^ Scroll to Top

Sunday, May 11, 2008

Wajah dan hati yang cantik..

* Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan cantik, cucilah minima 5
kali sehari dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan oleh tuala & sebagainya,biarkan menites dan kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, solat,berzikir, dan berdoa.

* Untuk menghilangkan stress, perbanyaklah 'olah raga'. Cukup dengan memperbanyakkan solat. Ketika solat, kita menggerakkan seluruh tubuh.Lalu berkonsultasilah pada Allah SWT dengan zikir dan doa.

* Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah senyuman..tidak hanya di bibir tapi juga di hati. Jangan lupa bisikkan 'kata kunci', "Allahuma Kamma Hassanta Khalqii Fahassin Khuluqii" (Ya Allah sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula ahlaqku). (HR Ahmad).

* Untuk punya bibir cantik, bisikkan kalimat-kalimat Allah, tidak berbohong, atau menyakiti hati orang lain, tidak menyombongkan diri atau takabur.

* Agar tubuh langsing, diet yang teratur dengan berpuasa seminggu 2 kali, Isnin dan Khamis. Jika kuat, lebih bagus lagi puasa Nabi Daud AS. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan, dan air putih.

* Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian kita akan banyak dikenal dan disayangi.

Ya Allah! Berikanlah kekuatan kepadaku, untuk menegakkan perintah-perintah-MU,dan berilah aku manisnya berzikir mengingati-MU.Berilah aku kekuatan untuk menunaikan syukur kepada-MU,dengan kemuliaan-MU. Dan jagalah aku dengan penjagaan-MU dan perlindungan-MU, Wahai dzat Yang Maha Melihat.

Sembilan Puluh Sembilan Langkah Menuju Kesempurnaan Iman

1. Bersyukur apabila mendapat nikmat
2. Sabar apabila mendapat kesulitan
3. Tawakal apabila mempunyai rencana/program
4. Ikhlas dalam segala amal perbuatan
5. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan
6. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan
7. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan
8. Jangan usil dengan kekayaan orang
9. Jangan hasad dan iri atas kejayaan orang
10. Jangan sombong kalau memperoleh kejayaan
11. Jangan tamak kepada harta
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan
13. Jangan hancur karena kezaliman
14. Jangan goyah karena fitnah
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram
17. Jangan sakiti ayah dan ibu
18. Jangan usir orang yang meminta-minta
19. Jangan sakiti anak yatim
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid)
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid
25. Biasakan shalat malam
26. Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat
28. Sayangi dan santuni fakir miskin
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah
30. Jangan marah berlebih-lebihan
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan
36. Jangan percaya ramalan manusia
37. Jangan terlampau takut miskin
38. Hormatilah setiap orang
39. Jangan terlampau takut kepada manusia
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala
41. Berlakulah adil dalam segala urusan
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah
43. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran
45. Perbanyak silaturrahim
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam
47. Bicaralah secukupnya
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan
54. Hormatilah kepada guru dan ulama
55. Sering-sering bershalawat kepada nabi
56. Cintai keluarga Nabi saw
57. Jangan terlalu banyak hutang
58. Jangan terlampau mudah berjanji
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang
mendapatkan kesulitan
70. Jangan melukai hati orang lain
71. Jangan membiasakan berkata dusta
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan
kerugian
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan
kesungguhan
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula
orang yang lebih berprestasi dari kita
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan
bijaksana
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan
negara
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa
85. Hargai prestasi dan pemberian orang
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana
91 . Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan
pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan
98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerusakan
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang; Tolong kirimkan kepada rakan-rakan muslim lainnya yang anda kenal


Amalan Mendengar Azan

Kematian itu pasti menjelma. Hanya masa dan waktunya yang tidak kita
ketahui. Cuba kita amati. Mengapa kebanyakan orang yg nazak, hampir
ajal tidak dapat berkata apa-apa.. lidahnya kelu, keras dan hanya mimik
mukanya yang menahan kesakitan 'sakaratul maut'.

