^ Scroll to Top

Thursday, July 31, 2008

Renungan








"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."
(Surah an-Nahl: ayat 125)

Tuesday, July 29, 2008

Kisah Benar : 7 kali menunaikan Haji tidak melihat Kaabah

Sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, Hasan (bukan
nama sebenarnya), mengajak ibunya untuk menunaikan rukun Islam yang
kelima.Sarah (juga bukan nama sebenarnya), sang Ibu, tentu senang dengan
ajakan anaknya itu. Sebagai muslim yang mampu secara material,mereka
memang berkewajiban menunaikan ibadah Haji. Segala kelengkapan sudah
disiapkan.
Ibu dan anak ini akhirnya berangkat ke tanah suci. Keadaan keduanya
sihat walafiat, tak kurang satu apapun. Tiba harinya mereka melakukan
thawaf dengan hati dan niat ikhlas menyeru panggilan Allah, Tuhan
Semesta Alam. "Labaik Allahuma labaik, aku datang memenuhi seruanMu
ya Allah".
Hasan menggandeng ibunya dan berbisik, "Ummi undzur ila Ka'bah (Bu,
lihatlah Ka'bah)." Hasan menunjuk kepada bangunan empat persegi
berwarna hitam itu. Ibunya yang berjalan di sisi anaknya tak beraksi dia
terdiam.
Perempuan itu sama sekali tidak melihat apa yang ditunjukkan oleh
anaknya.
Hasan kembali membisiki ibunya. Ia tampak bingung melihat raut wajah
ibunya. Di wajah ibunya tampak kebingungan. Ibunya sendiri tak
mengerti mengapa ia tak bisa melihat apapun selain kegelapan. beberapakali ia
mengusap-usap matanya, tetapi kembali yang tampak hanyalah kegelapan.
Padahal, tak ada masalah dengan kesihatan matanya. Beberapa minit
yang lalu dia masih melihat segalanya dengan jelas, tapi mengapa memasuki
Masjidil Haram segalanya menjadi gelap gulita. Tujuh kali Haji Anak
yang sholeh itu bersimpuh di hadapan Allah. Ia shalat memohon
ampunan-Nya.
Hati Hasan begitu sedih. Siapapun yang datang ke Baitulah, mengharap
rahmatNYA.Terasa hampa menjadi tamu Allah, tanpa menyaksikan segala
kebesaran-Nya, tanpa merasakan kuasa-Nya dan juga rahmat-Nya.
Hasan tidak berkecil hati, mungkin dengan ibadah dan taubatnya yang
sungguh-sungguh, Ibundanya akan dapat merasakan anugerah-Nya, dengan
menatap Ka'bah, kelak. Anak yang soleh itu berniat akan kembali
membawa
ibunya berhaji tahun depan. Ternyata nasib baik belum berpihak
kepadanya.
Tahun berikutnya kejadian serupa terulang lagi. Ibunya kembali
dibutakan
didekat Ka'bah, sehingga tak dapat menyaksikan bangunan yang
merupakan simbol persatuan umat Islam itu. Wanita itu tidak dapat melihat
Ka'bah.
Hasan tidak patah arang. Ia kembali membawa ibunya ke tanah suci
tahun berikutnya.
Anehnya, ibunya tetap saja tak dapat melihat Ka'bah. Setiap berada
di Masjidil Haram, yang tampak di matanya hanyalah gelap dan gelap.
Begitulah keganjilan yang terjadi pada diri Sarah. hingga kejadian
itu berulang sampai tujuh kali menunaikan ibadah haji.Hasan tak habis
fikir, dia tak mengerti, apa yang menyebabkan ibunya menjadi buta di depan
Ka'bah.
Padahal, setiap kali berada jauh dari Ka'bah, penglihatannya selalu
normal. Dia bertanya-tanya, apakah ibunya punya kesalahan sehingga
mendapat azab dari Allah SWT ?. Apa yang telah diperlakukan ibunya,
sehingga mendapat musibah seperti itu ? Segala pertanyaan berkecamuk
dalam dirinya. Akhirnya diputuskannya untuk mencari seorang alim
ulama, yang dapat membantu permasalahannya.
Beberapa saat kemudian ia mendengar ada seorang ulama yang terkenal
kerana kesohlehannya dan kebaikannya di Abu Dhabi (Uni Emirat).
Tanpa kesulitan bererti, Hasan dapat bertemu dengan ulama yang dimaksud.
Ia pun mengutarakan masalah kepada ulama yang soleh ini. Ulama itu
mendengarkan dengan saksama, kemudian meminta agar Ibu Hasan perlu
menelefonnya.Anak yang berbakti ini pun pulang. Setibanya di tanah
kelahirannya, dia meminta ibunya untuk menghubungi ulama di Abu
Dhabi tersebut. Beruntung, sang Ibu mau memenuhi permintaan anaknya. Ia pun
menelefon ulama itu, dan menceritakan kembali peristiwa yang dialaminya di
tanah suci. Ulama itu kemudian meminta Sarah introspeksi, mengingat
kembali, mungkin ada perbuatan atau peristiwa yang terjadi padanya di masa
lalu, sehingga ia tidak mendapat rahmat Allah. Sarah diminta untuk
bersikap terbuka, mengatakan dengan jujur, apa yang telah dilakukannya. "Anda
harus berterus-terang kepada saya, karana masalah anda bukan masalah
senang," kata ulama itu pada Sarah. Sarah terdiam sejenak. Kemudian
dia meminta waktu untuk memikirkannya. Tujuh hari berlalu, akan tetapi
ulama itu tidak mendapat sebarang khabar dari Sarah.
Pada minggu kedua setelah percakapan pertama mereka, akhirnya Sarah
menelefon. "Ustaz, waktu masih muda, saya bekerja sebagai jururawat
di rumah sakit," cerita Sarah akhirnya.
"Oh, bagus..... Pekerjaan jururawat adalah pekerjaan mulia," potong
ulama itu. "Tapi saya mencari wang sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara, tidak peduli, apakah cara
saya itu halal atau haram," ungkapnya terus terang. Ulama itu terkejut.
Ia tidak menyangka wanita itu akan berkata demikian.
"Disana...." sambung Sarah, "Saya sering kali menukar bayi, karana
tidak semua ibu senang dengan bayi yang telah dilahirkan. Kalau ada yang
menginginkan anak laki-laki, padahal bayi yang dilahirkannya
perempuan, dengan imbuhan wang, saya tukar bayi-bayi itu sesuai dengan
keinginan mereka."
Ulama tersebut amat terkejut mendengar penjelasan Sarah.
"Astagfirullah......" betapa tega wanita itu menyakiti hati para ibu yang diberi amanah

Allah untuk melahirkan anak.bayangkan, betapa banyak keluarga
yang telah dirosaknya, sehingga tidak jelas nasabnya. Apakah Sarah
tidak tahu, bahawa dalam Islam menjaga nasab atau keturunan sangat
penting. Jika seorang bayi ditukar, tentu nasabnya menjadi tidak jelas.
Padahal, nasab ini sangat menentukan dalam perkawinan, terutama
dalam masalah mahram atau muhrim, iaitu orang-orang yang tidak boleh
dinikahi."Cuma itu yang saya lakukan," ucap Sarah. "Cuma itu ?"
tanya ulama terperanjat.
"Tahukah anda bahawa perbuatan anda itu dosa yang luar biasa,
betapa banyak keluarga yang sudah anda hancurkan!". ucap ulama dengan nada
tinggi."Lalu apa lagi yang Anda kerjakan?
"tanya ulama itu lagi sedikit kesal. "Di rumah sakit, saya juga
melakukan tugas memandikan orang mati."
"Oh bagus, itu juga pekerjaan mulia," kata ulama. "Ya, tapi saya
memandikan orang mati karana ada kerja sama dengan tukang sihir."
"Maksudnya?" tanya ulama tidak mengerti. "Setiap saya bermaksud
menyengsarakan orang, baik membuatnya mati atau sakit, segala
perkakas sihir itu sesuai dengan syaratnya, harus dipendam di dalam tanah.
Akan tetapi saya tidak menguburnya di dalam tanah, melainkan saya
masukkan benda-benda itu ke dalam mulut orang yang mati."
"Suatu kali, pernah seorang alim meninggal dunia. Seperti biasa,
saya memasukkan berbagai barang-barang tenung seperti jarum, benang dan
lain-lain ke dalam mulutnya. Entah mengapa benda-benda itu seperti
terpental, tidak hendak masuk, walaupun saya sudah menekannya
dalam-dalam. Benda-benda itu selalu kembali keluar. Saya cuba lagi begitu
seterusnya berulang-ulang. Akhirnya, emosi saya memuncak, saya masukkan benda
itu dan saya jahit mulutnya. Cuma itu dosa yang saya lakukan." Mendengar
pertuturan Sarah yang datar dan tanpa rasa dosa, ulama itu berteriak
marah.

