(Surah an-Nahl: ayat 125)
Wednesday, November 26, 2008
Rosak amal kerana hasad
(Surah an-Nahl: ayat 125)
SEJARAH AYAT KURSI
telah diiringi oleh beribu-ribu malaikat kerana kehebatan dan
kemuliaannya. Syaitan dan iblis juga menjadi gempar kerana adanya satu
perintang dalam perjuangan mereka. Rasullah s. a. w. dengan segera
memerintahkan Zaid bt sabit menulis serta menyebarkannya.
Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan khusyuk setiap kali
selepas sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali keluar
masuk rumah atau hendak musafir, InsyaAllah akan terpeliharalah dirinya
dari godaan syaitan, kejahatan manusia, binatang buas yang akan
memudaratkan dirinya bahkan keluarga, anak-anak, harta bendanya juga
akan terpelihara dengan izin Allah s. w. t.
Mengikut keterangan dari kitab"Asraarul Mufidah" sesiapa mengamalkan membacanya
setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah,
dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan diberikannya pengaruh sehingga semua
orang akan menghormatinya serta terpelihara ia dari segala bencana dengan izin Allah.
Syeikh Abu Abbas ada menerangkan, siapa yang membacanya sebanyak 50 kali lalu
ditiupkannya pada air hujan kemudian diminumnya, InsyaAllah Allah akan mencerdaskan
akal fikirannya serta Fadhilat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-Hadis Rasullullah
s. a. w. bersabda bermaksud:
"Sesiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi, Allah
hilangkan segala kefakiran di depan matanya."
Sabda baginda lagi;
"Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi Jumaat,
kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah memeliharanya
daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar."
Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipelihara
Allah sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad. Mereka yang beramal
dengan bacaan ayat Kursi akan mendapat pertolongan serta perlindungan
Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan. Pengamal ayat Kursi juga,
dengan izin Allah, akan terhindar daripada pencerobohan pencuri. Ayat
Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri daripada memasuki
rumah. Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan
ketika dalam perjalanannya. Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk,
Insya-Allah, boleh menyebabkan syaitan dan jin terbakar. Jika anda
berpindah ke rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki rumah itu
eloklah anda membaca ayat Kursi 100 kali, insya-Allah mudah-mudahan anda
sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin. Barang siapa
membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah
mewakilkan 2 orang Mala ikat memeliharanya hingga subuh.
Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang
Fardhu, ia akan berada dalam lindungan Allah hingga sembahyang yang
lain. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, tidak
menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa
membacanya ketika hendak tidur, Allah memelihara akan dia ke atas
rumahnya, rumah jirannya & ahli rumah2 di sekitarnya. Barang siapa
membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap-tiap sembahyang Fardhu, Allah
menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur perbuatan2 orang yang
benar, pahala nabi2 juga Allah melimpahkan padanya rahmat. Barang siapa
membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah mengutuskan
70,000 Mala ikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.
Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah azza wajalla akan mengendalikan
pengambilan rohnya dan ia adalah seperti orang yang berperang bersama nabi Allah sehingga mati syahid.
Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allah berkenan memberi
pertolongan kepadanya Dari Abdullah bin 'Amr r. a. , Rasullullah s. a. w. bersabda,
" SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT...."
(Surah an-Nahl: ayat 125)
Shalat Dhuha, Shalat Rezeki
"Ya Allah, jika rezeki untuk kami berada di langit, turunkanlah, dan jika berada dalam bumi, keluarkanlah, dan jika sulit, mudahkanlah, dan jika haram, halalkanlah, dan jika berada jauh dekatkanlah".
Meski mengaku sering bolong-bolong, Hanawijaya, direktur pada sebuah bank syariah di ibu kota, gemar melakukan ibadah shalat Dluha. Ibadah sunnah yang sejak mahasiswa di Institut Pertanian Bogor (IPB) dilakukan, bagi Hanawijaya, mendatangkan ketenangan dan ketentraman dalam bekerja.
