^ Scroll to Top

Sunday, June 28, 2009

Lembaran Puisi Taubah

Ya Rabbi, kini aku berada di sisi-Mu,
Aku datang dengan mata menangis,
Kudatang dengan rintihan, kegelisahan, dan kesedihan,
Telah kuperbuat banyak kejahatan dan dosa,
Sehingga jadilah aku sang pendosa,
Di sisi-Mu-lah sekarang, Ya Maha pencipta,
Aku datang dengan penuh penyesalan,
Hati ini sudah dipenuhi kesalahan,
Aku sangat malu saat menerima soalan,
Bagaikan burung yang terikat sayapnya,
Aku datang sambil jatuh bangun Wajahku merunduk ke tanah,
Aku datang dengan pandangan sembab,
Wahai Penguasa Alam, lihatlah
Aku datang dengan hati terbakar,

Tiada yang dapat menenangkan hatiku selain Dzat-Mu,
Akulah makhluk-Mu yang hanya berharap redha-Mu,
Kerana Engkaulah penentu semua perbuatan dan prilaku,
Hanya pada-Mu-lah kegundahanku dapat berlalu,
Hanya dari mata air sayang dan kemuliaan-Mu-lah Ya Allah,
Air lain tidak mengalir ke sungai-sungai tubuhku,
Semenjak diriku tercakup dalam inayah-Mu,
Tiada beban dalam tubuhku selain beban kegundahan-Mu,

Ya Allah, hariku gelap, perbuatanku salah,
Ya Allah, akulah pendosa dan bermasalah,
Ya Allah, maafkanlah hamba-Mu ini,
Ampunilah hamba-Mu yang malu ini,
Meski kejahatan segunung dosa,
Di sisi ampunan-Mu, lebih kecil dari biji gandum,
Jangan Kau masukkan daku ke dalam neraka-Mu,
Aku yang kebingungan, sedih, dan merintih,
Berharap pada-Mu, hai Yang Mahahidup lagi Mahasuci,
Aku Mohon pada-Mu, sebuah hati yang menangis dan letih,
Kerana tempat-Mu di hati yang hancur.

Ya Allah, lindungi mereka yang tak punya perlindungan,
Tataplah mereka yang keletihan,
Betapa sedikit peminta yang beroleh perhatian si sultan,
Banyaknya kebingungan membuatku gelisah,
Saksikanlah kegelisahanku, Wahai Tuhan
Ya Allah, kusandarkan diriku pada kasih sayang-Mu,
Kerana tiada yang layak disandar selain kasih sayang-Mu,
Bimbinglah hati yang gundah-gulana
Kerana hati tanpa pembimbing akan jatuh dalam sumur,
Kepala menempel ke tanah rumah-Mu,
Sambil meminta dan menghatar ampunan,
Telah datang pada-Mu tawanan yang pemalu lagi pendosa,
Sambil berharap kasih sayang dan ampunan-Mu,
Seorang pengemis dengan tangis penyesalan,
Menjadi tak berguna kerana beban dosa,
Kugapai tangan Yang Maha Pengampun,
Agar dianugerahkan sesuatu yang istimewa,

Ya Tuhan, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu.

Ya Tuhan, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya bertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbi, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari hati-Mu.

Ya Tuhan, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya Tuhan, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu.

Ya Tuhan, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru menusia kepada-Mu.

Ya Tuhan, jika Engkau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Tuhan ampuni dosa hambamu..










"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."
(Surah an-Nahl: ayat 125)

Tentang maut, Alam Kubur & Seksaannya

Di era peradaban manusia, seringkali kita terlupa akan hakikat sebenar bahawa suatu hari nanti kita akan menemui ajal, yang akan datang mengikut kehendakNya. persoalan demi persoalan memungkinkan dan bermain di minda kita selama ini, persoalan yang memerlukan perungkaian yang tepat dan total bagi membangkitkan lagi keimanan kita pada Maha Pencipta. Persoalan-persoalan ini akan terjawab dengan sendirinya jika kita mempunyai keimanan yang jitu terhadap Maha Esa. Lihat saja persoalan-persoalan ini :

1) Apa yang dialami oleh orang yang sakaratul maut?

