Seluruh tubuh akan menggigil
Tiada lagi gunanya harta
Jikalau ada amal di dunia
Janganlah mahu disanjung - sanjung
Sedarlah diri tahu diuntung
Datang masanya insaflah diri
Tinggal semua yang dikasihi
Sudah menjadi biasa hidup ku sepi, sejak kehilangan dan semenjak itu tertutup hati ku. Usah kau bertandang bertanyakan tentang siapa dihati ku menjadi penghibur kala ku sendiri. Pernahkah terfikir oleh mu, yang aku terdampar harapan terbakar. Dari pengalaman pahit itu ku cuba bangkit bentuk hidup baru dan aku mengenali rindu dan sepi hanyalah punca kecurangan memaksa hati ku terus bersendiri. Yang aku fikirkan perjalanan ini, menyerah cintaku, menyerah diriku, pada YANG MAHA SATU
Taatilah Allah, Taati Rasullullah dan orang-orang yang memimpinmu.
Setiap kali saya datang ke sini, saya dapat merasakan kehadiran para Awliya, setiap kali dikumandangkan shalawat, saya merasa benar-benar kehadiran Rasulullah SAW disini. Disini, saya merasakan getaran yang sangat kuat, ada Syekh Husayn (bin ‘Ali bin Abi Thalib ra) disini. Nama itu, Hasan dan Husayn adalah nama cucu Rasululah yang telah ditetapkan sebagai pemuda-pemuda penghuni surga. Lihatlah arti sebuah nama, dari nama tersebut membawa getaran-getaran surgawi yang kuat. Allah menciptakan semua makhluknya pada tempat-tempat yang telah Ia tentukan. Tidak akan ada yang bisa mengubah ketentuan Allah. Mustahil. Allah telah menentukan dimana tiap-tiap makhluk diposisikan.
Saat Allah memerintahkan Habil dan Qabil untuk berqurban. Habil memberikan qurban yang terbaik, mempersembahkan yang terbaik dari dirinya untuk Allah SWT. Sedangkan Qabil, ia berpikir, Allah sudah kaya tidak perlu qurban yang baik, dan ia was-was dan terlalu cinta pada harta miliknya sehingga mempersembahkan qurban yang terburuk untuk Allah SWT. Maka Allah tidak menerima qurban Qabil, Allah menerima qurban Habil. Keduanya sama-sama mematuhi perintah Allah, tapi yang satu melaksanakan dengan usaha yang terbaik, sedangkan yang lain dengan usaha yang terburuk. Berhati-hatilah kamu, ambil pelajaran dari kisah ini. Berikan yang terbaik dalam beribadah kepada Allah, percuma kamu mengucapkan “Allahu Akbar” lalu sholat tapi hatimu masih kotor, masih ada rasa benci pada saudaramu. Hati-hatilah, Allah tidak akan menerima ibadahmu!
Saat iblis menolak untuk tunduk pada Adam as., ia tidak patuh pada Allah, padahal ia sebelumnya rajin beribadah. Qurban, sedekah, apa2 yang diperintahkan Allah, itu sebenarnya “kendaraan” kamu untuk dapat mencapai Allah. Persiapkan “kendaraan-kendaraan” kamu.
Kisah Orang Buta
Ada seorang sahabat Rasulullah saw. yang buta dan meminta beliau mendoakannya agar sembuh dari kebutaannya. Rasulullah berkata: “Bisakan kamu bersabar.” Rasulullah tidak langsung mendoakan orang tersebut sebagaimana yang pernah beliau lakukan kepada Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib ra. saat menderita sakit mata, dengan barokah air liur dan doa Rasulullah, saat diusapkan ke mata Sayyidina ‘Ali, bukan hanya sembuh tapi mata beliau dapat melihat musuh yang jaraknya sangat jauh, bahkan dapat melihat hingga ke Arsy–Nya Allah SWT. Tapi sahabat yang buta ini tidak langsung didoakan seperti itu, Rasulullah saw. memerintahkan ia berwudhu lalu sholat 2 raka’at kemudian bacalah doa :
“AS ‘ALUKA ATAWAJJAHU ILAYKA BI NABIYYIKA MUHAMMAD-YA MUHAMMAD INNI ATAWAJJAHU BIKA ILLA RABBI FI HAJAATI. INNI ASTAFI’U BIHA ‘ALAA RABBI FI RADDI BASARI ALLAHUMMA SAFFI’HU FIYYA…..”