''Jujur saja, saya masih suka bolong-bolong shalat Dluha. Kayaknya kita sombong banget kalau nggak sempat mengerjakan. Masak sih untuk dua rakaat saja kita tidak punya waktu untuk berkomunikasi dengan Yang Maha Kuasa?
Padahal, manfaatnya penting banget. Kita lebih enjoy dan enteng dalam bekerja,'' ungkap Hanawijaya kepada Republika Rabu (2/5).
Dengan melakukan ibadah shalat Dluha, tutur Hanawijaya lebih lanjut, manusia mendapatkan bimbingan dan arahan bagaimana seharusnya mencari rizki. ''Shalat Dluha itu menurunkan tensi kita sehingga bekerja lebih tenang. Kita juga sering mendapatkan inspirasi dan ide-ide yang menarik, sering pula mendapatkan terobosan yang menarik jika selesai shalat Dluha,'' ujarnya.
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia KH Cholil Ridwan mengungkapkan Rasulullah SAW melaksanakan shalat Dluha. Hikmah dari ibadah shalat Dhuha adalah untuk dimudahkan dalam mencari rezeki yang halal. ''Mereka yang melakukan shalat Dhuha, mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari Allah SSWT setiap kali hendak keluar rumah, apakah ia mau bekerja, berdagang maupun kegiatan usaha lainnya.''
Ulama asal Bogor Prof Dr KH Didin Hafidluddin mengatakan paling tidak ada tiga hikmah dari shalat Dhuha. Pertama, bukti dari syukur kita kepada Allah SWT, karena hari itu kita masih bisa melakukan suatu kegiatan yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Kedua, shalat Dluha selalu mendorong kita untuk terkait dengan ketentuan Allah SWT karena itu tidak mungkin kita mencari harta yang tidak halal atau di luar ketentuan Allah SWT, tidak mungkin kita menipu, korupsi dan kegiatan buruk lainnya.
Shalat Dhuha, kata dia, juga menguatkan komitmen dan ketauhidan kita, dan pengakuan bahwa hanya Allah-lah satu-satunya sumber rezeki. "Orang yang rajin shalat Dluha, selain dimudahkan rezekinya, hidupnya juga sangat mulia. Ia sangat disegani orang, karena tak pernah minta-minta kecuali kepada Allah SWT,'' ujar Didin.
Pimpinan Majelis Az-Zikra UstadZ Muhammad Arifin Ilham mengatakan shalat Dhuha merupakan salah satu shalat sunah yang utama. ''Shalat Dhuha merupakan shalat rezeki, doanya pun merupakan doa rezeki,'' tandas Ustadz Arifin Ilham kepada Republika.
Ia lalu menyitir doa seusai shalat Dhuha, penggalannya sebagai berikut, ''Ya Allah, jika rezeki untuk kami berada di langit, turunkanlah; dan jika berada di dalam bumi, keluarkanlahl; dan jika sulit, mudahkanlah; dan jika haram, halalkanlah; dan jika berada jauh, dekatkalah.'' ''Ini merupakan doa yang luar biasa. Allah adalah Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki), Al-Ghaniyyu (Mahakaya), dan Al-Mughniyyu (Maha Memberikan Kekayaan). Di tangan Allah, segala urusan rezeki. Jadi, kita diajarkan oleh Allah untuk minta rezeki, bukan kekayaan. Kita diajarkan minta rezeki yang banyak dan halal,'' tegas Arifin Ilham.
Karena itu, kata Arifin, selayaknya kita selalu berusaha menjaga shalat Dhuha. ''Tak ada alasan meninggalkan shalat Dhuha. Kalau shalat Tahajjud, orang masih bisa beralasan tidak sempat shalat karena kesiangan. Sedangkan shalat Dhuha, apa alasan kita meninggalkannya? Hanya ada dua alasan orang tidak shalat Dhuha, yakni tidak paham keutamaan shalat Dhuha dan malas,'' tegas Arifin Ilham.