Diriwayatkan sebuah hadis yg bermaksud: "Hendaklah kamu mendiamkan diri
ketika azan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut
menghampirinya." Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar
mendiamkan
diri, jangan berkata apa-apa pun semasa azan berkumandang. Sebagai
orang beragama Islam kita wajib menghormati azan. Banyak fadhilatnya.
Jika lagu kebangsaan kita diajar agar berdiri tegak dan diamkan diri.
Mengapa ketika azan kita tidak boleh mendiamkan diri? Lantas sesiapa
yang berkata-kata ketika azan, Allah akan kelukan lidahnya ketika
nazak. Kita takut dengan kelunya lidah kita semasa ajal hampir tiba maka
kita tidak dapat mengucap kalimah "Lailahaillallah.." yang mana sesiapa
yang dapat mengucapkan kalimah ini ketika nyawanya akan dicabut All! ah
dgn izinNya menjanjikan syurga untuk mereka. Dari itu marilah kita
sama-sama menghormati azan dan mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak
kelu semasa nyawa kita sedang dicabut. "Ya Allah! Anugerahkanlah
kematian kami dengan kematian yang baik lagi mulia, lancarkan lidah kami
mengucap kalimah "Lailahaillallah.." semasa sakaratul maut menghampiri
kami. Amin.. amin.. amin Yarobbal a'lamin.."


WASIAT NABI MUHAMMAD S.A.W. kepada SAIDINA ALI R.A.;

Wahai Ali, bagi orang 'ALIM itu ada 3 tanda2nya:
1) Jujur dalam berkata-kata.
2) Menjauhi segala yg haram.
3) Merendahkan diri.


Wahai Ali, bagi orang yg JUJUR itu ada 3 tanda2nya:
1) Merahsiakan ibadahnya.
2) Merahsiakan sedekahnya.
3) Merahsiakan ujian yg menimpanya.


Wahai Ali, bagi org yg TAKWA itu ada 3 tanda2nya:
1) Takut berlaku dusta dan keji.
2) Menjauhi kejahatan.
3) Memohon yang halal kerana takut jatuh dalam keharaman.


Wahai Ali, bagi AHLI IBADAH itu ada 3 tanda2nya:
1) Mengawasi dirinya.
2) Menghisab dirinya.
3) Memperbanyakkan ibadah kepada Allah s.w.t.

Untuk Wanita: Dua Tabiat Bawa Ke Neraka..

Sebagai peringatan untuk para wanita dipaparkan suatu peristiwa di suatu
Eid, di mana seorang wakil telah dilantik dari kaum wanita untuk bertemu
dengan Rasulullah SAW untuk meminta baginda SAW memberi ucapan khusus untuk
kaum wanita. Baginda bersetuju dan menyuruh mereka berkumpul di Baabun
Nisaa'. Setelah kaum wanita berkumpul, Bilal pergi memanggil Rasulullah
SAW. Baginda pun pergi ke sana, dan memberi salam dan mberi tazkirah seperti berikut:

"Assalamu'alaikum, wahai kumpulan/kaum wanita.
Wahai kaum wanita, aku lihat kamu ini lebih banyak di neraka".

Seorang wanita lalu bangun bertanya, "Apakah yang menyebabkan yang
demikian? Adakah sebab kami ini kufur?' Rasulullah SAW menjawab, "Tidak.
Bukan begitu. Tetapi ada 2 tabiat kamu yang tidak elok yang boleh
menjerumuskan kamu ke dalam neraka:

1. Kamu banyak mengutuk/menyumpah
2. Kamu kufurkan kebaikan suami."

Kemudian baginda SAW mengingatkan supaya :
1. Banyak beristighfar
2. Banyak bersedekah.

Keterangan:
Yang dimaksudkan dengan mengutuk/menyumpah ialah seperti contoh di bawah:
Contoh 1
Katakan kita lama menunggu bas. Tetapi bas masih tak kunjung tiba, akibat
geram dan marah kita mungkin berkata, "Driver bas ni dah mampus agaknya."
Perkataan mampus itu termasuk dalam erti kata menyumpah. Lisan wanita
memang terlalu cepat menyumpah. Kadang-kadang pakaian, perkakas rumah,
hatta suami pun kena sumpah.

Contoh 2
Tengah memasak gas habis. Kita mungkin berkata "Celaka punya gas. Masa ni jugak nak habis."
Yang dimaksudkan kufur di sini bukan kufur I'tiqad tetapi bererti tidak
mengiktiraf Kebaikan di sini bermaksud tanggungjawab yang telah
ditunaikan oleh suami.

Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah pernah ditanya oleh seorang suami yang
kurang faham
su! ami'. Rasulullah SAW berkata,"Tidakkah pernah engkau jumpa, seorang
isteri, jika seumur hidup engkau, engkau berbuat baik kepadanya, tetapi di
suatu ketika, disebabkan dia tidak mendapat sesuatu yang dia kehendaki,
maka dia akan berkata ,"Awak ini, saya tak nampak satu pun kebaikan awak"
Terjemahan langsung dari Aracool.

[Dalam masyarakat kita kata-kata di atas mungkin boleh dikaitkan dengan
perkataan seperti berikut:
"Selama hidup dengan awak, apa yang saya dapat?".][Tak guna sesen pun']

Rasulullah SAW sambung lagi ,'Mana-mana isteri yang berkata, "Awak ini, saya
tak nampak satu pun kebaikan awak", maka akan gugur
pahala-pahala amalannya.' Saranan Rasulullah SAW yang seterusnya ialah
menyuruh kaum wanita banyak beristighfar dan bersedekah, kerana ia dapat
menyelamatkan kita dari 2 perkara yang boleh menjerumuskan kita ke dalam api neraka seperti yang disebutkan tadi.

Fadhilat beristighfar:

a. Sabda Rasulullah SAW : "Siapa yang melazimkan amalan istighfar 70 X
sehari, dia tidak akan ditulis sebagai orang yang lupa (nyanyuk)."
Sebelum nyanyuk di hari tua, amalkan sejak muda-muda lagi. Rasulullah SAW
menganjurkan kita beristighfar 70 atau 100 kali sehari. Baginda sendiri
melakukannya lebih dari 100 X sehari. Adalah diingatkan untuk mencapai
target ini, eloklah kita menjadualkan amalan zikir ini dalam
amalan-amalan harian kita.
b .Sabda Rasulullah SAW : "Siapa yang melazimkan amalan istighfar, akan
dikeluarkan Allah dari sifat ham dan hazan. Sifat ham bererti gelisah
yang tidak menentu yang sering melanda kaum wanita. Sifat hazan bererti
berdukacita"

c. Istighfar juga memurahkan rezeki. Jangan dianggap rezeki itu hanya dalam
bentuk wang ringgit atau harta benda. Tetapi ia juga termasuk
kesihatan, umur, kasih sayang dan anak-anak. Sedekah tidak semestinya
dalam bentuk wang ringgit. Sedekah juga termasuk:

1. Tuturkata/percakapan yang baik. Yang paling utama ialah terhadap
keluarga sendiri. Ertinya tidak menyakitkan hati. Inilah rahsianya
bagaimana hendak menambat hati suami. Diriwayatkan, Saidatina Khadijah ra,
isteri Rasulullah SAW yang pertama, tidak pernah menyinggung hati
Rasulullah walau sedikit pun. Sepanjang hayat baginda SAW, hati baginda
dipenuhi dengan Khadijah, sehingga sering menyebut nama beliau. Kadangkala
hingga menimbulkan perasaan cemburu dikalangan isteri-isteri baginda.
Diriwayatkan juga,
Jibril as setiap kali selepas memberi wahyu kepada Rasulullah sebelum
meminta diri, selalu mengirim salam kepada Khadijah. Suatu hari Rasulullah
SAW telah bertanya beliau, dan jawab Jibril, "Khadijahlah satu-satunya
perempuan yang Allah SWT berkenan tuturkatanya".

2. Memberi salam.

3. Memaniskan wajah.

Juga terutamanya kepada ahli keluarga. Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Kamu senyum sahaja pun sudah menjadi sedekah." Terdapat juga suatu syair

Arab yang berbunyi :
"Nak buat baik, sangatlah mudah, Maniskan wajah, lembutkan lidah." Maka
setelah diberi peringatan oleh Rasulullah SAW marilah kita
bertafakkur dan bermuhasabah diri-diri kita. Sekiranya terdapat sifat-sifat
buruk yang boleh menjerumuskan kita ke dalam api neraka itu,
maka eloklah kita mengubah sikap kita dari sekarang.

" SAMPAIKANLAH WALAU SEPOTONG AYAT -Sabda Rasulullah SAW"

Saturday, May 10, 2008

Muslimah, Aurat, Fesyen dan Syariat

"Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu berhias serta bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah terdahulu…” (al-Ahzaab: 33)

Berdasarkan ayat 33 dari surah al-Ahzaab, Imam Mujahid berkata, “Suatu ketika dahulu, golongan wanita berjalan di hadapan lelaki (tanpa segan silu). Inilah yang dimaksudkan dengan tabarruj jahiliyah.”

