^ Scroll to Top

Wednesday, July 1, 2009

Rakus & Angan-Angan

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abud Dardaa' r.a. berkata:


"Mengapakah aku melihat ulama-ulama banyak meninggal sedang orang yang bodoh tidak suka belajar? Belajarlah sebelum terangkat ilmu. (Dengan matinya ulama-ulama) Mengapakah kamu lebih rakus dan rajin mencari apa yang telah dijamin oleh Allah s.w.t. dan mengabaikan apa yang ditugaskan kepada kamu? Sungguh aku mengetahui orang-orang yang jelek (jahat) diantara kamu melebihi dari pengetahuan tukang tapak kuda terhadap kudanya, yalah mereka yang tidak mengeluarkan zakat kecuali dianggap kerugian dan tidak mengerjakan sembahyang kecuali pada akhir waktu, dan tidak mendengarkan al-quran kecuali acuh tak acuh (mengabaikan) dan tidak suka memerdekakan orang-orang yang mereka perbudak."



Abul Laits berkata: "Rakus itu ada dua macam iaitu:

*

Rakus yang tercela dan
*

Rakus yang tidak tercela



Tetapi lebih baik ditinggalkan. Rakus yang tercela ialah yang sampaii melupakan kewajipan terhadap Allah s.w.t. atau mengumpulkan kekayaan untuk kebanggaan dan kesombongan. Adapun yang tidak tercela iaitu yang tidak sampai meninggalkan kewajipan dan tidak bermaksud untuk kesombongan, sebab diantara sahabat juga ada yang kaya raya dan tidak tercela atau dilarang oleh Rasulullah s.a.w." Abud Dardaa' menyebut rakus yang tercela iaitu yang menyebabkan mengabaikan perintah dan kewajipan terhadap Allah s.w.t.



Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Hafsah binti Umar r.a. berkata kepada ayahnya (Umar):


"Sungguh Allah s.w.t. telah memberi kepadamu kebaikan sebanyak-banyaknya dan melapangkan rezekimu, maka sekiranya engkau makan yang lebih baik dari makananmu yang biasa dan memakai yang lebih halus dari pakaian yang biasa." Umar r.a. menjawab: "Saya akan mengajak engkau bertahkim kepada dirimu sendiri." Lalu Umar r.a. mengingatkannya keadaan Rasulullah s.a.w. yang diketahui sendiri oleh Hafsah sehingga Hafsah menangis, kemudian Umar berkata: "Saya mempunyai dua kawan dan keduanya telah menempuh jalan, maka jika saya menempuh jalan yang lain, maka tentu saya sampai kejalan lain yang bukan kedua kawanku itu. Demi Allah s.w.t., saya akan sabar mengikuti kehidupan keduanya yang lunak dan puas."



Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Masruq:


"Saya tanya kepada Aisyah r.a.: "Hai ibu, apakah yang sering dikatakan oleh Nabi Muhammad s.a.w jika masuk rumah?" Jawab Aisyah r.a.: "Yang sering dikatakan oleh Nabi Muhammad s.a.w jika masuk rumah: "Andaikan anak Adam mempunyai dua lembah dari emas nescaya ia masih ingin ketiga dan tidak ada yang dapat menutup keinginan anak Adam kecuali tanah dan Allah s.w..t. akan memberi taubat kepada siapa yang taubat dan sesungguhnya Allah s.w..t. menjadikan harta ini hanya untuk menegakkan sembahyang dan dikeluarkan zakat."



Qatadah dari Anas bin Malik r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w bersabda:


"Semua yang ada pada anak Adam dapat berubah rosak atau tua kecuali dua macam iaitu:

*

Rakus dan
*

Angan-angan



Ali bin Abi Thalib r.a. berkata:


"Yang saya sangat khuatirkan atas kamu dua macam iaitu:

*

Panjang angan-angan dan
*

Menurut hawa nafsu

kerana panjang angan-angan itu dapat melupakan akhirat dan menurutkan hawa nafsu itu menghalangi dari kebenaran (hak)."



Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

"Saya memastikan adanya tiga bagi tiga iaitu:

*

Bagi orang yang sibuk didunia dan
*

rakus (tamak) kepada dunia dan
*

bakhil terhadap dunia

pasti ia akan

*

menderita kekurangan yang tidak ada cukupnya dan
*

sibuk yang tidak ada hiburnya dan
*

risau yang tidak ada senangnya



Abud-Darda' r.a. ketika melihat penduduk Himsh ia berkata:


"Apakah kamu tidak malu membangun apa yang tidak akan kamu tempati selamanya dan angan-angan yang tidak dapat kamu capai dan mengumpulkan apa yang tidak dapat kamu makan. Sesungguhnya orang-orang yang sebelummu telah membangun yang megah-megah dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya dan angan-angan yang sejauhnya, akhirnya tempat mereka itu didalam kubur dan angan-angannya merupakan tipu daya dan yang mereka kumpulkan itu hancur lebur."



Ali bin Abi Thalib r.a. berkata kepada Umar bin Alkhattab r.a.:


"Jika engkau ingin bertemu dengan kawanmu (yakni Nabi Muhammad s.a.w ) maka tinggikan (tampallah) kain bajumu dan tampallah sandalmu (kasut) dan kurangi angan-anganmu dan makanlah tidak sampai kenyang."



Abu Usman Annahdi berkata:


"Saya pernah melihat Umar r.a. memakai gamis yang bertampalan dua belas, sedang ia khutbah diatas mimbar."



Pada suatu hari Ali bin Abi Thalib r.a. masuk kepasar dengan baju yang tebal dan belum dicuci, maka ditegur:


"Ya Amirul mukminin, mengapakah engkau tidak memakai pakaian yang lebih tipis dari ini?" Jawabnya: "Ini lebih mengkhusyukkan hati dan menyerupai pakaian orang-orang solihin dan lebih baik bagi seorang mukmin untuk ditiru."



Abu Dzar r.a. berkata:


"Saya lebih mengenal manusia daripada perawat binatang terhadap binatangnya, adapun yang baik dari manusia itu ialah orang-orang yang zuhud (tidak rakus) kepada dunia, adapun yang jahat iaitu yang mengumpulkan dunia lebih dari keperluannya."



Seorang cendikiawan berkata: "Pokok dari semua dosa itu tiga iaitu:

*

Hasud
*

Rakus
*

Sombong

Adapun sombong maka asalnya dari iblis laknatullah ketika sombong dan menolak sujud kepada Adam sehingga terkutuk. Adapun rakus maka berasal dari Adam, ketika dipersilakan makan semua buah disyurga kecuali satu pohon, maka rakusnya mendorongnya untuk makan sehingga turun dari syurga dan hasud iri hati dari putera Adam, ketika hasud pada saudaranya sehingga membunuh saudaranya dan mati kafir dan tempat dineraka untuk selamanya."