"Cuma itu yang kamu lakukan ?". "Masya Allah....!!! Saya tidak dapat
bantu anda. Saya angkat tangan".Ulama itu amat sangat terkejutnya mengetahui
perbuatan Sarah. Tidak pernah terbayang dalam hidupnya ada seorang
manusia, apalagi dia adalah wanita, yang memiliki nurani begitu
tega, begitu keji.Tidak pernah terjadi dalam hidupnya, ada wanita yang melakukan perbuatan
sekeji itu. Akhirnya ulama itu berkata, "Anda harus memohon ampun
kepada Allah, kerana hanya Dialah yang dapat mengampuni dosa Anda."


Bumi menolaknya. Setelah beberapa lama, sekitar tujuh hari kemudian
ulama tidak mendengar khabar selanjutnya dari Sarah. Akhirnya ia
mendapat tahu dengan menghubunginya melalui telepon. Ia berharap
Sarah telah bertaubat atas segala yang telah diperbuatnya. Ia berharap
Allah akan mengampuni dosa Sarah, sehingga Rahmat Allah datang
kepadanya.Kerana tak juga memperoleh khabar, ulama itu menghubungi
keluarga Hasan di Mesir.

Kebetulan yang menerima telepon adalah Hasan sendiri. Ulama
menanyakan khabar Sarah,ternyata khabar duka yang diterima ulama itu. "Ummi
sudah meninggal dua hari setelah menelefon ustad," ujar Hasan. Ulama itu
terkejut mendengar khabar tersebut. "Bagaimana ibumu meninggal,
Hasan?". tanya ulama itu.

Hasan pun akhirnya bercerita : Setelah menelefon ulama, dua hari
kemudian ibunya jatuh sakit dan meninggal dunia. Yang mengejutkan
adalah peristiwa penguburan Sarah.


Ketika tanah sudah digali, untuk kemudian dimasukkan jenazah atas
izin Allah, tanah itu rapat kembali, tertutup dan mengeras. Para penggali
mencari lokasi lain untuk digali. Peristiwa itu berulang kembali.
Tanah yang sudah digali kembali menyempit dan tertutup rapat. Peristiwa
itu berlangsung begitu cepat, sehingga tidak seorangpun penghantar
jenazah yang menyedari bahawa tanah itu kembali rapat.

Peristiwa itu terjadi berulang-ulang. Para penghantar yang
menyaksikan peristiwa itu merasa ngeri dan merasakan sesuatu yang aneh
terjadi. Mereka yakin, kejadian tersebut pastilah berkaitan dengan
perbuatan si mayat.
Waktu terus berlalu, para penggali kubur putus-asa kerana pekerjaan
mereka tak juga selesai. Siang pun berlalu, petang menjelang, bahkan
sampai hampir maghrib, tidak ada satu pun lubang yang berhasil
digali. Mereka akhirnya pasrah, dan beranjak pulang. Jenazah itu dibiarkan
saja tergeletak di hamparan tanah kering kerontang.

Sebagai anak yang begitu sayang dan hormat kepada ibunya, Hasan
tidak tega meninggalkan jenazah orang tuanya ditempat itu tanpa dikubur.
Kalaupun dibawa pulang, rasanya tidak mungkin. Hasan termenung di
tanah perkuburan seorang diri. Dengan izin Allah, tiba-tiba berdiri
seorang laki-laki yang berpakaian hitam panjang, seperti pakaian khusus
orang Mesir. Lelaki itu tidak tampak wajahnya, kerana terhalang tutup kepalanya
yang menjorok ke depan. Laki-laki itu mendekati Hasan kemudian berkata
padanya,"

Biar aku tangani jenazah ibumu, pulanglah!". kata orang itu.
Hasan lega mendengar bantuan orang tersebut, Ia berharap laki-laki
itu akan menunggu jenazah ibunya. Syukur-syukur menggali lubang dan
kemudian mengebumikan ibunya. "Aku minta supaya kau jangan menengok
ke belakang, sampai tiba di rumahmu, "pesan lelaki itu. Hasan
mengangguk, kemudian ia meninggalkan pemakaman. Belum sempat ia di luar lokasi
pemakaman,terselit keinginannya untuk mengetahui apa yang terjadi dengan
jenazah ibunya.

Sedetik kemudian ia menengok ke belakang. Betapa pucat wajah Hasan,
melihat jenazah ibunya sudah dililit api, kemudian api itu menyelimuti
seluruh tubuh ibunya. Belum habis rasa herannya, sedetik kemudian
dari arah yang berlawanan, api menerpa wajah Hasan. Hasan
ketakutan.Dengan langkah seribu, dia pun bergegas meninggalkan tempat itu. Demikian
yang diceritakan Hasan kepada ulama itu. Hasan juga mengaku, bahwa
separuh wajahnya yang tertampar api itu kini berbekas kehitaman kerana
terbakar.

Ulama itu mendengarkan dengan seksama semua cerita yang diungkapkan
Hasan. Dia menyarankan, agar Hasan segera beribadah dengan khusyuk
dan meminta ampun atas segala perbuatan atau dosa-dosa yang pernah
dilakukan oleh ibunya. Akan tetapi, ulama itu tidak menceritakan kepada Hasan,
apa yang telah diceritakan oleh ibunya kepada ulama itu. Ulama itu
meyakinkan Hasan, bahwa apabila anak yang soleh itu memohon ampun
dengan sungguh-sungguh, maka bekas luka di pipinya dengan izin Allah akan
hilang.


Benar saja, tak berapa lama kemudian Hasan kembali memberitahu ulama
itu, bahawa lukanya yang dulu amat terasa sakit dan panas luar biasa,
semakin hari bekas kehitamannya hilang. Tanpa tahu apa yang telah dilakukan
ibunya selama hidup, Hasan tetap mendoakan ibunya. Ia berharap,
apapun perbuatan dosa yang telah dilakukan oleh ibunya, akan diampuni oleh
Allah SWT.

Semoga kisah nyata dari Mesir ini bisa menjadi pelajaran bagi kita
semua. Wang $50.000 atau $50 kelihatan begitu besar bila dibawa ke
kotak derma masjid, tetapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket. 45
minit terasa terlalu lama untuk berzikir tapi betapa pendeknya waktu
itu untuk pertandingan bola sepak. Semua insan ingin memasuki syurga
tetapi tidak ramai yang berfikir dan berbicara tentang bagaimana untuk
memasukinya. Kita mengirimkan ribuan 'jokes' dan 'surat berantai' melalui e-mail
tetapi bila mengirimkan yang berkaitan dengan ibadah seringkali
berfikir 2 atau 3 kali.









"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."
(Surah an-Nahl: ayat 125)

Kesan dengki

Sekurang-kurangnya ada tujuh kesan buruk daripada sifat dengki.