Imam Qatada pula erkata, “Suatu ketika dahulu, kaum wanita berjalan di hadapan lelaki dengan *sensor*a yang menghairahkan. Inilah yang dimaksudkan dengan tabarruj jahiliyah yang terdahulu”. Imam Muqatil Hayyan pula berkata: “Tabarruj berlaku apabila kaum wanita menutup kepala mereka dengan kain tudung tetapi masih mendedahkan leher, rantai dan subangmereka”.

Ayat ini tidak bermaksud mengongkong pergerakan wanita Islam. ia juga tidak bermaksud, tempat bagi kaum wanita hanyalah di dalam rumahnya sahaja kerana Nabi SAW pernahmendoakan supaya Ummu Haram dapat keluar berperang di lautan bersama-sama dengan tentera-tentera Islam yang lain. Tambahan daripada itu, Khalifah Omar al-Khattab pernah melantik seorang wanita yang berhama Ummu as-Syifa binti Abdullah menjadi penyelia di pasar Madinah. Islam mengizinkan wanitanya keluar rumah bagi suatu keperluan yang baik, seperti mencari ilmu sama ada fardu ain atau fardu kifayah, menziarahi ibu bapa serta mencari rezeki yang halal demi memenuhi keperluan hidup, dengan batas-batas yang ditetapkan. Ayat ini sebenarnya bertujuan memuliakan kaum wanita dan menyuruh mereka supaya sentiasa menjaga kemuliaan itu di samping memelihara sebarang kelebihan yang Allah kurniakan kepada mereka, sepertikecantikan. Wanita sebenarnya mempunyai peranan yang besar di penjurunya sebagaimana kaum lelaki.

Allah berfirman:
“Orang-orang yang beriman, lelaki dan wanita, sebahagian mereka adalah penolong kepada sebahagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang makruf, mencegah kemungkaran, mendirikan solat, menunaikan zakat serta mentaati Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Surah at-Taubah ayat 71).

Menutup aurat bukannya lambang penindasan bagi wanita sebaliknya lambang ketinggian harga diri yang tidak dipentingkan oleh wanita jahiliyah. Islam adalah agama yang menekankan akhlak dan adab dalam semua perkara termasuk dalam aspek pemakaian. Umat Islam, lelaki dan perempuan, yang sudah baligh wajib menutup aurat mengikut batas yang ditetapkan agama. Berhubung dengan wanita Islam, antara ayat yang menjelaskan batas-batas auratnya ialah firman Allah dalam surah an-Nur ayat 31 yang bermaksud;

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka memelihara pandangan mereka dan kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan kecuali yang biasa ternampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung sehingga labuh ke dada-da mereka dan jangan menampakkan perhiasan kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putera-putera mereka, putera-putera suami mereka,saudara-saudara lelaki mereka, putera-putera saudara lelaki mereka, putera-putera saudara perempuan mereka, wanita-wanita mereka, budak-budak yang mereka miliki, pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita, atau anak-anak yang belum mengerti berkenaan aurat wanita.”

Seperti yang sudah disebutkan, ketika ayat ini diturunkan, kaum wanita membudayakan sejenis pakaian tudung yang menutupi bahagian kepala tetapi masih mendedahkan leher, telinga dan bahagian atas dada mereka. Kerana itu, ayat ini diturunkan supaya kaum wanita memakai tudung kepala yang dilabuhkan sehingga menutupi bahagian-bahagian itu. Hal ini disebutkan oleh Imam Qartubi dalam al-Jamik Li Ahkamil Quran. Walau bagaimanapun ketika berpakaian, mereka boleh mendedahkan (perhiasan) yang biasa temampak daripadanya’. Abdullah ibn Abbas mentafsirkannya sebagai ‘muka dan dua tapak tangan’.

Abdullah ibn Omar mentafsirkannya sebagĂ i ‘muka dan dua tangan (pergelangan tangan hingga ke tapak tangan)’. Lebih daripada itu, perhiasan yang terdapat di bahagian muka dan dua tangan seperti cincin, celak, inai dan seumpamanya, boleh didedahkan ketika berdepan dengan yang bukan muhrim. Kesemua pendapat ini disebutkan oleh as-Syeikh Said Hawa dalam al-A sas fit Tafsir Selain daripada itu, pandangan yang masyhur daripada mazhab Imam Abu Hanifah adalah memasukkan tapak kaki ke bahagian yang boleh didedahkan dan pandangan ini dipandang baik lagi munasabah as-Syeikh Said Hawa kerana ia sama dan boleh dikiaskan dengan tapak tangan.