Nabi Adam a.s. berwasiat kepada puteranya lima perkara dan menyuruh supaya anaknya mewasiatkan juga kepada putera-puteranya dan seterusnya. Wasiatnya ialah:

*

Katakan kepada putera-puteramu: "Kamu jangan merasa tenang dengan dunia ini, maka saya ketika merasa tenang dengan syurga, Allah s.w.t. tidak ridho dan mengusir saya daripadanya."
*

Katakan kepada mereka: "Jangan menurutkan hawa nafsu wanita, maka sesungguhnya saya telah menuriti hawa nafsu wanita sehingga makan pohon yang dilarang dan menyesal."
*

Katakan kepada mereka: "Tiap amal yang akan mahu dikerjakan harus kamu perhatikan akibatnya, sebab andaikan saya memikirkan akibat maka saya tidak akan menerima akibat ini."
*

Katakan kepada mereka: "Jika hatimu tidak tenang (goncang), maka hindarilah perbuatan itu, sebab saya ketika akan makan pohon larangan itu goncang hatiku tetapi tidak saya hiraukan, maka saya menyesal."
*

Katakan kepada mereka: "Bermusyawarahlah dalam semua urusan sebab andaikan saya musyawarah dengan malaikat tidak akan terkena akibat ini."



Syaqiqi Albalkhi berkata:


"Saya telah menyimpulkan dari empat ribu hadis kepada empat ratus kepada empat puluh kepada empat hadis iaitu: "

*

Jangan mengikat hatimu kepada wanita, sebab ia hari ini untukmu dan esok hari untuk orang lain dan bila engkau taat padanya maka akan memasukkan engkau dalam neraka
*

Jangan mengikat hatimu pada harta sebab harta itu pinjaman, hari ini hakmu dan esok hak orang lain, maka jangan susah payah dirimu untuk kesenangan orang lain, maka senangnya buat orang lain dan tanggungan dosanya engaku tanggung sendiri dan jika hatimu terikat pada harta, engkau akan bakhil tidak mengeluarkan kewajipan hak Allah s.w.t. dan takut miskin dan menurut kepada bisikan syaitan laknatullah.
*

Tinggalkan apa yang ragu-ragu dalam hatimu sebab hati seorang mukmin goncang dalam syubhat dan lari dari haram dan tenang dalam halal
*

Jangan berbuat sesuatu sehingga mengerti benar-benar bagaimana menjawab bila ditanya oleh Allah s.w.t.



Mujahid dari Abdullah bin Umar r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w bersabda:


"Jadilah engkau didunia bagaikan seorang asing atau sekadar melalui jalan dan anggaplah dari ahli kubur."



Mujahid berkata:


"Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Jika waktu pagi maka jangan engkau tunda untuk petang dan jika waktu petang jangan membayangkan dirimu sampai pagi dan pergunakan masa hidup sebelum mati dan masa sihat sebelum sakit sebab engkau tidak mengetahui apakah namamu kelak diakhirat."



Abul Laits berkata: "Siapa yang mengurangi angan-angannya, maka Allah s.w.t. akan memuliakannya dengan empat kemuliaan iaitu:

*

Dikuatkan untuk taat sebab seorang yang merasa akan mati tidak memikirkan apa yang dihadapinya dari kesukaran dan rajin melakukan taat, maka bertambah banyak amalnya
*

Berkurang kerisauannya sebab jika ia merasa tidak lama akan mati maka tidak memikirkan apa yang dihadapi oleh kesukarannya
*

Ridho dengan kehidupan yang sederhana sebab bila ia merasa tidak lama akan mati, maka tidak perlu mencari banyak dan semangatnya ditujukan keakhirat
*

Allah s.w.t. menerangkan hatinya


Dan terangnya hatinya itu dari empat macam iaitu:

*

Perut yang lapar
*

Sahabat yang soleh
*

Mengingati dosa-dosa yang lalu
*

Tidak panjang angan-angan


Sebab siapa yang panjang angan-angan diseksa dengan emapt macam iaitu:

*

Malas berbuat taat
*

Banyak kerisauan dunianya
*

Rakus dalam mengumpul harta
*

Keras hatinya


Sebab kerasnya hatinya kerana empat sebab iaitu:

*

Perut yang kenyang
*

Kawan yang busuk
*

Lupa terhadap dosa-dosa yang lalu
*

Panjang angan-angan



Sedang seharusnya seorang muslim itu pendek angan-angan sebab ia tidak mengetahui dalam nafas yang mana akan mati dan pada langkah yang mana ia akan mati. Firman Allah s.w.t. (Yang berbunyi): "Idza jaa a ajaluhum laa yasta'khiruuna sa'atan walaa yastaqdimuun." (Yang bermaksud): "Jika tiba ajal mereka tidak dapat ditunda walau sesaat (sejenak) dan tidak dapat dimajukan." Maka seharusnya seorang mukmin selalu ingat akan mati, sebab ia akan memerlukan enam perkara iaitu:

*

Ilmu yang menuntun keakhirat
*

Kawan yang membantu melakukan taat kepada Allah s.w.t. dan mencegah dari maksiat
*

Mengenal musuhnya dan berhati-hati daripadanya
*

Memperhatikan ayat Allah s.w.t. dan perubahan siang dengan malam
*

Baik kepada semua orang supaya tidak ada musuhnya pada hari kiamat
*

Siap menghadapi mati sebelum tibanya supaya tidak kecewa pada hari kiamat



Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Alhasan Albashri berkata Nabi Muhammad s.a.w bersabda:


"Apakah kamu semuanya ingin masuk syurga?" Jawab mereka: "Benar, ya Rasulullah." Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Pendekkan angan-anganmu dan malulah kepada Allah s.w.t. dengan sesungguhnya." Jawab mereka: "Kami sudah malu kepada Allah s.w.t, ya Rasulullah." Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Bukan itu, tetapi malu kepada Allah s.w.t. itu ialah ingat kubur dan kerosakan yang ada didalamnya dan menjaga perut dan apa yang masuk kedalamnya dan menjaga kepala dan apa yang ada padanya (pancainderanya) dan siapa yang ingin kemuliaan akhirat harus meninggalkan kemewahan dunia, maka disitu bererti malu kepada Allah s.w.t. yang sungguh-sungguh dan dengan itu tercapai kemuliaan (waliyullah)."



Humaid Aththawil dari Al-Iji berkata:


"Nabi Muhammad s.a.w membaca (Yang berbunyi): "Alhaakummuttakatsur hattazur tumul maqabir." (Yang bermaksud): "Kamu telah dilupakan kerana sibuk memperbanyak kekayaan sehingga masuk keliang kubur.", kemudian Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Anak Adam selalu berkata: "Ini hartaku, ini miliku dan tidak berguna bagimu milikmu itu kecuali yang telah engkau makan sehingga habis atau engkau sedekahkan maka tetap menjadi tabungan pada pahalamu atau engkau pakai sehingga rosak."