2) Yang dialami atau dijalani oleh orang yang meninggal tersebut di alam kubur?

3) Bagaimanakah bentuk seksaan kubur?

4) Apa yang harus dilakukan oleh anak setelah ibubapanya wafat?

Alhamdulillah, dengan berkat Allah S.W.T yang telah memberi sedikit ilmu dengan saya kupas serta cedukkan dari buku-buku serta kitab-kitab rujukan saya, saya lampirkan olahan perungkaian persoalan tersebut untuk tatapan umum bagi memberi satu ibrah yang sangat-sangat berguna untuk diri dan generasi kita yang mendatang. Insya-Allah.

1. Yang dialami oleh orang yang sakaratul maut.
Di dalam Al-Quran Al-Karim, Allah SWT telah menceritakan bagamana malaikat didatangkan kepada orang yang akan dicabut nyawanya. Dan khusus orang yang zalim, perlakuan malaikat memang cukup kasar dan menciutkan nyali.
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya,:

Keluarkanlah nyawamu Di hari ini kamu dibalas dengan seksa yang sangat menghinakan, kerana kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya..

Sedangkan kepada orang yang beriman kepada Allah SWT dan menjadi calon penghuni syurga. Mereka demikian ramah dan baik hati. Kepada mereka Allah SWT mengatakan:

Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diredhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku..

Sedangkan secara umum dan dari penampilan fasikh, ada hadits Rasulullah SAW yang menceritakan bagaimana keadaan orang yang sedang dicabut nyawanya:

Sesungguhnya pandangan seorang mayyit mengikuti ruhnya ketika dicabut.

2. Yang dialami orang yang meninggal di alam kubur.

Ruh itu lalu naik ke langit dan diperlakukan sesuai dengan amalnya di dunia. Bila ruh itu berasal dari orang yang beriman, maka pintu langit akan dibukakan untuknya dan disambut dengan hangat. Sebaliknya, bila ruh itu dari orang kafir, zalim dan berlumur dosa, maka pintu langit akan tertutup untuknya dan mendapat perlakuan yang hina.

Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.
.
Bahkan ruh itu akan dicampakkan dari pintu langit sebagaimana firman Allah SWT:

Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. .

Dua ayat inilah yang diucapkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadits shahih yang panjang ketika menjelaskan bagaimana ruh orang beriman dan ruh orang jahat. Salah satu potongannya kami nukilkan berikut ini:

Rasulullah SAW bersabda,

”…Lalu ruh jahat itu dikembalikan ke dalam jasadnya dan dua malaikat mendatanginya seraya bertanya, ”Siapakah rabb-mu? Orang itu menjawab,”hah..hah..aku tidak tahu”. Malaikat itu bertanya lagi,”Siapakah manusia yang diutus kepada kalian?”. “hah..hah..aku tidak kenal”, jawabnya. Lalu diserukan suara dari langit bahwa dia telah mendustakan hamb-Ku. Maka dekatlah dengan neraka dan dibukakan pintu neraka hingga panas dan racunnya sampai kepadanya. Lalu kuburnya disempitkan hingga tulang-tulang iganya saling bersilangan. Dan didatangkan kepadanya seorang yang wajahnya buruk, pakaiannya buruk dan baunya busuk dan berkata kepadanya,”Berbahagialah dengan amal jahatmu. Ini adalah hari yang kamu pernah diingatkan. Dia bertanya,”siapakah kamu, wajahmu adalah wajah orang yang membawa kejahatan?” “Aku adalah amalmu yang buruk”. “Ya Tuhan, jangan kiamat dulu”..

3. Bagaimanakah Bentuk Siksa kubur
Pertanyaan di dalam kubur dan seksanya ada disebutkan di dalam Al-Quran.

Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki...