  • terhapusnya amalan baik yang dilakukan.
  • mendorong membuat kemungkaran dan penderhakaan terhadap allah
  • kehilangan syarat untuk menerima syafaat pada hari kiamat
  • akan dihumban kedalam neraka, jika tidak bertaubat
  • menyebabkan kesusahan dan kesulitan kepada pemiliknya
  • menghalang pintu hati sesorang daripada memahami secara benar ilmu agama
  • sentiasa tehalang daripada mendapat kebaikan dan keuntungan

kesimpulannya, hasad dengki hanya akan menyebabkan kerugian kepada orang yang memilikinya dan agama islam.
ketakwaan seseorang hamba akan menjadikan sesorang itu menginsafi akan kewujudannya di muka bumi ini.

Fikirkanlah......









"Serulah ke jalan Tuhanmu (wahai Muhammad) dengan hikmah kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; sesungguhnya Tuhanmu Dialah jua yang lebih mengetahui jalan orang yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk."

(Surah an-Nahl: ayat 125)

Monday, July 28, 2008

AMALAN TERBAIK DALAM HIDUP

  • 1. Sesiapa yang berwuduk saat ingin tidur dan meminta supaya ALLAH berikan kebaikan dunia dan akhirat pasti akan di kabulkan - Tirmizi. Sunat tidur dalam keadaan berwuduk.
  • 2. Sesiapa yang berselawat tidak kiralah banyak mana hitunganya setiap hari akan dapat keberkatan dalam apa jua dengan syarat ia berusaha mencari keredhaanNya.
  • 3. Sesiapa yang berselawat 41 kali sehari, insyaALLAH, akan dihindarkan daripada sifat tercela seperti hasad dengki, riak dsbnya dalam dirinya.
  • 4. Berselawat 33 kali sehari dapat menjernihkan hati, mudah memahami akan sesuatu ilmu yang diajarkan, di samping beroleh ketenangan fikiran.
  • 5. ALLAH akan hapuskan dosa-dosa kecil dengan kita mengamalkan berselawat sebanyak 11 kali tiap kali selesai menunaikan solat fardu.
  • 6. Sewaktu menghadapi hidangan, Nabi membiasakan diri dengan mengambil makanan yang terdekat, kemudian baru di ambil hidangan yang lainnya sebagai simbolik kesopanan.
  • 7. Amalkan membaca selawat sebanyak 1000 kali sehari, insyaALLAH akan di kurniakan kebijaksanaan pemikiran. Di samping itu berusahalah untuk menerokai pelbagai ilmu.
  • 8. Sesiapa yang berniat mandi(untuk solat jumaat) kemudian pakai pakaian terbaik & wangian lalu solat jumaat, dosanya akan diampun hingga jumaat berikutnya-Ahmad.
  • 9. Sesiapa yang mengamalkan berselawat 11 kali tiap hari, dengan izin ALLAH dirinya akan lebih dihargai oleh orang lain.
  • 10. Uthman bin Affan riwayatkan bahawa Nabi SAW apabila berwuduk, beliau membasahi janggutnya-Tirmizi
  • 11. Nabi tidak pernah mencela makanan. Jika baginda suka, dia makan dan sebaliknya beliau tinggalkan-Bukhari. Apatah lagi jika makanan itu pemberian orang lain.
  • 12. Sahabat meriwayatkan: Aku lihat Nabi SAW makandengan 3 jari(ibu jari telunjuk & tengah)-Muslim. Jarang sekali beliau makan dengan 4 @ 5 jari kecuali ada keperluan
  • 13. Menurut Sayyid Ahmad dahlan, sesiapa berselawat walau sekali pada malam jumaat, saat mautnya kelak akan dipermudahkan ALLAH seperti yang dihadapi oleh para nabi
  • 14. Setiap penyakit ada penawarnya. Bacalah selawat tujuh kali pada air dan minum. InsyaALLAH, perut yang sakit atau memulas akan sembuh
  • 15. Perbaharui wuduk tiap kali bersolat krn padanya terdapat banyak fadhilat. Hadith: Sesiapa yang berwuduk dalam keadaan suci, ALLAH catatkan 10 kebaikan baginya-Abu Dawud.
  • 16. Sesiapa yang mengamalkan membaca selawat tiga kali setiap selepas solat lima waktu akan dihilangkan kebuntuan fikiran dalam menghadapi apa jua masalah
  • 17. Nabi SAW sering menghadap kekanan sedikit setelah solat berjemaah supaya makmum dapat melihat wajahnya. Sebaiknya imam berzikir dan doa seketika bersama makmum
  • 18. Allah akan hapuskan dosa-dosa kecil dengan kita mengamalkan beselawat sebanyak 11 kali tiap kali selesai menunaikan solat fardu
  • 19. Nabi tak makan sambil bersandar-Bukhari. Ertinya, baginda makan dengan duduk condong sedikit ke hadapan bagi elakkan dirinya terlalu kenyang & mudahkan penghadaman
  • 20. Menurut Syihab Ahmad, sesiapa berselawat tiga kali tiap selesai solat subuh, Maghrib dan isyak, ALLAH akan menghindarkannya drp sebarang bencana
  • 21. Nabi sering beristinsyaq air kedalam hidung dan menghembuskannya. Selain membersihkan, ia juga mengelakkan sebarang penyakit yang berkaitan dengan hidung
  • 22. Setelah bersolat Nabi memohon ampun ( astagfirullahalaziim) tiga kali-Muslim. Dalam riwayat yang lain, Nabi adakalanya beristighfar 75 kali sehari
  • 23. Sesiapa yang amalkan berselawat sebanyak 1000 kali tiap hari, ALLAH akan memeliharanya daripada sebarang ancaman musuh serta bahaya fitnah
  • 24. Apabila Nabi tidur, ia dahulukan mengiring sebelah kanan - Bukhari. Dari segi kesihatan, cara berkenaan baik untuk jantung (yang berada di kiri badan) mengepam darah
  • 25. Amalan berselawat secara teratur setiap hari mampu membersihkan kekeruhan jiwa, dipermudahkan ALLAH segala urusan dan mendapat keampunan daripadaNYA
  • 26. Tika Nabi tidur, ia membaca surah Al-Ikhlas,Al-Falaq dan An-Naas lalu meniup telapak tangan serta menyapu keseluruh tubuh)mohon perlindunganNYA) - Bukhari
  • 27. Membaca selawat 10 kali pada setiap waktu pagi dan petang akan memperolehi keredhaan serta dijauhkan diri daripada mendapat kemurkaan ALLAH
  • 28. Wuduk dahulu jika ingin tidur sekalipun dalam keadaan junub. Nabi menyarankan, cukup dengan bersihkan kemaluan dan berwuduk tanpa perlu mandi wajib jika ingin tidur
  • 29. Munurut As-Shawi, sesiapa yang membaca selawat secara rutin, akan terpelihara hatinya daripada gangguan serta tipudaya syaitan yang melalaikan
  • 30. Silangkan kaki jika tidur di masjid. Hadith: Sahabat melihatNabi berbaring di masjid dgn satu kakinya atas kaki yang lain (krn bimbang terdedah aurat) - Bukhari
  • 31. Sesiapa yang membaca selawat sebanyak tujuh kali selama tujuh Jumaat berturut-turut, ia bakal mendapat syafaat (pertolongan) daripada baginda SAW
  • 32. Adakalanya Nabi SAW amat menyukai doa-doa yang ringkas (mudah) - Abu dawud. Baginda mementingkan kualiti doa itu sendiri dengan sedikit tetapi maknanya yang menyeluruh
  • 33. Menurut Al-Hafiz Dimyati, sesiapa yang berhajat menemui Nabi SAW dalam mimpinya maka amalkan membaca selawat sebanyak 70 kali sehari
  • 34. Setelah bersolat Nabi SAW mohon ampun (astagfirullahalaziim) tiga kali - Muslim. Dalam riwayat yang lain, Nabi adakalanya beristighfar 75 kali sehari
  • 35. Nabi seorang yang berpsikologi dalam memberi nasihat. Nabi memilih waktu yang sesuai untuk menasihati sahabat supaya mereka tidak bosan (atau tersinggung) - bukhari
  • 36. Ada riwayat yang menyatakan bahawa amalan berselawat 80 kali tiap selepas solat asar pada hari jumaat, insyaALLAH akan dihapuskan dosa-dosa kecil seseorang
  • 37. Menutup mulut dan rendahkan suara tika bersin. Hadith: Apabila Nabi bersin, beliau letakkan tangan atau pakaiannya dimulut (kerana dibimbangi terpercik) - Abu Dawud
  • 38. Jiwa yang gelisah dapat ditenangkan dengan zikir, termasuklah berselawat sekerap yang mungkin kerana ALLAH itu Maha Luas rahmatNya
  • 39. Sabda Nabi SAW: Barangsiapa yang berselawat kepadakusebanyak 100 kali pada hari jumaat, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan keadaan bercahaya - Abu Naim
  • 40. Nabi tidak pernah menolak hadiah. Hadith: nabi selalu terima hadiah & amat menghargainya - Bukhari
  • 41. Sesiapa yang sering mengamalkan berselawat pada setiap hari, ALLAH akan bukakan pintu rahmat dan rezeki yang tidak disangka-sangka baginya
  • 42. Selalu memilih yang lebih mudah. Hadith: Mudahkan sesuatu & jangan kamu sukarkannya - Muttafaq Alaih
  • 43. Berdiri apabila melihat iringan jenazah. Hadith: Apabila kamu sekalian melihat jenazah ( yang diusung), maka berdirilah (sbg tanda penghormatan) - Muttafaq Alaih
  • 44. Ulamak berpendapat, sesiapa yang amalkan selawat saban hari tak kira berapa hitungannya, InsyaALLAH dihindarkan daripada taun & wabak penyakit berbahaya yang lain
  • 45. Bersujud syukur jika dapat khabar gembira. Nabi sering melakukannya ketikaberoleh khabar yang menyenangkan sebagai tanda syukur hamba terhadap ALLAH - Abu dawud
  • 46. Membaca selawat 1000 kali selepas Solat Hajat dua rakaat mampu meenghilangkan keresahan, rasa dukacita serta dikabulkan ALLAH akan hajatnya
  • 47. Beri salam hingga tiga kali sahaja. Bahawasanya Nabi (apabila mendatangi rumah sahabat) beri salam hingga 3 kali - Bukhari. Jika salamnya tak berjawab, beliau beredar
  • 48. Menurut para ulamak, sesiapa yang inginkan saat kematiannya dalam kesudahan yang baik, maka berselawatlah sebanyak 10 kali setiap selesai solat Maghrib
  • 49. Melakukan pekerjaan rumah. Hadith: Bantuan terhadap isterimu itu adalah sedekah-Ad-Dailami
  • 50. Para ulamak berpendapat, ALLAH sempurnakan hajat yang baik dengan senantiasa berselawat 40 hingga 100 kali setiap hari, di ikuti dengan usaha yang berterusan.