Alhasan Albashri berkata: "Tersebut dalam Taurat lima kalimat iaitu:

*

Kekayaan itu dalam qanaa'ah (teriman, tidak tamak)
*

Selamat itu dalam menyendiri
*

Merdeka itu didalam meninggalkan syahwat
*

Cinta itu dalam meninggalkan keinginan
*

Bersuka-suka selamanya itu kerana sabar sebentar (beberapa hari)



Urwah bin Azzubair dari Aisyah r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w bersabda:


"Hai Aisyah, jika engkau ingin mengikut aku maka cukupkan dari dunia ini bagaikan bekal orang-orang berpergian (yakni yang perlu-perlu sahaja) dan awas (hati-hati) daripada berkumpul dengan orang-orang kaya dan jangan menganggap pakaian itu busuk (berganti) sehingga engkau tembel."



Nabi Muhammad s.a.w bersabda dalam doanya (Yang berbunyi):


"Allahumma man ahabbani farzuqhul afaafa wal kafaafa, waman abghadha nifa'aktsir malahu wawaladahu." (Yang bermaksud): "Ya Allah, siapa yang cinta padaku maka berilah rezeki cukup dan sopan dan siapa yang membenci aku maka banyakkan harta dan anaknya."



Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari AlHasan bin Ali r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w bersabda:


"Suka dunia itu menyebabkan susah dan risau, dan zuhud terhadap dunia itu menyenangkan (menenangkan) hati, fikiran dan badan. Bukan kemiskinan yang saya khuatirkan atas kamu tetapi saya khuatirkan kamu dari kaya, jika terbuka luas bagimu dunia sebagaimana terbuka luas pada ummat yang sebelummu, maka kamu berebut sebagaimana mereka berebut, maka membinasakan kamu sebagaimana membinasakan mereka."



Nabi Muhammad s.a.w bersabda:


"Kebaikan ummat ini pada mulanya dengan zuhud dan yakin dan kebinasaannya ummat ini kelak dengan bakhil dan panjang angan-angan."






"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."
(Surah an-Nahl: ayat 125)

Sifat Syurga & Ahlinya

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata:


"Ya Rasullullah, dari apakah dibuat syurga itu?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Dari air." Kami bertanya: "Beritakan tentang bangunan syurga." Jawab Nabi Muhammad s.a.w..: "Satu bata dari emas dan satu bata dari perak, dan lantainya kasturi yang semerbak harum, tanahnya dari za'faran, kerikilnya mutiara dan yakut, siapa yang masuk dalamnya senang tidak susah, kekal tidak mati, tidak lapuk pakaiannya, tidak berubah mukanya."



Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:


"Tiga macam doa yang tidak akan tertolak: Imam (pemimpin, hakim) yang adil, orang puasa ketika berbuka dan orang yang teraniaya, maka doanya terangkat diatas awan, dilihat oleh Tuhan lalu berfirman: "Demi kemuliaan dan kesabaranKu, Aku akan bela padamu walau hanya menanti masanya."



Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:


" Sesungguhnya didalam syurga ada pohon besar sehingga seorang yang berkenderaan dapat berjalan dibawah naungannya selama seratus tahun tidak putus naungannya, Dan naungan yang memanjang terus. Dan didalam syurga kesenangannya yang tidak pernah dilihat mata atau didengar oleh telinga, bahkan tidak pernah terlintas dalam hati (perasaan) manusia. Maka tidak seorang pun yang mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka dari kesenangan yang memuaskan hari sebagai pembalasan apa yang telah mereka lakukan. Dan tempat pecut didalam syurga lebih baik dari dunia siisinya. Maka siapa dijauhkan dari api dan dimasukkan dalam syurga bererti telah untung."



Ibn Abbas r.a. berkata:


"Sesungguhnya didalam syurga ada bidadari yang dijadikan dari empat macam iaitu misik, ambar, kafur dan za'faran, sedang tanahnya dicampur dengan air hidup (hayawan), dan setelah dijadikan maka semua bidadari asyik kepadanya, andaikan ia berludah dalam laut tentu menjadi tawar airnya, tercantum dilehernya: Siapa yang ingin mendapat isteri seperti aku, maka hendaklah taat kepada Tuhanku."



Mujahid berkata:


"Bumi syurga dari perak, dan tanahnya dari misik, dan urat-urat pohonnya dari perak, sedang dahannya dari mutiara dan zabarjad, sedang daun dan buahnya dibawah itu, maka siapa yang makan sambil berdiri tidak sukar, dengan duduk juga tidak sukar, dan sambil berbaring juga tidak sukar, Dan dimudahkan buah-buahnya sehingga semudah-mudahnya. Sehingga dapat dicapai oleh orang yang berdiri maupun yang duduk dan berbaring.




Abu hurairah r.a. berkata:


"Demi Allah yang menurunkan kitab pada Nabi Muhammad s.a.w. Sesungguhnya ahli syurga tiap saat bertambah elok cantiknya, sebagaimana dahulu didunia bertambah tua."



Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Shuhaib r.a. berkata:


"Nabi Muhammad s.a.w. bersabda yang bermaksud: "Apabila ahli syurga telah masuk kesyurga dan ahli neraka telah masuk keneraka, maka ada seruan: Hai ahli syurga, Allah akan menepati janji-Nya kepada kamu. Mereka berkata: "Apakah itu, tidakkah telah memberatkan timbangan amal kami dan memutihkan wajah kami dan memasukkan kami kedalam syurga dan menghindarkan kami dari neraka. Maka Allah membukakan bagi mereka hijab sehingga mereka dapat melihatNya, demi Allah yang jiwaku ada ditanganNya belum pernah mereka diberi sesuatu yang lebih senang daripada melihat zat Allah."



Anas bin Malik r.a. berkata:


"Jibril datang kepada Nabi Muhammad s.a.w. membawa cermin putih yang ditengahnya ada titik hitam, maka Nabi Muhammad s.a.w. bertanya kepada Jibril: "Apakah cermin yang putih ini?" Jawabnya: "Ini hari Jumaat dan titik hitam ini saat mustajab yang ada dihari Jumaat, telah dikurniakan untuk mu dan untuk ummat mu, sehingga ummat-ummat yang sebelumnya berada dibelakangmu, iaitu Yahudi dan Nashara (kristian) dan saat dihari Jumaat, jika seorang mukmin bertepatan berdoa untuk kebaikan pada saat itu pasti ia akan diterima oleh Allah, atau berlindung kepada Allah dari suatu bahaya, pasti akan dihindarkannya, dan hari Jumaat dikalangan kami (Malaikat) dinamakan Yaumal Mazid (hari tambahan)."