“Wahai Allah aku memohon kepada Mu dan berpaling kepada Mu bersama dengan nabi Mu Muhammad. Wahai Muhammad, aku bersamamu menuju Tuhanku berdasarkan hajatku. Aku mohon kepada Tuhanku dengan perantaramu. Ya Allah izinkanlah dia menjadi perantara Mu.”
Setelah membaca doa itu, matanya sembuh bisa melihat. Rasullulah secara langsung menjadikan dirinya “kendaraan” bagi umat untuk menuju Allah SWT.
Dahulu umat selalu datang kepada Rasulullah, membawa masalah-masalah mereka, memohon pertolongan, dan Rasulullah menolong mereka, memberikan jalan keluar untuk semua masalah mereka.
Mengapa sekarang ini umat muslim selalu banyak masalah, menjadi yang terbelakang? karena mereka lupa untuk datang pada Rasulullah saw. memohon pertolongan beliau. Mereka telah lupa untuk selalu mengagungkan nama Rasulullah saw., bershalawat kepada beliau. Maka mereka tidak bisa mendapatkan jalan keluar bagi masalah2 mereka. Semua rukun Islam juga merupakan “kendaraan” untuk kamu untuk dapat mencapai Allah. Lakukanlah, saat memang harus berzakat, jangan ragu-ragu, jangan takut, harta yang kamu zakatkan tersusun rapi di sisi Allah, tidak akan hilang.
Allah memberikan Rasulullah saw. pada kita sebagai manusia terbaik, memberikan Sayyida Fatimah ra., memberikan Sayyidda Khodijah al Kubro ra., mereka adalah ahli bait orang-orang yang terbaik, nasehat-nasehat mereka adalah yang paling benar dan terbaik. Sudah pasti yang terbaik! Tidak mungkin tidak! Maka kita harus mengikuti nasehat-nasehat beliau-beliau semua, orang-orang yang terbaik, kalau kamu mau selamat.
Ada nasehat Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib ra. mengenai 4 hal yang harus diperhatikan oleh seseorang untuk bisa selamat.
Diam. Diam adalah lebih baik. Manusia punya kecenderungan ingin selalu bicara, selalu mengungkapkan pendapat, kalau tidak ada orang yang diajak bicara, dia cari kaca, atau dia bicara dengan istrinya, anaknya kadang bertengkar dengan mereka. Manusia tidak bisa diam. Maka jagalah lisanmu! Diam adalah lebih baik.
Jika kamu terpaksa harus bicara, maka bicarakanlah hal-hal yang bermanfaat.
Jaga pandanganmu. Lihatlah ke kakimu sendiri saat berjalan. Agar kamu tidak melihat jauh ke orang lain yang akan membuat kamu melihat buruknya atau aibnya orang lain, lalu kamu membicarakannya. Lebih baik kamu melihat ke kakimu sendiri, lihat aib-aibmu sendiri, jangan lihat (aib2) orang lain.
Bertafakur, lihatlah kebesaran Allah, itu akan membuatmu ingat kepada-Nya.
Ramadhan akan segera datang, apakah kamu sudah mempersiapkan diri kamu? Persiapkanlah! Ikuti nasehat Sayyidina ‘Ali. Diam lah, jaga lisanmu. Dengan berpuasa, bersihkan lidahmu dari semua hal-hal yang tidak bermanfaat, dari semua kata-kata yang tidak islami, basahi lidahmu dengan berdzikr, mengingat Allah.
Seorang sahabat datang kepada Rasulullah memohon keringanan dalam menjalankan ibadah-ibadah dan syariat-syariat Islam, karena ia merasa tidak mampu melaksanankan semua syariat Islam. Rasulullah lalu memerintahkan ia untuk selalu berdzikr. Mengingat Allah. Dengan berdzikr, bisa menutupi semua ibadah-ibadah yang tidak mampu kamu kerjakan.
Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!
Daripada Abdul Rahman Bin Samurah ra
berkata, Nabi
Muhammad saw
bersabda:
"Sesungguhnya aku telah mengalami
mimpi-mimpi yang
menakjubkan pada
malam aku sebelum di Israqkan....
1. Aku telah melihat seorang dari umatku
telah didatang oleh
malaikatul maut dengan keadaan yg amat
mengerunkan untuk mengambil nyawanya, maka
malaikat itu terhalang perbuatannya itu
disebabkan
oleh KETAATAN DAN
KEPATUHANNYA KEPADA KEDUA IBUBAPANYA.