Islam tidak menghalang wanita-wanitanya berpakaian mengilkut fesyen dan suasana asalkan ia menutup aurat seperti yang sudah dijelaskan, di samping tidak menjolok mata. Hamka dalam Tafsir al-A zhar berkata; “Tidaklah semua pakaian Barat itu ditolak oleh Islam dan tidak pula seluruh pakaian tempatan dapat diterima. Kebaya Jawa yang menampakkan sebahagian dada tanpa selendang adalah termasuk pakaian yang dilarang mengikut pandangan Islam.”

Beberapa golongan di Barat mula mengagumi ajaran Islam berhubung dengan wanitanya. Sebagai contoh, lah. Stevenson menulis dalam Toronto Star bertarikh 23 Januari, 2002 berhubung dengan etika pemakaian wanita Islam. Beliau berkata; “Ketika saya dan rakan-rakan sedang makan malam di sebuah restoran, kami duduk bersebelahan dengan tiga orang wanita muda. Tiba-tiba masuklah dua orang wanita Islam dengan pakaian yang konservatif dan duduk bersebelahan dengan mereka. Kami dapat mendengar ketiga-tiga wanita tadi berbisik-bisik sesama sendiri berhubung kedua-dua wanita Islam itu: “Mengapa mereka berpakaian seperti itu...? Saya bersimpati dengan mereka !“ Ketiga-tiga wanita (Barat) itu akhirnya membayar bil dan terus beredar. Mereka memakai seluar yang ketat, skirt yang singkat, kasut bertumit tinggi, gincu yang tebal dan bahagian dada mereka didedahkan secara yang mengghairahkan. Kami alihkan pandangan kami kepada kedua-dua wanita Islam tadi.

Tudung mereka yang hitam menzahirkan peribadi mereka yang bersopan santun. *sensor*a mereka nampak asli. Pakaian mereka walaupun konservatif, menampakkan sifat kewanitaan yang indah. Berpakaian secara sopan menakutkan wanita Barat. Kenapa? Adakah kerana mereka tidak mahu kehilangan hak menunjuk-nunjuk ? Selepas kami berbincang berkenaan isu ini kami dapati wanita-wanita Islam berjaya membebaskan din mereka daripada perangkap fesyen tanpa perlu menunjuk-nunjuk, bersaing, berbelanja lebih dan berdiet bagi menarik perhatian kaum lelaki atau wanita. Kami dapati kedua-dua wanita Islam itu lebih menarik dibandingkan dengan ketiga-tiga wanita Barat tadi. Penonjolan seks dalam
masyarakat kita menjadi suatu budaya arus perdana sehingga kita menganggap adab dan sopan santun suatu kemunduran. Dalam konteks jangka panjang, apabila kaum lelaki melihat secara lebih jauh, mereka akan mendapati bukan keyakinan diri sebaliknya perasaan terdesak mendapat perhatian (yang menyebabkan wanita-wanita Barat begitu ghairah dengan fesyen).

Wanita yang mementingkan adab dan kesopanan tidak akan terperangkap dengan suasana yang memperdayakan ini. Mereka berbangga dengan apa yang mereka miliki.... Ingatlah ini apabila anda bersimpati dengan wanita-wanita Islam”.

Apabila pandangan ini kita fahami, kita akan sedar betapa Islam mengangkat martabat wanitanya ke tahap yang tinggi. Wanita ada peranannya, demikian juga kaum lelaki. Setiap penjuru ada kemuliaannya. Rumah tangga adalah suatu
institusi dan industri penting bagi mereka yang faham dan prihatin. Rumah orang-orang Islam dahulu melahirkan tokoh-tokoh yang berjaya membina empayar Islam yang gilang-gemilang. Apabila peranan di rumah diabaikan, anak-anak akan hidup terbiar dan daripada situ lahirlah gejala-gejala yang negatif dalam masyarakat. Sebagai contoh, kita di Malaysia sedang diserang dengan pelbagai budaya termasuk budaya melepak di kalangan anak-anak kita. Pasar raya, tepi jalan, kasino dan panggung-panggung wayang sudah menjadi ‘rumah’ mereka yang baru.