Nabi Muhammad s.a.w. bertanya lagi:


"Apakah Yaumal Mazid itu?" Jawab Jibril: "Tuhan telah membuat lembah disyurga Jannatul Firdaus, disana ada anak bukit dari misik kasturi dan pada tiap-tiap hari Jumaat disana disediakan mimbar-minbar dari nur (cahaya) yang diduduki oleh para Nabi, dan ada mimbar-mimbar dari emas bertaburan permata yaqut dan zabarjada diduduki para siddiqin, suhada dan solihin, sedang orang-orang ahli ghurof (yang dibilik syurga) berada dibelakang mereka diatas bukit kecil itu berkumpul menghadap kepada Tuhan untuk memuja muji kepada Allah, lalu Allah berfirman: "Mintalah kepadaKu." Maka semua minta (Kami mohon keridhaanMu) Jawab Allah:"Aku telah redho kepadamu, keridhoan sehingga kamu Aku tempatkan dirumahKu dan Aku muliakan kamu." Kemudian Allah menampakkan kepada mereka sehingga mereka dapat melihat zatNya, maka tidak ada hari yang mereka suka sebagaimana hari Jumaat kerana mereka merasa bertambahnya kemuliaan dan kehormatan mereka.



Dalam lain riwayat: Allah menyuruh kepada Malaikat:


janjikan kepadamu dan kini kamu boleh minta, nescaya berikan permintaanmu." Jawab mereka: "Kami minta ridho sekehendak "Berikan makan kepada para waliKu.", maka dihidangkan berbagai makanan maka terasa pada tiap suap rasa yang lain dari semuanya, bahkan lebih lazat sehingga bila selesai makan, diperintahkan oleh Allah: "Berikan minum kepada hamba-hambaKu." maka diberi minum yang dapat dirasakan kelazatannya pada tiap teguk dan ketika telah selesai maka Tuhan berfirman: "Akulah Tuhanmu telah menepati apa yang AkuAkuMu. kami minta ridhoMu." dua tiga kali. Dijawab oleh Allah: "Aku ridho kepadamu bahkan masih ada tambahan lagi daripadaKu, pada hari ini Aku muliakan kamu dengan penghormatan yang terbesar dari semua yang telah kamu terima." Maka dibukakan hijab sehingga mereka dapat melihat dzat Allah yang Maha MuliaAllah, maka segera mereka bersujud kepada Allah sekehendak Allah sehingga Allah menyuruh mereka: "Angkatlah kepalamu sebab kini bukan masa beribadat." Maka disitu mereka lupa pada nikmat-nikmat yang sebelumnya dan terasa benar bahawa tidak ada nikmat lebih besar daripada melihat dzat Allah yang Maha Mulia. Kemudian mereka kembali maka semerbak bau harum dari bawah Arsy dari bukit kasturi yang putih dan ditaburkan diatas kepala mereka, diatas ubun-ubun kuda mereka, maka apabila mereka kembali kepada isteri-isterinya terlihat bertambah indah lebih dari semula ketika mereka meninggalkan mereka sehingga isteri-isteri mereka berkata: "Kamu kini lebih elok dari yang biasa."



Abul-Laits berkata:


"Terbuka hijab, bererti hijab yang menutupi mereka untuk melihat-Nya. Dan erti melihat kepadaNya iaitu melihat kebesaran yang belum pernah terlihat sebelumnya tetapi kebanyakkan ahli ilmu mengerikan: Melihat dzat Allah tanpa perumpamaan."



Ikrimah berkata:


"Ketangkasan ahli syurga bagaikan orang berumur 33 tahun lelaki dan perempuan sama-sa,a, sedang tingginya enam puluh hasta, setinggi nabi Adam a.s. muda-muda yang mesih bersih halus tidak berjanggut, bola matanya, memakaitujuh puluh macam perhiasan, yang berubah warnanya tiap-tiap jam, tujuh puluh macam warna, maka dapat melihat mukanya dimuka isterinya, demikian pula didadanya, dibetisnya, demikian pula isterinya dapat melihat wajahnya diwajah suaminya, didada dan dibetisnya, mereka tidak berludah dan tidak beringus, lebih-lebih yang lebih kotor, maka lebih jauh."



Dalam lain riwayat:


"Andaikan seorang wanita syurga menunjukkan tapak tangannya dari langit nescaya akan menerangi antara langit dan bumi."



Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya Zaid bin Arqam r.a. berkata:


"Seorang ahlil kitab datang kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan bertanya: "Ya Abal-Qasim, apakah kau nyatakan bahawa orang syurga itu makan dan minum?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Ya, demi Allah yang jiwa Muhammad ada ditanganNya, seorang ahli syurga diberi kekuatan seratus orang dalam makan, minum dan jima (bersetubuh)." Dia berkata: "Sedang orang yang makan, minum ia lazimnya berhajat, sedang syurga itu bersih tidak ada kekotoran? Jawab Nabi Muhammad s.a.w. : "Hajat seseorang itu berupa peluh yang berbau harum bagaikan kasturi."



Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Mu'tah bin Sumai mengenai firman Allah s.w.t.: "Thuba lahum wa husnu ma ab."



Thuba ialah pohon pokok disyurga yang dahannya dapat menaungi tiap rumah disyurga, didalamnya berbagai macam buah dan dihinggapi burung-burung besar sehingga bila seorang ingin burung dapat memanggilnya dan segera jatuh diatas meja makannya, dan dapat makan sayap yang sebelah berupa dinding dan yang lain berupa panggangan, kemudian bila telah selesai ia terbang kembali."



Dari Al'amasy dari Abu Salih dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. yang bermaksud:


"Rombongan pertama akan masuk syurga dari ummatku bagaikan bulan purnama, kemudian yang berikutnya bagaikan bintang yang amat terang dilangit, kemudian sesudah itu menurut tingkatnya masing-masing, mereka tidak kencing dan buang air, tidak berludah dan tidak ingus, sisir rambut mereka dari emas dan ukup-ukup mereka dari kayu gahru yang harum dan peluh mereka kasturi dan bentuk mereka seperti seorang yang tingginya bagaikan Adam a.s. enam puluh hasta."



Ibn Abbas r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:


"Sesungguhnya ahli syurga itu muda semua, polos, halus, tidak ada rambut kecuali dikepala, alis dan idep (dikelopak mata), sedang janggut, kumis, ketiak dan kemaluan polos tidak ada rambut, tinggi mereka setinggi Nabi Adam a.s. enam puluh hasta, usianya bagaikan Nabi Isa a.s, putih rupanya, hijau pakaiannya, dihidangkan kepada mereka hidangan, maka datang burung dan berkata: "Hai waliyullah, saya telah minum dari sumber salsabil dan makan dari kebun syurga dan buah-buahan, rasanya sebelah badanku masakan dan yang sebelahnya gorengan, maka dimakan oleh orang itu sekuatnya."