Dalam asbabun nuzul secara shahih diriwayatkan bahwa yang dimaksud dengan ‘Allah SWT meneguhkan orang beriman dengan ucapan yang teguh’ adalah bahwa mayat orang beriman di kubur itu mampu menjawab dengan mantap tiga pertanyaan malaikat dalam kubur, iaitu tentang siapa tuhanmu, siapa nabimu dan apa agamamu.

Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda,

”Sesungguhnya seorang hamba ketika diletakkan di kuburnya dan ditinggalkan oleh teman-temannya, maka dia masih mendengar suara selipar mereka. Imam Bukhari menambahkan,”Sedangkan orang munafik dan kafir diserukan kepada mereka,”

4. Apa yang harus dilakukan oleh anak setelah kedua ibubapanya wafat
Yang paling utama adalah mendoakannya, kerana doa anak yang soleh adalah hal yang secara sharih disebutkan sangat bermanfaat bagi ibubapanya yang sudah meninggal. Tentu saja anak itu harus anak yang soleh, beriman dan bertaqwa. Kerana hanya doa orang yang dekat dengan tuhannya saja yang akan didengar. Jadi kalau anaknya jarang solat, tidak pernah mengaji, buta ajaran agama dan asing dengan syariat Islam, lalu tiba-tiba berdoa, bagaimana Allah SWT akan mendengarnya. Sementara makanannya makanan haram, bajunya haram, mulutnya tidak lepas dari yang haram.

Selain itu anak yang soleh boleh mengeluarkan infaq, shadaqah dan ibadah maliyah lainnya yang diniatkan untuk disampaikan pahalanya kepada orang tuanya. Tentang sampainya pahala ibadah maliyah dari orang yang masih hidup untuk orang yang sudah wafat, ada banyak dalilnya. Di antaranya adalah:

”Seseorang tidak boleh melakukan solat untuk menggantikan orang lain, dan seseorang tidak boleh melakukan shaum untuk menggantikan orang lain, tetapi ia memberikan makanan untuk satu hari sebanyak satu mud gandum. .

Dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Saad bin Ubadah ibunya meninggal dunia ketika ia tidak ada ditempat, lalu ia datang kepada Nabi SAW unntuk bertanya:

” Wahai Rasulullah SAW sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya? Rasul SAW menjawab: Ya, Saad berkata:” saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku sedekahkan untuknya”

Bahkan sebahagian ulama mengatakan bahawa bukan hanya ibadah maliyah saja yang boleh disampaikan pahalanya kepada orang wafat, namun ibadah badaniyah pun boleh dikrimkan pahalanya untuk orang yang sudah wafat. Dalilnya adalah nash berikut:

Dari ‘Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda,

” Barang siapa yang meninggal dengan mempunyai kewajiban shaum maka keluarganya berpuasa untuknya”

Hadits ini adalah hadits shahih yang menyebutkan bahwa pahala puasa sebagai ibadah badaniyah boleh dikirimkan untuk orang yang sudah wafat. Selain itu pahala itu adalah hak orang yang beramal. Jika ia menghadiahkan kepada saudaranya yang muslim, maka hal itu tidak ada halangan sebagaimana tidak dilarang menghadiahkan harta untuk orang lain di waktu hidupnya dan membebaskan hutang setelah wafatnya.

Wallahu a’lam,






"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."
(Surah an-Nahl: ayat 125)

Pakaian Jarang Diharam Cium Bau Syurga

MANUSIA memerlukan pakaian bagi membalut atau menutupi tubuhnya. Pakaian adalah nikmat Allah yang penting kepada manusia.Allah menyuruh manusia, khususnya umat Islam supaya memakai pakaian, seperti firman-Nya bermaksud:

"Wahai anak-anak Adam! Pakailah pakaian yang indah apabila pergi ke tempat ibadah, seperti mengerjakan sembahyang atau pun memasuki masjid, makan dan minumlah, jangan melampau-lampau, sesungguhnya Allah tidak suka orang yang melampaui batas."
(Surah al-A'raaf, ayat 31).