Mereka tidak lagi menghargai rumah mereka yang sebenarnya kerana terdapat kekosongan di sana. Berita 16 Jun, 1996 melaporkan berkenaan ‘Geng Remaja’ yang berjaya ditumpaskan oleh Polis Pulau Pinang. Mereka adalah sekumpulan pelajar yang disyaki terbabit dengan kes samun di Pulau Pinang dan umur mereka adalah dalam lingkungan 13-24 tahun. Yang lebih menggemparkan ialah berita yang dipaparkan pada 8 Jun, 1996. Ia menyebutkan mengenai seorang gadis remaja bohsia, yang dipercayai masih menuntut di Pulau Pinang, memiliki wang simpanan berjumlah RM100,000, hasil daripada aktiviti bohsianya.
Perkara ini terbongkar apabila gadis ini ingin membeli sebuah kereta mewah untuk dihadiahkan kepada teman lelakinya. Selepas kejadian-kejadian ini, banyak pihak menyuarakan pendapat yang mengaitkan semua kejadian ini dengan keruntuhan institusi rumah tangga. Justeru itu, sesiapapun tidak boleh memperkecilkan peranan yang dimainkan oleh institusi rumah tangga dalam usaha membina umat yang bertamadun. Dengan statistik ini, kita akan Iebih memahami rahsia firman Allah dalam surah al-Ahzab ayat 33 yang bermaksud, “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah terdahulu...”

Perubahan sikap serta peranan wanita pada hari ini memberikan kesan negatif kepada masyarakat. Wanita moden didapati lebih cenderung melakukan jenayah dan keganasan berbanding zaman sebelum mi, mengikut satu kajian yang dilakukan oleh pihak Federal Bureau of Investigation (FBI) di Amerika. Mengikut akhbar Daily Telegraph, London, bertanikh 16 September 1971, ramai pakar berpendapat peningkatan kes jenayah di kalangan kaum wanita mi disebabkan oleh penagihan dadah dan peranan wanita yang semakin berubah pada han ini.

Tabarruj jahiliyah sudah sampai ke tahap yang membimbangkan pada hari ini. Pergaulan dan aktiviti seks bebas menjadi suatu industri besar yang mencengkam masyarakat yang dikatakan maju pada hari ini. Laporan oleh Inter Press Service bertarikh 19 Ogos, 1998 menunjukkan, 2-4% daripada kemasukan kasar negara-negara di Asia Tenggara adalah dariipada industri seks, mengikut kajian yang dilakukan oleh Pertubuhan Buruh Antarabangsa (ILO). Berdasarkan kajian ini industri pelacuran di Thailand dianggarkan mendatangkan kemasukan sebanyak $22.5-$27 bilion dan tahun 1993-1995, dan di Indonesia jumlahnya dianggarkan $1.2-$3.3 bilion setahun. Mengikut satu anggaran yang dilaporkan dalam Global Child Health News bertarikh 4 Julai 1995, lebih kurang 10% daripada wanita di Thailand terlibat di dalam industri ini. Di Amerika pula, USA Today bertarikh 20 Ogos, 1997 melaporkan, rakyat Amerika membelanjakan wang sebanyak $8-$12 bilion untuk membeli dan melanggan bahan-bahan lucah.

Industri seks tidak hanya melibatkan mereka yang sudah dewasa, kanak-kanak juga turut terheret ke dalamnya. Di Asia, Jepun mempunyai rekod yang buruk berhubung isu ini. The Washington Post bertarikh 11 Februari, 2000 melaporkan 80% daripada bahan-bahan lucah yang melibatkan kanak-kanak (child pornography) datang dan Jepun. Kuasa besar Amerika juga tidak terkecuali daripada masalah in BBC News bertarikh 10 September, 2000 melaporkan, hasil daripada satu kajian yang dilakukan oleh Universiti Pennsylvania menunjukkan, terdapat lebih kurang 400,000 remaja bawah umur di Amerika yang bekerja
sebagai pelacur dan pelayan-pelayan seks pada hari. Teknologi moden digunakan sepenuhnya bagi mengembangkan industri ini. Di Amerika, mengikut Adult Chamber of Commerce, kemasukan daripada industri seks melalui internet sahaja berjumlah $6 bilion. Dalam USA Today bertarikh 20 Ogos 1997 dilaporkan, CyberErotica, salah satu laman web lucah yang popular di internet, mengandungi lebih daripada 10,000 gambar-gambar lucah dengan 1,000 gambar-gambar baru ditambah setiap minggu dan keahliannya berjumlah 50,000 orang. Setiap hari lebih kurang 250,000 orang menziarahi laman web ini dan pemiliknya memperoleh $800,000 sebulan hasil daripada perniagaan ini.