2. Aku melihat seorang dari umatku telah
disediakan azab kubur yang
amat menyiksakan, diselamatkan oleh berkat
WUDUKNYA YANG SEMPURNA.
3. Aku melihat seorang dari umatku sedang
dikerumuni oleh
syaitan-syaitan dan iblis-iblis
lakhnatullah, maka
ia diselamatkan
dengan berkat ZIKIRNYA YANG TULUS
IKHLAS kepada Allah.
4. Aku melihat bagaimana umatku diseret
dengan rantai yang diperbuat
daripada api neraka jahanam yang
dimasukkan dari
mulut dan dikeluarkan
rantai tersebut ke duburnya oleh malaikut
Ahzab,tetapi SOLATNYA YANG
KHUSUK DAN TIDAK MENUNJUK-NUNJUK telah
melepaskannya dari seksaan itu.
5. Aku melihat umatku ditimpa dahaga
yang amat
berat, setiap kali dia
mendatangi satu telaga di halang dari
meminumnya,ketika itu datanglah
pahala PUASANYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT
memberi minum hingga ia
merasa puas.
6. Aku melihat umatku
kumpulan para nabi yang
sedang duduk berkumpulan-
setiap kali dia
datang dia akan
diusir, maka menjelmalah MANDI JUNUB DENGAN RUKUN
YANG SEMPURNANYA
sambil ke kumpulanku seraya duduk
disebelahku.
7. Aku melihat seorang dari umatku
berada di dalam
keadan gelap gelita
di sekelilingnya, sedangkan dia sendiri
didalam keadaan binggung, maka
datanglah pahala HAJI DAN UMRAHNYA YANG IKHLAS
KEPADA ALLAH SWT lalu
mengeluarkannya dari kegelapan kepada
tempat yang terang - benderang.
8. Aku melihat umatku
golongan orang mukmin
tetapi mereka tidakpun membalas
bicaranya,maka
menjelmalah SIFAT
SILATURRAHIMNYA DAN TIDAK SUKA
BERMUSUH-MUSUHAN SESAMA UMATKU lalu
menyeru kepada mereka agar menyambut
bicaranya,lalu berbicara mereka
dengannya.
9. Aku melihat umatku sedang menepis-nepis
percikan api ke mukanya,maka
segeralah menjelma pahala SEDEKAHNYA
YANG IKHLAS
KERANA ALLAH SWT lalu
menabir muka dan kepalanya dari bahaya api
tersebut.
BERSABDA RASULULLAH SAW:" SAMPAIKANLAH
PESANANKU
KEPADA UMATKU YANG
LAIN WALAUPUN DENGAN SEPOTONG AYAT"
9 ZULHIJJAH TAHUN 10 HIJRAH DI LEMBAH URANAH, GUNUNG 'ARAFAH
"Wahai manusia dengarlah baik-baik apa yang hendak ku katakan !!! Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini . Oleh itu dengarlah dengan teliti kata-kataku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini.
Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak. Janganlah kamu sakiti sesiapapun agar orang lain tidak menyakiti kamu pula. Ingatlah bahwa sesungguhnya kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti akan membuat perhitungan atas segala amalan kamu . Allah telah mengharamkan riba', oleh itu segala urusan yang melibatkan riba' hendaklah dibatalkan mulai sekarang.
Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikutinya dalam perkara-perkara kecil.
Wahai manusia, sebagaimana kamu mempunyai hak atas para isteri kamu, mereka juga mempunyai atas kamu . Sekiranya mereka menyempurnakan mereka ke atas kamu maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik! dan berlemah lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu ke atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.
Wahai manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini. Sembahlah Allah, dirikanlah solat lima kali sehari, berpuasalah di Bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat dan harta kekayaan kamu dan kerjakanlah ibadah haji sekiranya mampu . Ketahuilah bahawa setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama; tidak ada seorangpun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam taqwa dan amal soleh . Ingatlah bahawa kamu akan meng! adap Allah pada suatu hari untuk dipertanggungjawabk
Wahai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan lahir agama baru . Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah disampaikan kepada kamu. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya nescaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya . Itulah Al-Quran dan Sunnahku. Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku ini menyampaikannya pula kepada orang lain dan hendaklah orang yang lain itu menyampaikannya pula kepada orang lain dan begitu seterusnya. Semoga orang yang terakhir yang menerimanya lebih memahami kata-kataku ini dari mereka yang mendengar terus dariku. Saksikanlah Ya Allah, bahawasanya aku telah sampaikan risalah-Mu kepada hamba-hamba-
Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham
berniat ziarah ke Mesjidil Aqsa. Untuk bekal di
perjalanan, ia membeli 1kg kurma dari pedagang tua di
dekat Mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan
dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak
didekat timbangan. Menyangka kurma itu sebagian dari
yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.
Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.
Empat Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti
biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada
sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan
berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar
percakapan dua Malaikat tentang dirinya, "Itu, Ibrahim
bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya
selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.
"Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak karena 4
bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari
meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram,"
jawab malaikat yang satu lagi.
Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi
selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan
mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh
ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan
haknya. "Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim
beristighfar. Ia langsung berkemas untuk berangkat
lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.
Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah
ditelannya.
Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat
penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang
tua itu melainkan seorang anak muda , "4 bulan yang
lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang
tua. Kemana ia sekarang?" tanya Ibrahim.
"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang
meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak
muda itu.
"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu
kepada siapa saya meminta penghalalan ?" Lantas
ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak
muda itu mendengarkan penuh minat.
"Nah, begitulah" kata Ibrahim setelah bercerita,
"Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau
menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur
ku makan tanpa izinnya?"
"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan.
Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya
11 orang. Saya tidak berani mengatas nama
karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya."
"Dimana alamat saudara-saudaramu?
mereka satu persatu." Setelah menerima alamat, Ibrahim
bin Adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya
selesai juga. Semua setuju menghalalkan sebutir kurma
milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim. 4 bulan
kemudian, Ibrahim bin Adham sudah berada dibawah kubah
Sakhra.
Tiba-tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu
terdengar lagi bercakap cakap.
"Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak
gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain."
"O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia
telah mendapat halalan dari ahli waris pemilik kurma
itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali
dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih
milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."
Apabila anda mempunyai teman atau saudara yang anda
sayangi forward-lah e-mail ini.
Oleh sebab itu berhati-hatilah dgn makanan yg masuk ke
tubuh kita, sudah halal-kah? Lebih baik tinggalkan
bila ragu-ragu..."
Semoga bermanfaat.
Allahu a'lam.
Wassalam.
Bertepatan dengan apa yang diterangkan oleh Al Quran berhubung dengan Luqman A-Hakim, di sini para ulama telah memperincikan lagi perbicaraaan Luqman dengan anaknya menerusi satu riwayat dalam kitab Tafsir Rahul Ma'ani dan Kitab Hidayatul Mursyidin. Beliau telah diriwayatkan telah memberikan anaknya dua puluh lima wasiat iaitu :
1. Hai anakku, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam di dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama taqwa, isinya ialah iman dan layarnya ialah tawakkal kepada Allah.
2. Hai anakku, janganlah engkau menelan terus sesuatu makanan kerana manisnya dan janganlah terus engkau memuntahkan sesutau barang kerana pahitnya. Kerana manis itu belum tentu mendatangkan kesegaran dan pahit itu belum tentu mendatangkan musibah.
3. Hai anakku, apabila engkau ingin mencari teman sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan perkara yang menaikkan kemarahannnya. Bila mana dalam kemarahan itu dia masih berusaha untuk menginsafkan engkau maka bolehlah engkau ambil sebagai teman dan sekiranya bukan demikian maka berhati-hatilah engkau terhadapnya
4. Perbaikilah tuturkatamu, halus budi bahasamu dan manis wajahmu, kerana engkau akan disukai orang melebihi sukanya terhadap oranglain yang pernah memberikan barang yang berharga kepadanya.
5. Hai anakku, janganlah engkau terlalu mudah ketawa kalau bukan perkara yang menggelikan, jangan engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau menanyakan sesuatu yang tidak ada gunanya bagi diri kamu dan janganlah engkau mensia-siakan harta dunia kamu.
6. Hai anakku, ambillah harta dunia sekadar keperluanmu, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke bakul sampah, kelak diri kamu akan menjadi pengemis yang membebankan orang lain. Sebaliknya jangan engkau rangkul dunia ini dan meneguk habis airnya, kerana sesungguhnya semua yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan orang bodoh dan orang yang bermuka dua, kerana akan membahayakan diri kamu.
7. Hai anakku, apabila engkau berteman, jadikanlah dirimu orang yang tidak pernah mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarlah dia mengharapkan sesuatu daripadamu.
8. Jadikanlah dirimu dalam setiap perkara sebagai seorang yang tidak berhajatkan kepada pujian atau menagih sanjungan dari orang lain, kerana penguasaan riya' itu akan menyebabkan diri kamu beroleh kecelakaan.