Pada masa ini, ramai berpakaian bagi melambangkan personaliti dan melindungi tubuh daripada cuaca panas atau sejuk.Oleh kerana masa atau zaman berubah begitu pantas, maka rekaan dan corak pakaian pun sentiasa bertukar dan semakin canggih. Oleh itu, tidak hairan jika hari ini lahir pelbagai jenis rekaan pakaian yang tidak lagi mementingkan aspek akhlak dan moral.

Islam sebenarnya tidak menetapkan bentuk atau warna pakaian tertentu untuk dipakai, baik ketika beribadah atau luar ibadah.. Islam menetapkan pakaian itu mesti menutup aurat, sopan dan sesuai dengan akhlak seorang Muslim. Pakaian itu tidak menimbulkan kesan negatif terhadap pemakai dan yang melihatnya.

Antara adab berpakaian yang diatur oleh Islam ialah:-

l. Hendaklah menutup aurat.

Aurat lelaki menurut ahli hukum Islam ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya.
Nabi Muhammad saw bersabda bermaksud:

"Paha itu adalah aurat."
(Hadis riwayat Imam Bukhari).

2. Pakaian tidak jarang supaya tidak menampakkan tubuh.

Pakaian yang jarang menampakkan aurat dan tidak memenuhi syarat menutup aurat. Pakaian jarang bukan saja menampakkan warna kulit, malah boleh merangsang nafsu orang yang melihatnya. Nabi bersabda bermaksud:

"Dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku lihat ialah, satu golongan memegang cemeti seperti ekor lembu yang digunakan bagi memukul manusia, dan satu golongan lagi wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang dan meliuk-liuk badan juga kepalanya seperti bonggol unta yang tunduk. Mereka tidak masuk syurga dan tidak dapat mencium baunya walaupun bau syurga itu dapat dicium daripada jarak yang jauh."
(Hadis riwayat Muslim)

3. Pakailah pakaian yang tidak ketat supaya tidak kelihatan bentuk tubuh. Lagi pun pakaian yang ketat menyusahkan pergerakan pemakainya.

4. Memakai pakaian yang tidak menimbulkan rasa sombong di hati pemakainya.
Nabi bersabda bermaksud:

"Sesiapa yang melabuhkan pakaiannya kerana perasaan sombong, Allah tidak akan memandangnya pada hari kiamat." Dalam hadis yang lain, Rasulullah bersabda bermaksud: "Barang siapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti."
(Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, An-Nasa'iy dan Ibnu Majah)

5. Tidak menyerupai pakaian golongan bukan Islam kerana dibimbangi orang Islam akan meninggalkan keperibadian Muslim sendiri.

Nabi bersabda bermaksud:

"Sesiapa meniru atau menyerupai sesuatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka." (Hadis riwayat Abu Daud)

6. Pakaian lelaki mesti berbeza daripada pakaian wanita.
Maksudnya, pakaian yang khusus untuk kaum lelaki tidak boleh dipakai oleh kaum wanita, begitu juga sebaliknya. Rasulullah mengingatkan hal ini dengan keras menerusi sabdanya bermaksud:

"Allah mengutuk wanita yang meniru pakaian dan sikap lelaki, dan lelaki yang meniru pakaian dan sikap perempuan."
(Hadis riwayat Bukhari dan Muslim).

Nabi juga bersabda bermaksud:

"Allah melaknat lelaki berpakaian wanita dan wanita berpakaian lelaki."
(Hadis riwayat Abu Daud dan Al-Hakim).

7.Pakaian lelaki tidak boleh diperbuat daripada sutera kerana diharamkan kaum lelaki memakai sutera.