Tabarruj jahiliah yang melahirkan aktiviti seks bebas ini mempunyai padahnya. Ia menjadi salah satu sebab utama penyakit AIDS berkembang sehingga menjadi wabak yang tidak dapat dikawal lagi pada hari in. Penyakit AIDS menjadi
pembunuh keempat terbesar di dunia dewasa ini dan pada akhir tahun 2002, 42 juta manusia di seluruh dunia diiangkiti penyakit ini dan satu pertiga daripada mereka berumur dalam lingkungan 15-24 tahun. Kesannya ke atas sistem
ekonomi, so*sensor* dan kekeluargaan tidak terkira besarnya. Seks bebas ada mukadimah atau rangsangannya dan antara mukadirnah itu ialah tabarruj (iaitu menghiaskan din dan mendedahkan tubuh secara yang menggiurkan), pergaulan bebas serta sikap ego kaum lelaki. Justeru itu, Islam menyuruh kaum wanita memelihara dirinya daripada kecantikan yang memperdayakan dan mengarahkan kaum lelaki supaya tidak melihat kaum wanita sebagai simbol seks. Allah SWT berfirman:
“Katakanlah kepada kaum lelaki daripada golongan yang beriman, hendaklah mereka mengawal penglihatan mereka dan menjaga kehormatan kemaluan mereka.” (Surah an-Nur ayat 30).

LAMPIRAN:
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya ALLAH lebih mengetahui apa yang mereka lakukan.” (an-Nuur: 30)

“Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya.” (Riwayat At Tabrani dan Baihaqi.)

“Hai Nabi, katakanlah kepada intei-isterimu, anak-anakmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka menghulurkan (melabuhkan) jilbabnya (tudung kepala yang labuh menutupi dada) ke tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal dan tidak diganggu. Dan ALLAH adalah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” (al-Ahzaab: 59)

Aishah lah.a. berkata, “Nabi tidak pernah menyentuh tangan-tangan wanita ketika berbaiah. Sesungguhnya berbaiah dengan wanita-wanita Islam berlaku dengan cara percakapan.” (Riwayat Bukhari)

Jarir lah.a. berkata, “Saya pernah bertanya kepada Rasulullah berkenaan hukum melihat aurat wanita secara tidak sengaja, maka Rasulullah menyuruh saya mengalih pandangan saya ke arah lain.” (Riwayat Muslim)

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka memelihara pandangan mereka dan kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan kecuali yang biasa ternampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung sehingga labuh ke dada-dada mereka dan jangan menampakkan perhiasan kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putera-putera mereka, putera-putera suami mereka, saudara-saudara lelaki mereka, putera-putera saudara lelaki mereka, putera-putera saudara perempuan mereka, wanita-wanita mereka, budak-budak yang mereka miliki, pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita, atau anak-anak yang belum mengerti berkenaan aurat wanita.”

Berdasarkan ayat 31, surah an-Nuur, Abdullah ibn Abbas, Ibn Omar, Atha, Ikramah dan lain-lainnya berpendapat: “Seseorang wanita Islam hanya boleh mendedahkan wajah, dua tapak tangan dan cincinnya di hadapan lelaki yang bukan mahrimnya.” (As-Syeikh said Hawa di dalam kitabnya Al-Asas fit Tafsir)

Menurut Bukhari, "Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening." (Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari)

“Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina.” (Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan
Hibban)

“Asma Binti Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja." (Riwayat Muslim dan Bukhari)

“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang solehah.” (Hadis Riwayat Muslim)

“Semua anak Adam (manusia) itu sering membuat kesalahan (dosa) dan sebaik-baik manusia yang membuat kesalahan (dosa) itu ialah orang-orang yang suka bertaubat." (Riwayat Al-Tirmizi)

 
Dear Diary Blogger Template