9. Hai anakku, janganlah engkau cenderung kepada dunia semata-mata dan hatimu jangan disibukkan dengan urusan dunia semata-mata, kerana engkau diciptakan oleh Allah bukan untuk urusan dunia sahaja. Sesungguhnya tidak ada orang yang lebih hina melainkan orang yang terpedaya dengan dunia semata-mata.
10. Hai anakku, usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata-kata busuk, kotor dan kasar kerana engkau akan lebih selamat apabila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar dirimu mendatangkan manfaat kepada oranglain.
11. Hai anakku, bukanlah sesuatu kebaikan namanya apabila engkau selalu mencari ilmu tetapi tidak engkau mengamalkannya. Hal itu tidak ubahnya seperti orang yang mencari kayu bakar, setelah banyak terkumpul maka dia tidak mampu memikulnya, padahal dia masih terus mengumpulkannya.
12. Janganlah engkau makan atau minum yang berlebihan kerana sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu akan merosakkan diri dan pemikiranmu dan alangkah baiknya makanan yang lebih itu diberikan kepada anjing sahaja.
13. Barangsiapa yang penyayang, sudah tentu akan disayang, sesiapa yang suka berdiam diri sudah tentu akan selamat daripada berkata-kata tentang perkara yang mengandungi racun dan barang siapa yang tidak mampu menahan lidahnya daripada berkata kotor, sudah tentu akan menyesal.
14. Hai anakku, bergaul mesralah dengan orang alim dan berilmu. Perhatikanlah kata-kata dan nasihatnya kerana sesungguhnya akan sejuk hati kamu mendengar nasihatnya, akan hiduplah hatimu dengan cahaya hikmah dari mutiara kata alim ulama bagaikan tanah yang subur disiram air hujan.
15. Hai anakku, bila engkau mengahdapi dua pilihan, menjenguk orang mati atau menghadiri pesta perkahwinan, maka hendaklah engkau memilih menjenguk orang mati. Sebab menziarah orang mati itu akan mengingatkan kamu kepada kampung akhirat, sedangkan menghadiri pesta perkahwinan itu hanya akan mengingatkan kamu kesenangan dunia.
16. Makanlah makananmu bersama-sama orang yang taqwa dan musyawarahlah segala urusanmu dengan para alim ulama dengan cara memohon nasihat daripadanya.
17. Orang-orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan daripada Allah. Orang yang insaf dan sedar setelah menerima nasihat daripada oranglain, akan sentiasa menerima kemuliaan dari Allah swt.
18. Hai anakku, seandainya orang tuamu memarahimu, maka marahnya itu sebagai siraman air bagi tanam-tanaman yang kering kontang.
19. Jauhilah dirimu dari berhutang kerana sesungguhnya berhutang itu akan menjadikan dirimu hina di siang hari dan hina di malam hari.
20. Selalulah berharap kepada Allah agar menjauhkan kamu daripada sesuatu yang menyebabkan kamu menderhaka kepada-Nya. Takutlah kepada Allah dengan benar-benar takut, tentulah engkau akan terlepas dari sifat putus asa daripada rahmat Allah swt.
21. Hai anakku, engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu yang besar dan besi yang amat berat tetapi adalah lebih berat daripada itu semua apabila engkau mempunyai jiran yang jahat.
22. Hai anakku, janganlah sekali-kali engkau mengirimkan utusan melalui orang bodoh dan jahat. Maka bila tidak ada orang yang baik dan cerdik, sebaiknya engkau sendiri sahajalah yang menjadi utusan.
23. Jauhilah sejauh-jauhnya sifat dusta, sebab berrdusta itu enak sekali mengerjakannya bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja perbuatan dusta yang dilakukan, akibat dan bahayanya amat besar.
24. Hai anakku, orang yang merasa dirinya hina dan rendah di dalam beribadah dan taat kepada Allah, maka orang itu akan sentiiasa tawadhuk kepada Allah, dia akan lebih dekat kepada Allah dan sentiasa menghindarkan dirinya daripada melakukan maksiat.
25. Hai anakku, seorang pendusta itu akan hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seseorang yang telah rosak akhlaknya akan sentiasa memikirkan dan mengkhayalkan perkara-perkara yang tidak benar. Ketahuilah bahawa memindahkan batu besar yang berat dari tempat asalanya adalah lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang-orang yang tidak mahu mengerti.
Rate Me on BlogHop.com!
help?