...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

99 Langkah Meningkatkan Iman

  • 01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
  • 02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
  • 03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
  • 04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
  • 05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
  • 06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
  • 07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
  • 08. Jangan usik dengan kekayaan orang;
  • 09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
  • 10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
  • 11. Jangan tamak kepada harta;
  • 12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
  • 13. Jangan hancur karena kezaliman;
  • 14. Jangan goyah kerana fitnah;
  • 15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi
  • kemampuan diri.
  • 16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
  • 17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
  • 18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
  • 19. Jangan sakiti anak yatim;
  • 20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
  • 21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
  • 22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
  • 23. Lakukan solat dengan ikhlas dan khusyu;
  • 24. Lakukan solat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
  • 25. Biasakan shalat malam;
  • 26. Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;
  • 27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
  • 28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
  • 29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
  • 30. Jangan marah berlebih-lebihan;
  • 31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
  • 32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
  • 33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
  • 34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
  • 35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
  • 36. Jangan percaya ramalan manusia;
  • 37. Jangan terlampau takut miskin;
  • 38. Hormatilah setiap orang;
  • 39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
  • 40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
  • 41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
  • 42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
  • 43. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala;
  • 44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
  • 45. Perbanyakkan silaturrahim;
  • 46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
  • 47. Bicaralah secukupnya;
  • 48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
  • 49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
  • 50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
  • 51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
  • 52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
  • 53. Makanlah secukupnya, tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
  • 54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
  • 55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;
  • 56. Cintai keluarga Nabi saw;
  • 57. Jangan terlalu banyak hutang;
  • 58. Jangan terlampau mudah berjanji;
  • 59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
  • 60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti bercakap-cakap yang tidak berguna;
  • 61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
  • 62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
  • 63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
  • 64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
  • 65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
  • 66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
  • 67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
  • 68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
  • 69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
  • 70. Jangan melukai hati orang lain;
  • 71. Jangan membiasakan berkata dusta;
  • 72. Berlaku! lah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
  • 73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
  • 74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
  • 75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
  • 76. Jangan membuka aib orang lain;
  • 77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
  • 78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
  • 79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
  • 80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
  • 81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
  • 82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
  • 83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
  • 84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
  • 85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
  • 86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
  • 87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
  • 88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
  • 89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
  • 90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
  • 91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
  • 92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
  • 93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
  • 94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
  • 95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
  • 96. Jangan memaksa diri untuk m! elakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
  • 97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
  • 98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerosakan;
  • 99. Jangan berjaya di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang.














...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

Hutang buat jiwa tidak tenang

ABU Hurairah berkata: “Seorang lelaki memberi hutang kepada Rasulullah SAW lalu ditagihnya secara kasar. Oleh sebab itu para sahabat tidak senang terhadap orang itu. Maka bersabda Nabi SAW: Orang yang memberi hutang berhak menagih. Belikan dia seekor unta muda kemudian berikan kepadanya. Berkata para sahabat: Tidak ada unta muda ya Rasulullah. Yang ada hanya unta dewasa dan lebih bagus daripada untanya. Sabda Baginda: Belilah, kemudian berikan kepadanya. Sesungguhnya sebaik-baik kamu ialah yang paling baik membayar hutang.” (Hadis riwayat Muslim)

Pada dasarnya, Islam tidak menggalakkan umatnya berhutang. Perkara ini dijelaskan menerusi hadis daripada Uqbah bin 'Amir yang bermaksud: “Janganlah kalian membuat takut jiwa selepas ketenangannya. Mereka berkata: Apa itu wahai Rasulullah? Baginda SAW bersabda: Hutang.”

Oleh itu Rasulullah mengajarkan sepotong doa yang bermaksud: “Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu daripada kegundahan dan kesedihan, daripada kelemahan dan kemalasan, daripada sifat pengecut dan bakhil, daripada kesempitan hutang dan penindasan orang.”

Maka dengan itu orang yang berhutang hendaklah menjelaskan hutangnya kerana Allah SWT mengetahui apa yang mereka lakukan. Membayar balik hutang sesungguhnya adalah sesuatu yang wajib dilakukan sehingga harta orang yang sudah meninggal dunia pun perlu ditolak hutang-piutang mereka terlebih dulu, sebelum diagihkan kepada waris.

Adalah dikira berdosa bagi orang yang tidak mahu membayar hutangnya dengan sengaja walau bagaimana kecil pun hutang itu. Hal ini termasuk juga hutang dengan orang bukan Islam.

Bukan itu saja, Islam juga menjanjikan bahawa jika seseorang itu berhutang dengan niat untuk membayar, Allah SWT akan memudahkan ia membayarnya. Sebaliknya, jika berhutang dan berniat tidak mahu membayar, maka Allah Maha Kaya dalam perhitungan-Nya.
Dijelaskan dalam sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang bermaksud: “Sesiapa yang berhutang dengan niat untuk membayar balik, Allah akan membayarkan. Tetapi, jika sesiapa berhutang dengan niat menyeleweng, Allah akan musnahkan harta bendanya.”