Dan tiap orang wali mendapat tujuh puluh perhiasan, tiap perhiasan berbeza warna dengan yang lain, sedang jari-jarinya ada sepuluh cincin, terukir pada yang pertama: Salam alaikum bima shobartum, dan yang kedua: Ud khuluha bisalamin aminin, yang ketiga : Tilkal janatullati urits tumu ha bima kuntum ta'malun, yang keempat: Rufi'at ankumul ahzana wal humum, yang kelima: Albasakum alhuli wal hulal, yang keenam Zawwa jakum ul hurul iin, yang ketujuh: Walakum fihamatasy tahihil anfusu wa taladzzul a'yun wa antum fiha khalidun, yang kelapan: Rafaq tumunnabiyina wassiddiqin, yang kesembilan: Shirtum syababa laa tahromun dan yang kesepuluh: Sakantum fi jiwari man laa yu'dzil jiran."


Ertinya:

1.

Salam alaikum bima shobartum Selamat sejahtera kamu kerana kesabaran kamu
2.

Ud khuluha bisalamin aminin Masuklah kesyurga dengan selamat dan aman
3.

Tilkal janatullati urits tumu ha bima kuntum ta'malun Itulah syurga yang diwariskan kepadamu kerana amal perbuatanmu
4.

Rufi'at ankumul ahzana wal humum Telah dihindarkan dari kamu semua risau dan dukacita
5.

Albasakum alhuli wal hulal Kami berimu pakaian dan perhiasan
6.

Zawwa jakum ul hurul iin Kami kahwinkan kamu dengan bidadari
7.

Walakum fihamatasy tahihil anfusu wa taladzzul a'yun wa antum fiha khalidun Untuk mu dalam syurga segala keinginan dan menyenangkan pandangan matamu.
8.

Rafaq tumunnabiyina wassiddiqin Kamu telah berkumpul dengan para Nabi dan Siddiqin
9.

hirtum syababa laa tahromun Kamu menjadi muda dan tidak tua selamanya
10.

Sakantum fi jiwari man laa yu'dzil jiran Kamu tinggal dengan tetangga yang tidak mengganggu tetangganya.



Abul-Laits berkata:


"Siapa yang ingin mendapat kehormatan itu hendaklah menepati lima perkara ini iaitu

1.

Menahan dari maksiat kerana firman Allah s.w.t.: "Wa nahannafsa anil hawa fainnal jannat hiyal ma'wa yang bermaksud "Dan menahan nasfu dari maksiat maka syurga tempatnya."
2.

Rela dengan pemberian yang sederhana sebab tersebut dalam hadis: "Harga syurga itu ialah tidak rakus pada dunia."
3.

Rajin pada tiap taat dan semua amal kebaikan sebab kemungkinan amal itu yang menyebabkan pengampunan dan masuk syurga seperti firman Allah s.w.t. : "Itu syurga yang diwariskan kepadamu kerana amal perbuatanmu."
4.

Cinta pada orang-orang yang soleh dan bergaul dengan mereka sebab mereka diharapkan syafa'atnya sebagaimana dalam hadis: "Perbanyaklah kawan kerana tiap kawan itu ada syafa'atnya pada hari kiamat."
5.

Memperbanyakkan doa dan minta masuk syurga dan husnul khotimah..


Sebagaimana ahli hikmah berkata:

"Condong kepada dunia setelah mengetahui pahala bererti satu kebodohan dan tidak bersungguh-sungguh beramal setelah mengetahui besarnya pahala bererti lemah malas dan di syurga ada masa istirehat tidak dapat dirasakan kecuali oleh orang yang tidak pernah istirehat didunia dan ada kepuasan yang tidak dapat dirasakan kecuali oleh orang yang meninggalkan berlebihan didunia, dan cukup dengan kesederhanaan yang ada didunia.



Ada seorang zahid makan sayur dan garam, lalu ditegur oleh orang:




"Kamu cukup dengan itu tanpa roti?" Jawabnya: Saya jadikan makanan ini untuk syurga sedang kau jadikan untuk, kau makan segala yang lazat dan akhirnya ke neraka, sedang saya makan sekadar untuk menguatkan taat, semoga saya sampai kesyurga."



Ibrahim bin Adham ketika masuk ketempat permandian dilarang oleh penjaganya:


"Jangan masuk kecuali jika membayar wangnya." Maka ia menangis dan berdoa: "Ya Allah, seorang untuk masuk kerumah syaitan tidak diizinkan tanpa wang, maka bagaimana saya akan masuk ketempat para Nabi dan Siddiqin tanpa upah?"



Tersebut dalam wahyu yang diturunkan pada sebahagian para Nabi itu:


"Hai Anak Adam, kau membeli neraka dengan harga mahal dan tidak mau membeli syurga dengan harga murah." Ertinya: Adakalanya pengeluaran untuk maksiat itu banyak dan ringan, tetapi untuk sedekah kebaikan sedikit dan berat."



Abu Hazim berkata:


"Andaikata syurga itu tidak dapat dicapai kecuali dengan meninggalkan kesukaannya didunia, nescaya itu ringan dan sedikit untuk mendapat syurga, dan andaikan neraka itu tidak dapat dihindari kecuali dengan menanggung semua kesukaran-kesukaran dunia, niscaya itu ringan dan sedikit disamping keselamatan dineraka. Padahal kamu dapat masuk dan selamat dari neraka dengan sabar menderita satu peratus dari kesukaran."



Yahya bin Mu'adz Arrazi berkata:


"Meninggalkan dunia berat tetapi meninggalkan syurga lebih berat, sedang maharnya syurga ialah meninggalkan dunia."



Anas bin Malik r.a berkata:


"Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Siapa yang minta kepada Allah syurga sampai tiga kali, maka syurga berdoa: "Ya Allah, masukkan ia kesyurga" dan siapa berlindung kepada Allah dari neraka tiga kali maka neraka berdoa: "Ya Allah, hindarkan ia dari neraka."



Semoga Allah s.w.t. menghindarkan kami dari neraka dan memasukkan kami kedalam syurga. Dan andaikan didalam syurga itu tidak ada apa-apa kecuali bertemu dengan kawan-kawan nescaya itu sudah enak dan baik, maka bagaimana padahal disyurga itu segala kehormatan dan kepuasan itu semua ada.



Anas bin Malik r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:


"Didalam syurga ada pasar tetapi tidak ada jual beli, hanya orang-orang berkumpul membicarakan keadaan ketika didunia, dan cara beribadat, bagaimana keadaan antara si fakir dengan si kaya, dan bagaimana keadaan sesudah mati dan lama binasa dalam kubur sehingga sampai kesyurga."



