubah menjadi hina.





...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

 
Dear Diary Blogger Template