Maksud Allah SWT akan membayarkan di sini adalah Allah SWT akan memudahkan rezeki seseorang itu supaya dia dapat membayar hutangnya dan begitulah jika sebaliknya.

Islam sebagai agama yang sempurna menyusun beberapa langkah mengenai proses berhutang di mana hutang yang dibuat hendaklah dicatat jumlah dan masa pembayarannya serta dilantik seorang penulis yang adil sebagai saksi bagi mengelak penipuan dan penganiayaan.

Membantu orang berhutang daripada hutangnya adalah suatu perbuatan yang mulia. Ganjaran besar menanti iaitu berupa naungan Arasy di akhirat kelak.








...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

Friday, July 25, 2008

Meratap kematian di kubur menyeksakan jenazah

ISLAM menggalakkan umatnya untuk menziarahi saudara yang meninggal dunia atau menziarahi kubur bagi mengingati diri bahawa kematian juga akan datang apabila tiba waktu ditetapkan untuk mereka.

Antara adab disarankan untuk dilakukan ketika menziarahi atau menghadapi saat kematian ialah bersabar di atas kematian itu, jangan meratapi mayat, memberi ucapan takziah, menyembahyangkan mayat dan menghantar ke kubur.

Kita perlu bersabar menghadapi sesuatu kematian kerana Allah menjelaskan dalam kitab suci al-Quran bahawa setiap manusia akan sentiasa diuji keimanannya dari pelbagai aspek sama ada menerusi ketakutan, kelaparan, kesusahan, kesakitan, kekurangan harta atau kematian.


Perlu dijelaskan bahawa apabila kita ditimpa kesusahan atau musibah, kita sebagai umat Islam perlu menerimanya dengan penuh ketabahan dan kesabaran untuk memperoleh pahala, kasih sayang dan petunjuk Allah.

Firman Allah yang bermaksud: “Dan sesungguhnya akan Kami berikan cubaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Surah al-Baqarah, ayat 155)

Ucapan paling baik bagi seseorang yang ditimpa musibah seperti kematian sama ada keluarga terdekat atau sahabat handai ialah ‘Innaa Lillahi waina Illaihiraaji’uun.’ Ucapan itu disebut sebagai kalimat ‘Istirjaa’ yang bermaksud penyertaan kembali kepada Allah.

Saranan untuk membaca ucapan berkenaan apabila berhadapan sesuatu musibah, bencana sama ada kecil atau besar dijelaskan Allah dalam firman yang bermaksud: “Iaitu orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucap Ina Lillahi Wainna laihiraaji’uun - sesunguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami kembali.” (Surah al-Baqarah, ayat 156)

Ternyata kesabaran itu penting apabila menghadapi sesuatu kematian khususnya seseorang yang amat kita sayangi seperti ayah, ibu, isteri atau anak. Jika seseorang itu bersabar dan reda terhadap apa yang berlaku, mereka akan memperoleh pahala besar.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis qudsi yang bermaksud: “Allah berfirman yang bermaksud: “Tidak ada pembalasan bagi seseorang hambaku yang mukmin jika Aku mengambil kekasihnya di dunia, kemudian ia reda dan berserah kepadaKu melainkan syurga.” (Riwayat Imam Bukhari)

Selain, adab disaran melakukannya ketika menziarahi kematian ialah janganlah menangis terlalu kuat atau meratap kematian dengan menjerit-jerit, memukul badan atau mengoyak pakaian. Perbuatan itu dilarang sama sekali dan perlu diketahui bahawa mayat kita ratapi itu akan diseksa di kubur nanti seperti ratapan dan tangisan yang dilakukan.

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Rasulullah SAW dalam mengambil bai’ah daripada kami wanita: Tidak boleh menangis, merintih, ketika kematian.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Adab selanjutnya yang perlu dilakukan ialah memberi ucapan takziah, iaitu ucapan atau kata-kata untuk menyabarkan dan meringankan kesusahan dideritai orang yang sedang ditimpa kesusahan, derita atau kematian.

Ucapan takziah itu disunatkan kepada semua individu yang sedang ditimpa musibah sama ada kecil, besar, lelaki atau perempuan.

Selanjutnya ialah sama-sama mendirikan sembahyang jenazah. Ternyata sekali aspek ini tidak banyak dilakukan. Amat sedih dalam masyarakat hari ini, tidak ramai solat jenazah sedangkan yang datang menziarah ramai.

Mereka berpendapat solat jenazah adalah fardu kifayah, maka memadailah sekelompok saja melakukannya. Jika yang turut menyembahyangkan jenazah seramai tiga saf, maka jenazah mendapat keampunan Allah, jika mencapai 40 orang, Allah pasti akan menerima doa mereka.

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Tiada seorang Muslim mati, maka berdirilah menyembahyangkannya 40 orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, melainkan dapat dipastikan Allah menerima syafaat dan permintaan ampun mereka itu.”









...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

Al-Quran, amal salih peneman ketika ajal datang menjemput

SESIAPA yang tahu bilakah ajalnya datang tentu akan mengalami tekanan akal dan perasaan. Tetapi Allah menjadikan manusia bersifat lupa dan lalai terhadap kematian. Bayangkanlah jika semua manusia tahu hari atau jam berapa dia akan mati, tentu porak-peranda dunia ini.

Kematian adalah misteri yang tidak akan terpecah dengan fahaman rasional semata. Manusia perlukan iman untuk melalui perjalanan menuju kematian dengan reda dan bersedia.

Abdullah bin Mas’ud berkata, Nabi SAW melukis empat segi untuk kami. Di tengahnya Baginda membuat garisan dan dekat garisan itu Baginda melukis beberapa garisan lain. Baginda juga membuat garisan di luar kemudian bersabda yang bermaksud: “Apakah kamu tahu apa ini? Kami menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.


Baginda bersabda: “Ini adalah insan (garisan yang di tengah), ini adalah ajal dan ia mengepungnya. Ini adalah beberapa hal baru (garisan yang di sekitarnya), ia menggigitnya. Jika luput terhadapnya ajal ini, maka manusia digigit oleh beberapa hal baru ini. Dan yang ini adalah angan-angan (beberapa garisan di luar).” (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)

Sesungguhnya manusia sudah terkepung oleh ajalnya, tetapi mereka mengejar angan-angan yang tidak sudah. Betapa kita ditertawakan oleh takdir, ke mana saja kita pergi dan apa saja keinginan, semuanya kembali kepada qada dan qadar-Nya.

Jadi mengapa manusia melupakan kematian? Bukankah akan sampai saat matanya ditutup dan tidak boleh dibuka kembali, nafas dihirup tidak dapat dihembus lagi, saat kaki kanan melangkah dan belum pasti yang kiri akan sampai, saat menyuap rezeki yang belum tentu dapat ditelannya?

Betapa berharganya masa diberikan Tuhan kepada manusia, mungkin seminggu atau sehari lagi ajal akan datang, segala kemungkinan boleh berlaku di mana saja. Di atas jalan raya atau di pasar, di masjid atau dalam kamar, di bumi mana dia dijemput, tiada siapa yang tahu.

Jika ditanya bilakah kamu mahu membuat persediaan menghadap Allah, maka mereka menjawab: “Tunggulah hari tua nanti, sekarang aku mahu kumpulkan harta sebanyak-banyaknya supaya senang beribadah di kala tua.”