Abul-laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata:


"Manusia semua akan berdiri didekat neraka, kemudian mereka menyeberang diatas sirat (jambatan) diatas neraka, masing-masing menurut amal perbuatannya, ada yang menyeberang bagaikan kilat, ada yang bagaikan angin kencang, ada yang bagaikan kuda yang cepat larinya, dan seperti lari orang, dan ada yang bagaikan terbang burung, dan ada yang seperti unta yang cepat dan yang akhir berjalan diatas kedua ibu jari kakinya, kemudian tersungkur dalam neraka dan sirat itu licin, halus, tipis, tajam semacam pedang, berduri sedang dikanan kirinya Malaikat yang membawa bantolan untuk membantol (menyeret) orang-orang, maka ada yang selamat, ada yang luka-luka tetapi masih selamat dan ada yang langsung tersungkur kedalam api neraka, sedang para Malaikat itu sama-sama berdoa: "Robbi sallim saliim" (Ya Tuhan, selamatkan, selamatkan) dan ada orang yang berjalan sebagai orang yang terakhir masuk kesyurga, maka ia selamat dari sirat, terbuka baginya pintu syurga dan merasa tidak ada tempat baginya disyurga, sehingga dia berdoa: "Ya Tuhan, tempat saya disini." Jawab Tuhan: "Kemungkinan jika Aku beri kamu tempat ini lalu minta yang lainnya." Jawabnya: "Tidak, demi kemuliaanMu." Maka ditempatkan disitu, kemudian diperlihatkan kepadanya tempat yang lebih baik, sehingga dia merasakan kerendahan tempat yang diberikan kepadanya, lalu ia berkata: "Ya Tuhan, tempatkan lah aku disitu." Dijawab oleh Tuhan: "Kemungkinan jika Aku beri kamu tempat ini lalu minta yang lainnya." Jawabnya: "Tidak, demi kemuliaanMu." kemudian diperlihatkan kepadanya syurga yang lebih baik, sehingga ia merasa bahawa tempatnya masih rendah, tetapi ia diam tidak berani minta beberapa lama sehingga ditanya: "Apakah kau tidak minta?" Jawabnya: "Saya sudah minta sehingga merasa malu." Maka firman Allah s.w.t.: "Untukmu sebesar dunia sepuluh kali, maka inilah yang terendah tempat disyurga."



Abdullah bin Mas'ud berkata:


"Nabi Muhammad s.a.w. jika menceritakan ini maka tertawa sehingga terlihat gigi gerahamnya."



Dalam hadis:


"Diantara wanita-wanita didunia ini ada yang kecantikannya melebihi dari bidadari kerana amal perbuatannya ketika didunia."

Firman Allah s.w.t.: "Inna ansya'nahunna insya'a, fija'alnahunna abkara uruban atraba li ash habil yamin." yang bermaksud: "Kami cipta mereka baru dan Kami jadikan mereka tetap gadis yang sangat kasih dan cinta, juga tetap sebaya umurnya, untuk orang-orang ahlil yamin."






"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."
(Surah an-Nahl: ayat 125)

Budaya Hari Kekasih bercanggah syariat Islam

TIBANYA 14 Februari tidak lengkap tanpa peringatan supaya umat Islam tidak menyambut Hari Kekasih atau Valentine’s Day yang sudah menjadi sebahagian budaya masyarakat khususnya generasi muda sekarang.

Ada berpendapat usah dibangkitkan isu itu kerana hanya akan menjadi pencetus kepada amalan bercanggah dengan syariat Islam. Namun, ada baiknya dibincangkan perkara ini sebagai peringatan kepada mereka yang sudah memasang niat untuk meraikannya.

Malah, ia sebagai penjelasan kerana ada yang cuba menghalalkan sambutan Hari Kekasih ini supaya perancangan meraikannya tidak dipandang serong dengan pendapat, ia adalah hari untuk menterjemahkan perasaan kasih sayang bukan saja kepada kekasih, malah juga keluarga serta sahabat handai.

Hakikatnya, apa juga alasan diberikan untuk membolehkan Hari Kekasih disambut terutama oleh golongan muda Islam, Panel Kajian Aqidah (PKA) dan Panel Kajian Syariah (PKS) Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) memutuskan bahawa amalan menyambut Hari Valentine adalah haram dan bertentangan dengan ajaran Islam.

Jawatankuasa Majlis Fatwa Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama Islam Malaysia kali ke-71 yang bersidang pada 22 hingga 24 November 2005 memutuskan: “Bahawa amalan merayakan Valentine’s Day tidak pernah dianjurkan Islam. Roh perayaan itu mempunyai unsur Kristian, amalannya yang bercampur dengan perbuatan maksiat adalah bercanggah dan dilarang oleh Islam. Oleh itu amalan meraikan Hari Kekasih tidak digalakkan oleh agama Islam.”

Buku Elak Sambut Valentine’s Day terbitan Jakim membincangkan secara lanjut alasan mengapa umat Islam dinasihatkan supaya tidak meraikan hari yang mengambil sempena nama paderi besar Kristian Saint Valentine.
Berdasarkan fakta dalam buku itu, bagi merungkaikan isu kenapa umat Islam perlu elak menyambut Hari Kekasih, ialah dengan mendalami dan memahami apakah maksud Valentine itu sendiri serta asal usul ia menjadi sebuah perayaan.

Valentine dalam bahasa Inggeris atau Valentino dalam bahasa Itali adalah berasal daripada nama sebuah keluarga berbangsa Rom, iaitu Valentinus yang juga berasal daripada bahasa Latin iaitu valens yang bermaksud: kuat, aktif, sihat dan seumpamanya (laman web Behind The Name: The Etemology dand History of First Name).

Menurut sejarah pula, perkataan Valentine diambil sempena nama seorang paderi besar Kristian pada zaman pemerintahan Ratu Isabella dari Sepanyol iaitu Saint Valentine. Jasa beliau yang berjaya menumpaskan kerajaan Islam di Cordova, Sepanyol pada 14 Februari 270 masihi begitu bermakna bagi Ratu Isabella sehingga dianggap sebagai kekasih rakyatnya sendiri.

Justeru, 14 Februari disambut setiap tahun oleh rakyat Cordova bagi merayakan kemenangan itu dengan dinamakan hari Valentine.
Ada tiga pendapat mengenai asal-usul Hari Valentine. Pertama, Hari Valentine bermula ketika pemerintahan empayar Rom iaitu dengan menetapkan 14 Februari sebagai hari cuti orang Juno, ratu kepada dewa dan dewi Rom.

Hari berikutnya iaitu 15 Februari bermulanya Pesta Lupercalia iaitu perayaan tradisional masyarakat Rom iaitu mana pada malam pesta berkenaan, nama gadis Rom ditulis atas kertas dan dimasukkan ke dalam bekas. Setiap pemuda akan mencabut nama dalam bekas itu dan nama yang terpilih akan menjadi pasangannya di sepanjang pesta berlangsung.

Pendapat kedua pula menyatakan pada 14 Februari 270 masihi, St Valentine dibunuh kerana pertelingkahannya dengan Raja Romawi yang diperintah oleh Raja Claudius II (268-270 masihi). Pada waktu itu Raja Claudius membatalkan semua perkahwinan dan pertunangan kerana Rom banyak terbabit dalam peperangan.