Nabi bersabda bermaksud:

"Janganlah kamu memakai sutera, sesungguhnya orang yang memakainya di dunia tidak dapat memakainya di akhirat."
(Hadis riwayat Muttafaq 'alaih)

8.Muslimah perlu melabuhkan pakaian hingga menutupi kaki.
Pakailah tudung/mini telekung yang sesuai bagi menutupi kepala/rambut, tengkuk, leher dan dada.Allah berfirman bermaksud:

"Wahai Nabi, katakanlah (suruhlah) isteri-isteri dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan beriman, supaya mereka menghulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang."
(Surah al-Ahzab, ayat 59)

9. Memilih pakaian berwarna putih kerana ia adalah yang terbaik untuk dipakai.
Putih adalah warna yang sangat disenangi dan sering menjadi pilihan Rasulullah. Ia juga melambangkan kesucian.

Baginda bersabda bermaksud:

"Pakailah pakaian putih kerana ia lebih suci dan lebih baik, dan kafankan mayat-mayat kamu dengannya."
(Hadis riwayat An-Nasa'iy dan Al-Hakim).

Berdasarkan berita yang sahih, baginda memakai baju hijau dan serban hitam. Hijau adalah warna kesukaan Nabi.

10. Lelaki Islam tidak dibolehkan memakai cincin emas. Nabi bersabda bermaksud:

"Haram kaum lelaki memakai sutera dan emas, dan dihalalkan (memakainya) kepada wanita."

11. Apabila memakai kasut atau seumpamanya, mulakan dengan sebelah kanan.
Apabila menanggalkannya, mulakan dengan sebelah kiri. Rasulullah bersabda bermaksud:

"Apabila seseorang memakai kasut, mulakanlah dengan sebelah kanan, dan apabila menanggalkannya, mulakan dengan sebelah kiri supaya yang kanan menjadi yang pertama memakai kasut dan yang terakhir menanggalkannya."
(Hadis riwayat Imam Muslim)

12. Apabila memakai baju, seluar atau seumpamanya, mulakanlah juga dengan sebelah kanan.
Imam Muslim meriwayatkan daripada Saidatina Aisyah bermaksud:

"Rasulullah suka sebelah kanan dalam segala keadaan, seperti memakai kasut, berjalan kaki dan bersuci."

13. Apabila memakai pakaian yang baru dibeli,
ucapkanlah seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tarmizi (bermaksud):

"Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau yang memakaikannya kepadaku, aku memohon kebaikannya dan kebaikan apa-apa yang dibuat baginya, aku mohon perlindungan kepada-Mu daripada kejahatannya dan kejahatan apa-apa yang diperbuat untuknya, Demikian itu telah datang daripada Rasulullah."

14. Berdoa setiap kali memakai dan menanggalkan pakaian supaya memperoleh keberkatan. Ketika memakai pakaian, lafazkanlah:

"Pujian kepada Allah yang mengurniakan pakaian ini untuk menutupi auratku dan dapat mengindahkan diri dalam kehidupanku, Dengan nama Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia."

Sebagai seorang Islam, sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai menurut tuntutan agamanya. Sesungguhnya pakaian yang sopan dan menutup aurat adalah imej seorang Muslim. Insya-Allah.






"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."
(Surah an-Nahl: ayat 125)

Lelaki Di Akhir Zaman Ini...

Kuberfikir..
Lelaki diakhir zaman ini
Payah untuk kutemui
Yang benar-benar sibuk
dengan urusan baiki diri
Yang ada kini hanya
Sibuk dengan urusan mengumpul dunia
Walau diketahui dunia ini hanya penuh tipu daya

Kuberfikir..
Lelaki diakhir zaman ini
Susah untuk kutemui
Yang benar-benar takut pada Ilahi
Sentiasa mendambakan kasih Ilahi
Yang ada hanya mengharapkan kasih insani
Yang melalaikan orang dan diri sendiri

Kuberfikir..
Lelaki diakhir zaman ini
Sukar untuk kutemui
Ahli profesional yang bertaqwa
Yang benar-benar meletakkan Islam dijiwa
Menggunakan profesionnya sebagai matlamat keakhirat sana
Yang ada hanya ahli profesional yang lalai dan leka
Yang hidupnya lebih berat dari barat
Ibadah dan amal terasa amat berat