Selepas datangnya tanda mati, gugurnya gigi, tumbuhnya uban dan datang pula penyakit yang melemahkan tubuh badannya, maka orang tua ini pun berdolak-dalih: “Aku sakit, tak boleh sembahyang, tak wajib puasa, zakat dan sedekah pula tak payahlah keluarkan sebab anak aku perlukan rumah dan banyak hutang pula, lebih baik hulurkan kepada mereka hartaku ini, orang tua yang kedekut akan menerima padah nanti, bagaimana jika anak aku tidak mahu memelihara aku? Ada duit anak pun datang tak ada duit tinggallah aku keseorangan.”

Lalu dia menganggap baik kelalaian atas sebab uzur, maka dihembuslah ke dalam hatinya tipu daya syaitan yang menyuruh untuk bersangka baik kepada Allah secara yang silap, bukankah Allah maha penyayang?

Dia tidak akan menyeksa hambanya yang uzur. Atas sebab dan alasan kelemahan jasadnya dia tinggalkan amal, ketepikan ilmu dan tutup pintu hatinya untuk beribadah. Tetapi agenda memuaskan hawa nafsunya tetap berjalan, makan tidak mahu berpantang, jika berhibur mengalahkan orang muda.

Siang sampai ke malam dihabiskan di hadapan televisyen. Al-Quran dilupa, sembahyang pula tidak ingat. Datang pula penyakit hati yang biasa menyerang orang tua seperti, sedih, risau, cepat terasa hati dan menyangka buruk kepada sesiapa dikenali seperti anak atau menantu dan cucu-cicit. Begitulah belitan syaitan menguasai insan yang malang.

Allah berfirman mengenai keadaan manusia sebegini yang bermaksud: “Dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah dan kamu sudah ditipu terhadap Allah oleh syaitan yang amat penipu.” (Surah al-Hadid, ayat 14)

Kelalaian adalah penyakit yang dideritai setiap insan. Ia lebih merbahaya daripada segala penyakit di dunia ini kerana setiap penyakit ada ubatnya dan hanya memberi impak pendek serta sementara. Tetapi kelalaian akan menghasilkan penyesalan selama-lamanya pada akhirat kelak.

Bagi orang muda, biasanya kesihatan dan kenikmatan duniawi menjadi faktor membuat mereka tertipu. Semasa sihat, banyak masa kosong dan harta masih berlonggok, amat malas beribadat kerana saat itu manusia berada dalam zon selesa. Jika ujian dan musibah datang barulah hati tergerak ingat kepada dosa dan berubah taat merapati Allah.

Jika cepat sedar, alangkah bersyukurnya orang memiliki jiwa seperti ini, dia sentiasa berwaspada daripada tipu daya syaitan. Tetapi jika terlalu asyik dengan nikmat dunia hingga lupa segala-galanya, musibah sekeras apapun tak akan menggoyahkan hatinya untuk tunduk kepada Allah.

Untuk mendidik jiwa supaya sentiasa merasai pendeknya usia tentu amatlah susah melainkan dengan latihan yang terancang dengan baik. Latihan mengingati mati boleh dilakukan dengan pembacaan dan kajian yang lebih mendalam mengenainya.

Ilmu penting untuk membentuk suatu penghayatan yang sempurna. Ayat al-Quran dan hadis membincangkan hari akhirat, hidup sesudah mati dan pembalasan syurga serta seksa neraka boleh melembutkan hati manusia dan menjaganya dalam lingkungan celik iman.

Rasulullah SAW juga menyuruh umatnya untuk mengamalkan ziarah kubur. Tidaklah pelik jika kita membawa ahli keluarga bersama singgah ke tanah perkuburan bagi mengingati mati, bahkan yang pelik adalah membawa anak ke tempat melalaikan.

Di perkuburan kita disyariatkan untuk mengucapkan salam dan berdoa untuk saudara kita dengan harapan supaya keinsafan sebati dalam jiwa yang selalu lalai dan sedar atas segala kejahatan diri kerana apabila berada dalam kubur, tiada siapa boleh membantu.

Senang sungguh jika membayangkan mahu membina rumah dengan kos yang tinggi, sudah tentulah ia harus dibayar dengan jerih payah yang menyeksa jiwa, tetapi susah sangat hendak membuat persediaan membina rumah idaman di dalam kubur yang lebih indah.

Manusia boleh berbangga dengan istana yang bermandikan cahaya kristal gemerlapan, tetapi yang hanya boleh menerangi kuburnya hanyalah al-Quran dan amal salih yang dicintai ketika di dunia ini.








...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

Thursday, July 24, 2008

Peristiwa Israk Mikraj

1.Sebelum Israk dan Mikraj

Rasulullah S. A. W. mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh malaikat Jibrail dan Mika'il. Hati Baginda S. A. W.. dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam ('alaqah) iaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman. ke dalam dada Rasulullah S. A. W. Setelah itu, dadanya dijahit dan dimeterikan dengan "khatimin nubuwwah". Selesai pembedahan, didatangkan binatang bernama Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan "Israk" itu.

2. Semasa Israk (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masjidil-Aqsa):

Sepanjang perjalanan (israk) itu Rasulullah S. A. W. diiringi (ditemani) oleh malaikat Jibrail dan Israfil. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah telah diarah oleh Jibrail supaya berhenti dan bersembahyang seba nyak dua rakaat. Antara tempat-tempat berkenaan ialah:

i. Negeri Thaibah (Madinah), tempat di mana Rasulullah akan melakukan hijrah. ii. Bukit Tursina, iaitu tempat Nabi Musa A. S. menerima wahyu daripada Allah; iii. Baitul-Laham (tempat Nabi 'Isa A. S. dilahirkan);

Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah S. A. W. menghadapi gangguan jin 'Afrit dengan api jamung dan dapat menyasikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya :

§ Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Rasulullah S. A. W. dibertahu oleh Jibrail : Itulah kaum yang berjihad "Fisabilillah" yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.

§ Tempat yang berbau harum. Rasulullah S. A. W. diberitahu oleh Jibrail : Itulah bau kubur Mayitah (tukang sisir rambut anak Fir'aun) bersama suamin ya dan anak-anak-nya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir'aun kerana tetapt teguh beriman kepada Allah (tak mahu mengakui Fir'aun sebagai Tuhan).

§ Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibrail memberitahu Rasulullah: Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang).

§ Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secebis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu dari neraka Jahannam. Kata Jibrail : Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka.

§ Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak ada di sisi mereka. Kata Jibrail: Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai ister i / suami.

§ Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibrail: Itulah orang yang makan riba`. § Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibrail: Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.

§ Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa. Kata Jibrail: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya.

§ Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata Jibrail: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan) orang.

§ Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibrail: Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian men yesal, tapi sudah terlambat.

§ Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibrail: Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat.

§ Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah S. A. W. tidak menghiraukannya. Kata Jibrail: Itulah orang yang mensesiakan umurnya sampai ke tua.

§ Seorang perempuan bongkok tiga menahan Rasulullah untuk bertanyakan sesuatu. Kata Jibrail: Itulah gambaran umur dunia yang sangat tua dan menanti saat hari kiamat.

Setibanya di masjid Al-Aqsa, Rasulullah turun dari Buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sembahyang dua rakaat dengan segala anbia` dan mursalin menjadi makmum.

Rasulullah S. A. W. terasa dahaga, lalu dibawa Jibrail dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibrail: Bagin da membuat pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat.

3. Semasa Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):

Didatangkan Mikraj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah S. A. W. dan Jibrail naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).