Menyedari hakikat itu, St Valentine dan St Marius mengahwinkan orang Kristian dengan pasangan mereka secara rahsia. Akibat perbuatan itu, St Valentine ditangkap dan diheret, yang akhirnya dihukum belantan sehingga mati serta dipenggal kepalanya pada 14 Februari tahun 270 masihi.

Bagi memperingatinya sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka 14 Februari dijadikan sebagai hari memperingati kematian St Valentine sebagai upacara keagamaan.

Pendapat ketiga pula menyatakan Hari Valentine diambil daripada nama seorang paderi yang paling berpengaruh pada zaman pemerintahan Ratu Isabella dari Sepanyol iaitu St Valentine yang status kedudukannya adalah di tempat kedua tertinggi selepas Pope.

Apabila St Valentine menyatakan hasrat untuk berkahwin dengan pasangannya dari pengamal Protestan sewaktu kerajaan Sepanyol berjaya menumpaskan kerajaan Islam, timbul kegemparan rakyat Cordova kerana St Valentine adalah paderi Katolik yang tidak boleh berkahwin dengan pengamal Protestan, lebih-lebih lagi paderi sememangnya tidak boleh berkahwin.

Tindakan St Valentine yang mengambil keputusan berkahwin dengan pasangannya itu menimbulkan rasa murka Ratu Isabella, lalu memenjarakannya buat sementara waktu. Ratu menetapkan 14 Februari sebagai Hari Kekasih untuk St Valentine sendiri.

Sejarah di atas jelas menunjukkan bahawa Hari Valentine adalah perayaan keagamaan yang disambut orang Kristian. Malah jika merujuk kepada kenyataan pihak Kristian hari ini, mereka masih menganggap Hari Valentine sebagai satu ritual dalam agama Kristian.

Laman web Spiritrestoration,org : The Premier, Ecumenical Christian Website. A Resource For Mature Christians and Scholars di bawah tajuk Pengertian Hari-Hari Suci Keagamaan - indeks Saint Valentine’s Day menyebut: Perayaan Kristian terhadap kecintaan kepada Tuhan, dipersembahkan buat Jesus dan di kalangan penganut Kristian. St Valentine adalah syahid abad ketiga. Hari ini dilihat begitu meluas sekali dirayakan di Amerika Syarikat sebagai perayaan cinta di zaman sekular.

Termaktub dalam laman web Catholic Encyclopedia pengiktirafan bahawa walau dalam apa juga versi berkenaan dengan St Valentine, kesemua mereka dianggap sebagai syahid. Petikan menyebut: ‘sekurang-kurangnya ada tiga orang St Valentine yang berbeza, semua mereka adalah syahid, ia disebut sebagai golongan syahid yang terawal pada tarikh 14 Februari.’

Berdasarkan fakta itu, jelas sekali Hari Valentine adalah perayaan yang menjadi amalan ritual agama Kristian. Ini sekali gus bercanggah dengan prinsip Islam yang tidak membenarkan umatnya meniru identiti atau cara hidup agama lain lebih-lebih lagi dalam soal membabitkan akidah Islam.

Islam sangat prihatin serta menginginkan supaya umatnya mempunyai identiti tersendiri dan berbeza dengan umat lain. Kerana itu penghayatan akidah Islam, pelaksanaan ibadah, muamalah dan akhlak serta tradisi yang ada pada umat Islam tidak boleh sama dengan umat lain.

Dalam erti kata lain, umat Islam tidak boleh mencampur adukkan akidah dan amalan ibadat agamanya dengan akidah dan ibadat agama lain.

Firman Allah yang bermaksud: “Katakanlah (wahai Muhammad): Hai orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah dan kamu tidak mahu menyembah (Allah) apa yang aku sembah. Dan aku tidak akan beribadat secara kamu beribadat dan kamu pula tidak mahu beribadat dan secara aku beribadat. Bagi kamu agama kamu, dan bagi aku agamaku.” (Surah al-Kafirun, ayat 1-6)

Demikian juga penampilan peribadi umat Islam tidak boleh sama dengan umat lain dalam hal bersifat individu seperti dalam hal berpakaian, minuman, hiasan rumah, gaya hidup, penampilan yang dikhuatiri bercanggah dengan identiti dan syariat Islam.

Hukum Islam jelas dalam hal melarang umatnya meniru atau menyerupai budaya dan cara hidup orang bukan Islam berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: “Sesiapa yang mengamalkan perkara yang bukan daripada amalan kami maka ia akan ditolak.” (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim)






"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."
(Surah an-Nahl: ayat 125)

Kelebihan Solat 2 Rakaat

Allah SWT selesai menciptakan Jibrail as dengan bentuk yang cantik, dan Allah menciptakan pula baginya 600 sayap yang panjang , sayap itu antara timur dan barat (ada pendapat lain menyatakan 124, 000 sayap). Setelah itu Jibrail as memandang dirinya sendiri dan berkata:

"Wahai Tuhanku, adakah engkau menciptakan makhluk yang lebih baikdaripada aku?."

Lalu Allah swt berfirman yang bermaksud.. "Tidak"

Kemudian Jibrail as berdiri serta solat dua rakaat kerana syukur
kepada Allah swt. dan tiap-tiap rakaat itu lamanya 20,000 tahun.

Setelah selesai Jibrail as solat, maka Allah SWT berfirman yang
bermaksud.

"Wahai Jibrail, kamu telah menyembah aku dengan ibadah
yang bersungguh-sungguh, dan tidak ada seorang pun yang menyembah kepadaku seperti ibadat kamu, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia yang paling aku cintai, namanya Muhammad.' Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa, sekiranya mereka itu mengerjakan solat dua rakaat yang hanya sebentarsahaja, dan mereka dalam keadaan lupa serta serba kurang, fikiran mereka melayang
bermacam-macam dan dosa mereka pun besar juga. Maka
demi kemuliaannKu dan ketinggianKu, sesungguhnya solat mereka itu akulebih sukai dari solatmu itu. Kerana mereka mengerjakan solat atas perintahKu, sedangkan kamu mengerjakan solat bukan atas perintahKu."

Kemudian Jibrail as berkata:

"Ya Tuhanku, apakah yang Engkau
hadiahkan kepada mereka sebagai imbalan ibadat mereka?"

Lalu Allah berfirman yang bermaksud.

"Ya Jibrail, akan Aku berikan
syurga Ma'waa sebagai tempat tinggal..."

Kemudian Jibrail as meminta izin kepada Allah untuk melihat syura Ma'waa.

Setelah Jibrail as mendapat izin dari Allah SWT maka pergilah Jibrail as dengan mengembangkan sayapnya dan terbang, setiap dia mengembangkan dua sayapnya dia boleh menempuh jarak perjalanan 3000 tahun, terbanglah malaikat jibrail as selama 300 tahun sehingga ia merasa letih dan lemah dan akhirnya dia turun singgah berteduh di bawah bayangan sebuah pohon dan dia sujud kepada Allah SWT lalu ia berkata dalam sujud:

"Ya Tuhanku apakah sudah aku menempuh jarak perjalanan setengahnya, atau sepertiganya, atau seperempatnya?"