Kuberfikir..
Lelaki diakhir zaman ini
Payah untuk kutemui
Yang sentiasa bergelumang dengan majlis ilmu yang bermanfaat
Yang sanggup bersusah dan penat
Dalam mengejar dan memahami ilmu yang berkat
Yang ada kini hanyalah berbangga dengan ijazah yang ada
Tapi ilmu fardhu ainnya kosong belaka

Kuberfikir..
Lelaki diakhir zaman ini
Susah untuk kutemui
Yang suka berbincang tentang ilmu akhirat
Syahid yang sentiasa menjadi matlamat
Mensyiarkan Islam dan menjunjung syariat
Yang ada cuma menghidupkan sunnah barat
Dan melupakan kehidupan akhirat

Kuberfikir..
Lelaki diakhir zaman ini
Sukar untuk kutemui
Yang sentiasa bermunajat dan berzikir
Sentiasa bertafakkur dan berfikir
Sunnah Rasulullah cuba dipahat dan diukir

Namun kutetap berfikir..
pasti masih ada lagi
Lelaki diakhir zaman ini
Seperti yang kufikir..







"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."
(Surah an-Nahl: ayat 125)

Tuesday, March 24, 2009

WANITA dan KUBUR....

1.Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang
yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan
hal tersebut, jawab baginda, "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa
orangyang penyayang tidak akan sia-sia".

2.Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka
beristighfarlah para malaikat untuknya.Allah mencatatkan baginya setiap
hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

3.Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah
mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

4.Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari
dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

5.Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu
tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

6.Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang
sakit, maka Allah memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba
dengan ikhlas untuk membela agama Allah.

7.Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama
orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah dan orang yang
takutkan Allah, akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

8.Barangsiapa membawa hadiah, (barang makanan dari pasar ke rumah)
lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah.
Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka,
barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan
anak Nabi Ismail.

9.Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah
memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000
tahun).

10.Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan
ramadhan,memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia
dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.

11.Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 lelaki yang
soleh.

12.Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih
besar haknya terhadap wanita? Jawab Rasulullah, "Suaminya. "Siapa pula
berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah, "Ibunya".

13.Apabila memanggil akan engkau dua orang ibubapamu, maka jawablah
panggilan ibumu dahulu.

14.Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung
diudara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar
baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang
dan puasanya.

15.Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup
pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari
mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

16.Syurga itu di bawah tapak kaki ibu.

17.Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku
(Nabi s.a.w) di dalam syurga.

18.Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara
perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap
ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh
rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga.

19.Daripada Aisyah r.a. Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada
anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka
akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka. "Jadi, janganlah
sesekali kita merasa lemah. Wanitalah sebenarnya yang membuat seseorang
lelaki itu kuat. Itulah salah satu sebab mengapa Nabi meletakkan wanita
setaraf pada lelaki dan tidak lebih rendah.

SATU PERINGATAN!!

KUBUR SETIAP HARI MENYERU MANUSIA SEBANYAK LIMA
KALI;

1.Aku rumah yang terpencil,
Maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.

2.Aku rumah yang gelap,
Maka teranglah aku dengan selalu solat malam.

3.Aku rumah penuh dengan tanah dan debu,
Maka bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.

4.Aku rumah ular berbisa,
Maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.

5.Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir,
Maka banyaklah bacaan "Laa ilaha illallah, Muhammadur
Rasulullah",supaya kamu dapat jawapan kepadanya.

Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya;

1. Dunia itu racun,
Zuhud itu ubatnya.

2.Harta itu racun,
Zakat itu ubatnya.

3.Perkataan yang sia-sia itu racun,
Zikir itu ubatnya.

4.Seluruh umur itu racun,
Taat itu ubatnya.

5.Seluruh tahun itu racun,
Ramadhan itu ubatnya.







"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."
(Surah an-Nahl: ayat 125)

 
Dear Diary Blogger Template