. Langit Pertama: Rasulullah S. A. W. dan Jibrail masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan Nabi Adam A. S. Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka sangat huduh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan.

i. Langit Kedua: Nabi S. A. W. dan Jibrail naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan Nabi 'Isa A. S. dan Nabi Yahya A. S.

ii. Langit Ketiga: Naik langit ketiga. Bertemu dengan Nabi Yusuf A. S. iii. Langit Keempat: Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan Nabi Idris A. S. iv. Langit Keli ma: Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan Nabi Harun A. S. yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil.

v. Langit Keenam: Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan Nabi-Nabi. Seterusnya dengan Nabi Musa A. S. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibrail) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.

vi. Langit Ketujuh: Naik tangga langit ketujuh dan masuk langit ketujuh lalu bertemu dengan Nabi Ibrahim Khalilullah yang sedang bersandar di Baitul-Ma'mur dihadapi oleh beberapa kaumnya. Kepada Rasulullah S. A. W., Nabi Ibrahim A. S. bersabda, "Engkau akan berjumapa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu dha'if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga iaitu lah HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH". Mengikut riwayat lain, Nabi Irahim A. S. bersabda, "Sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamannya ia lah lima kalimah, iaitu: SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA lah ILAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR dan WA lah HAULA WA lah QUWWATA ILLA BILLAHIL- 'ALIYYIL-'AZHIM. Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga". Setelah melihat beberpa peristiwa! lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibrail masuk ke dalam Baitul-Makmur dan bersembahyang (Baitul-Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah).

vii. Tangga Kelapan: Di sinilah disebut "al-Kursi" yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S. A. W. menyaksikan pelbagai keajaiban pada pokok itu: Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata-permata yang indah. Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah S A. W. dapat menyaksikan pula sungai Al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga da n melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya.

viii. Tangga Kesembilan: Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah S. A. W. masuk di dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur 'Arasy, iaitu lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu bapanya.

ix. Tangga Kesepuluh: Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan Hadhrat Rabbul-Arbab lalu dapat menyaksikan Allah S. W. T. dengan mata kepalanya, lantas sujud Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul-Nya:

Allah S. W. T : Ya Muhammad. Rasulullah : Labbaika. Allah S. W. T : Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan. Rasulullah : Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi . Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan. Allah S. W. T : aku ambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankanmu sebagai penyampai berita gembira dan amaran kepada umatmu. Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh ayat (surah Al-Fatihah) yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di bawah 'Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan nahi munkar. Aku kurniakanmu panji-panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan aku fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu) sembahyang.

4. Selesai munajat, Rasulullah S. A. W. di bawa menemui Nabi Ibrahim A. S. kemudian Nabi Musa A S. yang kemudiannya menyuruh Rasulullah S. A. W. merayu kepada Allah S. W. T agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu. Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah perkenan memfardhukan sembahyang lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga.

5. Selepas Mikraj

Rasulullah S. A. W. turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang Buraq perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini baginda bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peristiwa Israk dan Mikraj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu berlaku pada malam Isnin, 27 Rejab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah). Wallahu'alam.

(Sumber : Kitab Jam'ul-Fawaa`id) Kesimpulannya, peristiwa Israk dan Mikraj bukan hanya sekadar sebuah kisah sejarah yang diceritakan kembali setiap kali 27 Rejab menjelang. Adalah lebih penting untuk kita menghayati pengajaran di sebalik peristiwa tersebut bagi meneladani perkara yang baik dan menjauhi perkara yang tidak baik. Peristiwa Israk dan Mikraj yang memperlihatkan pelbagai kejadian aneh yang penuh pengajaran seharusnya memberi keinsafan kepada kita agar sentiasa mengingati Allah dan takut kepada kekuasaan-Nya.

Seandainya peristiwa dalam Israk dan Mikraj ini dipelajari dan dihayati benar-benar kemungkinan manusia mampu mengelakkan dirinya daripada melakukan berbagai-bagai kejahatan. Kejadian Israk dan Mikraj juga adalah untuk menguji umat Islam (apakah percaya atau tidak dengan peristiwa tersebut). Orang-orang kafir di zaman Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam langsung tidak mempercayai, malahan memperolok-olokkan Nabi sebaik-baik Nabi bercerita kepada mereka.

Peristiwa Israk dan Mikraj itu merupakan ujian dan mukjizat yang membuktikan kudrat atau kekuasaan Allah Subhanahu Wataala. Allah Subhanahu Wataala telah menunjukkan bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada Baginda Sallallahu Alaihi Wasallam.

Mafhum Firman Allah S. W. T. : "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsa yang telah kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebahagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
(Surah Al-Israa': Ayat 1).

wallahua'lam..



Mohammad's heart flowed with affection and he declared, "This day, there is no REPROOF against you and you are all free."

"This day" he proclaimed, "I trample under my feet all distinctions between man and man, all hatred between man and man."

Receive praise with reticence....That's humility!

Sabda Rasulullah SAW:- "Sebarkanlah ajaranku walau satu ayat pun"







...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

Kelebihan Surah Al-Kauthar

Surah ini paling pendek, hanya mengandungi 3 ayat & diturunkan di Makkah dan bermaksud sungai di syurga. Kolam sungai ini diperbuat daripada batu permata nan indah dan cantik. Rasanya lebih manis daripada madu, warnanya pula lebih putih daripada susu dan lebih wangi daripada kasturi.


Surah ini disifatkan sebagai surah penghibur hati Nabi Muhammad s.a.w. kerana diturunkan ketika baginda bersedih atas kematian 2 orang yang dikasihi iaitu anak lelakinya Ibrahim dan bapa saudaranya Abu Talib.


Pelbagai khasiat terkandung di dalam surah ini dan boleh kita amalkan:-

  1. Baca surah ini ketika hujan dan berdoa, mudah-mudahan Allah s.w.t. makbulkan doa kita.
  2. Jika kita kehausan dan tiada air, bacalah surah ini dan gosok di leher, Insya'Allah hilang dahaga.
  3. Jika sering sakit mata, seperti berair, gatal, bengkak, sapukan air mawar yang sudah dibacakan surah ini sebanyak 10x pada mata.
  4. Jika rumah dipercayai terkena sihir, baca surah ini 10x, mudah-mudahan Allah s.w.t. bagi ilham pada kita dimana letaknya sihir itu.
  5. Jika membacanya 1,000x rezeki kita akan bertambah.
  6. Jika rajin membacanya, hati kita akan menjadi lembut dan khusyuk ketika menunaikan solat.
  7. Jika orang teraniaya dan terpenjara membacanya sebanyak 71x, Allah s.w.t. akan memberikan bantuan kepadanya kerana dia tidak bersalah tetapi dizalimi.






...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

Kisah Seorang Bekas Paderi

BEKAS Paderi Besar Sabah, TAJUDDIN OTHMAN ABDULLAH, mengupas perbandingan yang cukup ilmiah di antara agama Islam dan Kristian berdasarkan pengkajiannya yang cukup mendalam lagi terperinci selama menjadi Paderi Besar Kristian selama 12 tahun.Iktibar Buat Mereka Yang Murtad AGAMA Kristian menurut kitab Injil yangasal jika dikaji sedalam-dalamnya maka jawapan akhir yang akan ditemuiadalah ISLAM. Hakikat ini telah dibuktikan oleh ramai orang Kristian yang akhirnya mendapat hidayah Allah dan kemudiannya memeluk agama Islam Tetapi apa yag paling menakjubkan kali ini, kita berpeluang berkongsi pengalaman hidup yang tiada tolok bandingannya bersama USTAZ TAJUDDIN OTHMAN ABDULLAH, seorang bekas paderi besar di seluruh Sabah, yang belajar sebahagian besar dalam hidupnya untuk menjadi paderi.

Beliau yang selama ini berada di tahap paling tinggi dan mulia sekali di Sabah kerana berkedudukan untuk mengampunkan segala dosa yang dilakukan oleh orang-orang Kristian Sabah contohnya orang yang paling berpengaruh ketika itu Pairin Kitingan. Pengalamannya sebagai Bekas Paderi di sekitar 80-an membuatkan beliau banyak mengetahui selok belok agama termasuk agama Islam.

Setelah puas mengkaji, akhirnya Allah memberikan hidayah kepadanya dengan memilih Islam sebagai jalan hidup. Beliau kini bertugas di Majlis Agama Islam Melaka di bahagian Unit Kristianologi. Bersama seterusnya dengan JAMILAHAINI MOHD. RAFIEI, turut hadir SUZILAWATI ROZAINOR ABBAS dengan jurufoto WAN ZAHARI WAN MOHD. SALLEH yang berdialog dengan beliau di Masjid Al-Azim(Negeri), Air Keroh, Melaka.