Setiap Muslim, kata Arifin, butuh shalat Dhuha. ''Betapa tidak? Sedangkan kita semua butuh rezeki. Dan shalat Dhuha dilakukan pada jam rezeki. Karena itu, walaupun sifatnya sunnah, shalat Dhuha jangan ditinggalkan,'' tuturnya.
Sewaktu menimba ilmu di Ponpes Darunnajah, Jakarta, tingkat Tsanawiyah, Arifin dan tujuh kawannya senantiasa mendawamkan shalat Dhuha. Mereka menyebut diri mereka sebagai Ashabud Dhuha. ''Alhamdulillah, delapan berkawan ini semuanya jadi orang berhasil. Arifin saja yang hanya tamat S-1, sedangkan yang lainnya tamat S-2 atau S-3,'' ungkap Arifin Ilham.
Wasallam
(Surah an-Nahl: ayat 125)
KAABAH ENGGAN BERGERAK
Ketika melalui ' Karak Highway ' hujan mula turun setitis demi setitis.Saya teruskan juga perjal ana n. Makin lama hujan makin lebat. Baju dan seluar saya basah. Akhirnya saya ambil keputusan untuk berpatah balik. Saya balik ke rumah dan mandi.
Walaupun tidak berjaya dalam misi dakwah pada malam itu, saya tidak mahu malam itu kosong tanpa pengisian. Saya lantas pergi ke surau berhampiran untuk mengikuti kuliah bul ana n yang disampaikan oleh ulama' tersohor di negeri ini iaitu Tuan Guru Haji Mohd Baqi Osman.
Ketika saya sampai di situ, tok guru dah mula kuliah. Beliau menceritakan tentang peristiwa yang bakal berlaku di akhirat kelak. Tentang syurga, tentang neraka. Para jemaah masing-masing diam, tunduk dan insaf.
Salah satu cerita menarik yang disampaikan oleh tok guru iaitu berkaitan dengan titian As Sirat. Jambatan yang merentangi neraka menuju ke syurga itu bersifat fleksibel. Ia boleh membesar, mengecil, memendek dan memanjang mengikut kumpulan yang akan melintasinya. Jika orang beriman, pastilah ia akan melebar dan memendek. M ana kala bagi orang kafir, ia akan mengecil dan memanjang.
Antara yang akan turut berarak menuju ke syurga ialah kaabah. Malaikat datang membawa perintah Allah kepada kaabah yang dihias indah pada hari itu supaya bergerak menuju ke syurga. Yang menghairankan, biarpun kaabah tahu itu perintah Allah, namun ia enggan bergerak. Lalu malaikat bertanya kenapa enggan bergerak ke syurga. Kaabah menjawab bahawa ia tidak akan bergerak ke syurga melainkan jika diiringi oleh semua manusia yang pernah tawaf di sekelilingnya.
Lalu malaikat mengumpulkan semua yang pernah tawaf untuk mengiringi kaabah ke syurga. Kaabah terus mendiamkan diri tak mahu bergerak. Malaikat bertanya lagi kenapa tak mahu bergerak.Kaabah menjawab, ada lagi beberapa orang yang tidak hadir.
Apabila diperiksa, rupa-rupanya orang-orang berkenaan telah dilempar ke dalam neraka ker ana kesalahan yang pernah mereka lakukan di dunia.Malaikat maklumkan bahawa orang berkenaan adalah orang-orang yang berdosa dan perlu disiksa di dalam neraka. Kaabah berkata, ia tidak peduli orang itu berdosa atau tidak. Yang penting ia tidak akan bergerak ke syurga melainkan diiringi oleh semua orang yang pernah tawaf di sekelilingnya.
Malaikat mengadu kepada Allah tentang hal yang berlaku.... Allah yang Maha Pengampun dan Maha Mengasihani terus mengisytiharkan bahawa orang-orang itu telah diampunkan dosa mereka.Mereka lantas di bawa keluar daripada neraka dan mengiringi kaabah menuju ke syurga....
(Surah an-Nahl: ayat 125)
Tawaf Haji
(Surah an-Nahl: ayat 125)