Kemudian Allah swt berfirman yang bermaksud.

"Wahai Jibrail, kalau kamu dapat terbang selama 3000 tahun dan meskipun aku memberikan kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, nescaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa perpuluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan solat dua rakaat yang mereka kerjakan....."

Marilah sama2 kita fikirkan dan berusaha lakukan... Sesungguhnya Allah S.W.T telah menyembunyikan enam perkara iaitu :

1) Allah S.W.T telah menyembunyikan redha-Nya dalam taat.

2) Allah S.W.T telah menyembunyikan murka-Nya di dalam maksiat.

3) Allah S.W.T telah menyembunyikan nama-Nya yang Maha Agung di dalam Al-Quran.

4) Allah S.W.T telah menyembunyikan Lailatul Qadar di dalam bulan Ramadhan.

5) Allah S.W.T telah menyembunyikan solat yang paling utama di dalam solat (yang lima waktu)..

6) Allah S.W.T telah menyembunyikan (tarikh terjadinya) hari kiamat di dalam semua hari.







"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."
(Surah an-Nahl: ayat 125)

TEMAN tapi mesra

TEMAN tapi mesra. Ungkapan terbabit sering kedengaran di bibir anak muda, tetapi kadangkala mengelirukan bagi sesetengah pihak, namun yang pasti ia merujuk kepada perhubungan antara lelaki dan perempuan.

Berkawan tidak salah, bahkan digalakkan kerana ia selaras dengan fitrah dan membawa banyak manfaat sehinggakan dapat membuatkan hidup lebih ceria.

Cuma, berwaspada apabila kawan lebih daripada had, terlalu rapat dan intim, malah sanggup mengorbankan harga diri.

Justeru, Islam menasihati umatnya sentiasa memelihara kesopanan dan tata cara sepanjang masa, terutama apabila bersosial dan berkawan, supaya kebaikan terjaga.

Ulama tersohor, Sheikh Yusuf Al-Qaradawi, berkata hubungan di antara lelaki dan wanita tidak ditolak secara keseluruhan.

Bagaimanapun, beliau menggariskan beberapa syarat hubungan di antara kedua-dua jantina terbabit, dengan saling merendahkan pandangan dan memastikan tiada pandangan yang disusuli nafsu.

Menurutnya, wanita Islam juga patut prihatin terhadap kod pakaian Islam, yang menutupi seluruh badan, tidak ketat dan menggambarkan bentuk badan.

“Akhlak yang umum sepatutnya diamalkan. Dalam perkataan lain, seorang wanita sepatutnya serius dalam ucapan dan tertib cara berjalan dan melawan godaan syaitan. Tiada wangian dipakai dari rumah.”

Nabi s.a.w bersabda, maksudnya: “Mana-mana wanita yang memakai wangian dan kemudian berjalan melalui sekumpulan lelaki dan mereka mencium wangian itu, dia adalah penzina.”

Al-Qaradawi juga berkata, lelaki dan wanita (bukan mahram) tidak dibenarkan bersama di satu tempat yang tiada lelaki lain.

Bagaimanapun, perkembangan mutakhir mendapati fenomena memiliki teman istimewa kian menjadi-jadi, seolah-olah ia suatu kebiasaan.

Bagaimanpun, apabila teman terbabit berkelakuan di luar jangkaan, timbullah keburukan, malah bagi pelajar prestasi pelajaran merosot, selera makan menurun, bahkan untuk hidup pun tidak bersemangat.

Bekas Presiden Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA), Dr Muzammil Siddiqi, berkata Muslim memang sepatutnya mempunyai hubungan yang baik dengan semua orang, lelaki dan wanita, di sekolah, tempat kerja dan kawasan kejiranan.

“Tetapi Islam tidak membenarkan mengambil orang bukan mahram sebagai kawan rapat kerana hubungan seperti itu kerap membawa perkara haram.

“Ini memungkinkan mereka melakukan dosa atau menghabiskan banyak masa bersama,” katanya sambil mengemukakan ayat 25 Surah an-Nisa sebagai satu hujah atas dakwaan berkenaan.

Perhubungan intim yang membawa kepada pertemuan sosial atau ‘dating’ boleh mengundang pelbagai mala petaka, seperti rogol, pembunuhan dan persundalan.

Fenomena itu mula bercambah ketika muzik Barat mula memekik dari kereta dan pasangan muda berpegangan tangan di kafeteria. Malah, seks sebelum perkahwinan menjadi suatu fenomena yang semakin menjadi-jadi sejak era revolusi seks 1960-an.

Jurnal Persatuan Perubatan Amerika ada melaporkan, peningkatan bilangan gadis mengadakan pertemuan sosial, berisiko berdepan dengan kekejaman, hamil, penderaan, bahaya tingkah laku seksual dan membahayakan diri.

Berikutan itu, ramai di kalangan gadis menderita secara senyap, tidak memberitahu sesiapa kerana takut atau malu.

Walaupun sesetengah mereka cuba memilih untuk bersuara bagi mendapatkan pembelaan, ia hanya membabitkan sebilangan kes tertentu.

Hari ini, bukan sedikit anak muda yang berada dalam keadaan mengelirukan dan keterpaksaan, bersama masa depan yang kabur selepas terjebak dalam perhubungan intim dengan pasangan masing-masing.

Oleh itu Islam menasihati umatnya berwaspada apabila bersosial dan jangan sampai merugikan diri dan keluarga.

Hakikatnya berkawan tidak salah tetapi jika melanggar nilai agama lebih-lebih lagi bertemu dan berdua-duaan, ia dilarang sama sekali.

Sheikh Ahmad Kutty, dari Institut Islam Toronto, Kanada, berkata pertemuan sosial tentu tidak dibenarkan.

Menurutnya, Islam melarang umatnya berdua-duaan dengan pasangan berlainan jantina kecuali hubungan persaudaraan atau perkahwinan.

“Tidak dibenarkan menurut kehendak nafsu secara bebas, bergaul sembarangan dan bercampur dengan kawan berlainan jantina,” katanya.

Nabi Muhammad s.a.w menegaskan: “Apabila seorang lelaki dan wanita duduk bersama mereka ditemani teman ketiga (yang membisikkan kejahatan kepada mereka).”

Katanya, Allah memerintahkan kita bukan saja menahan diri daripada zina tetapi menjauhi daripadanya.

“Menurut hukum ahli fiqah, perkara yang membawa kepada haram juga diputuskan haram. Justeru, apabila pertemuan sosial itu membawa kepada dosa, ia diputuskan haram.

“Jika untuk mengetahui wanita terbabit bagi tujuan perkahwinan, ia dibenarkan tetapi tertakluk kepada etika Islam,” katanya.






"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."
(Surah an-Nahl: ayat 125)

 
Dear Diary Blogger Template