SEMASA Kristian saya dikenali sebagai Paderi Thomas Laiden. Saya berasal dari Sabah dan berketurunan Solok. Agama asal saya ialah Roman Katholik. Saya mendapat pendidikan di Seminary Kepaderian Vantiken Itali iaitu institusi kepaderian terulung di Itali dan dibiayai oleh Persatuan Kristian Sabah. Saya tamat pengajian pada tahun 1985 seterusnya bertugas sebagai paderi di Vantican. Seterusnya saya memohon untuk kembali ke negara asalsaya iaitu Sabah .Pada tahun 1988 saya ditukarkan ke Sabah dan berkhidmat sebagai paderi. Saya bertugas di Gereja St. Mary, Persatuan Gereja Roman Katholik Sabah seluruh Sabah yang berpusat di Kota Kinabalu. Keluarga saya terlalu kuat berpegang pada agama. Itulah sebabnya bapa menghantar saya ke Vantican, dengan harapan agar saya menjadi seorang paderi yang dikira jawatan yang terlalu mulia. Saya mempunyai ramai adik beradik tetapi kesemuanya perempuan, saya adalah anak lelaki tunggal dalam keluarga. Semasa menjadi paderi, saya banyak membuat kajian mengenai agama Kristian, Buddha, Hindu dan Islam. Ketika itu saya tidak tahu langsung tentang keindahan dan kecantikan Islam dan tidak pernah terlintas di fikiran untuk ke situ. Tambahan pula saya dibesarkan di dalam keluarga yang kuat mengamalkan agama Kristian. Saya aktif bergiat dalam dakyah Kristianisasi yang cenderung kepada banyak buku-buku Islam. Setelah banyak membuat kajian, saya terfikir apabila saya dilantik menjadi paderi, saya mendapat kesimpulan yang saya sudah mula meragui agama yang saya anuti.

Konflik Diri Yang Tidak Terbendung

Ianya ketara di sekitar 1988, apabila sebagai seorang paderi diberi tanggungjawab yang besar iaitu untuk mengampunkan dosa manusia. Timbul difikiran saya bagaimana saya sebagai manusia biasa bisa mengampunkan dosa manusia lain sedangkan para Nabi dan Rasul yang diutuskan Allah, mereka ini tidak sanggup mengampun dosa manusia dan tidak mampu mengampunkan dosa manusia. Saya mula serius membuat kajian mengenai Islam. Apabila saya diberi tanggungjawab mengampun dosa orang-orang Kristian seluruh Sabah, jadi masa itu saya rasakan seolah-olah agama ini sengaja direka-reka oleh manusia. Seterusnya pada tahun 1989 saya kembali ke Vantican untuk membuat Kursus Kepaderian di sana selama tiga tahun. Di sanasaya telah berjumpa dengan ketua paderi tertinggi seluruh dunia iaitu Pope John Paul. Saya telah berdialog dengannya dan bertanya akan perkara yang memusykilkan saya sepanjang saya menjadi paderi. Saya berkata kepadanya, "Paul, saya sekarang rasa ragu dengan agama yang kita ini". Dia terkejutdan bertanya, "Apa yang kamu ragukan?" Saya berkata, "Cuba John Paul fikirkan sendiri, kita ini seorang manusia biasa. Di negeri saya Sabah, di negeri saya sendiri setiap malam Ahad saya mengampunkan dosa orang Kristian yang beratus-ratus orang yang datang mengaku dosa. Mereka harap saya yang mengampunkan dosa mereka sedangkan para Nabi pun tidak pernah melakukannya." Beliau berkata, “Wahai Paderi Thomas, kamu ini dilantik menjadi seorang paderi, maka kamu ini seorang yang suci dan tidak mempunyai sebarang dosa," Saya katakan yang saya merasakan diri saya mempunyai dosa. Beliau seterusnya menyambung, "Memang kita manusia ini mempunyai dosa. Nabi Adam sendiri mempunyai dosa. Apabila seseorang yang telah dilantik menjadi paderi bermakna kamu ini telah dilantik oleh Jesus Christ. Jesus Christ tidak ada dosa maka kita sebagai paderi ini tidak mempunyai dosa."

Di situlah saya mula tidak percaya pada agama kristian yang mengatakan ulamak-ulamak Kristian tidak mempunyai dosa. Saya katakan pada Paul yang ulamak Kristian itu pembohong. Dia terkejutlalu berkata, "Thomas, kamu telah dihantar hingga ke peringkat tertinggi untuk menjadi paderi, kenapa kamu berkata demikian. Cuba kamu jelaskan kenapa kamu kata agama Kristian pembohong". Saya menyoalnya, "Jesus Christ itu Tuhan atau Nabi?" Beliau menjawab, "Dia Tuhan." Saya bertanya kembali, “Pernahkah orang nampak Tuhan? Bagaimana wujudnya Tuhan? Siapa Tuhan kita sebenarnya, Jesus Christ (Nabi Isa) atau Allah bapa? (Allah)."

Beliau mengatakan Jesus itu Tuhan. Saya menyoal kembali, "Apa matlamat utama Jesus Christ diutus ke dunia?" Beliau menjawab, "Untuk menebus dosa bangsa manusia, semua bangsa dan agama." Jadi saya katakan padanya kenapa perlu ada paderi tukang ampun dosa jika Jesus Christ sudah menebus dosa semua manusia. Di situ dia mula pening dan terpinga sambil berkata, "Paderi Thomas awak ini telah dimasuki iblis sehingga berani mempertikaikan Kristian." Saya katakan padanya, "Kita seorang paderi yang suci, bagaimana iblis boleh masuk?" Saya juga katakan padanya saya mempunyai ibu bapa dan adik-beradik apabila ibu bapa saya membuat dosa mereka mengaku di hadapan anak, kerana kedudukansaya ketika itu sebagai seorang paderi. Jadi saya terfikir bagaimana saya seorang anak boleh mengampunkan dosa ibu bapa. Sepatutnya seorang anak yang meminta ampun dari ibunya. Selepas perdebatan itu Pope John Paul meninggalkan saya, sebagai seorang paderi beliau tidak boleh marah kerana marah merupakan satu dosa. Di dalam Kristian mempunyai tujuh rukun iaitu:-

i. Ekaristi Pembaptisan - seseorang yang ingin memeluk Kristian merekamesti dibaptiskan air suci.
ii. Ekaristi Pengakuan - mengaku dosa di hadapan paderi
iii. Ekaristi Maha Kudus - memakan tubuh Tuhan (Khusti kudus)
iv. Ekaristi Minyak Suci - air suci
v. Ekaristi Krisma - penerima ekaristi Maha Kudus layak menerima krisma
vi. Ekaristi Imaman - menjadi paderi
vii. Ekaristi Perkahwinan - hanya untuk penganut awam (Paderi tidak menerima ekaristi ini)

Dalam Kristian air suci atau lebih dikenali sebagai Holy Water, adalah paling bernilai sekali. Untuk menjadi seorang Kristian, seseorang perlu menjalani Ekaristi Pembaptisan iaitu meminum air ini. Ia diperolehi dari proses uzlah yang dijalani sebelum menjadi paderi. Jika tidak mempunyai akidah yang benar-benar kuat, akidah boleh rosak disebabkan air ini. Contohnya ialah seperti apa yang berlaku ke atas seorang doktor perempuan Melayu di Selangor. Setelah minum, beliau langsung tidak boleh mengucap, hatinya telah tertutup. Menurutnya beliau sudah tidak yakin lagi dengan agama lain kecuali Kristian sahaja Kerana melalui Kristian beliau boleh melihat Tuhan Jesus yang turun setiap malam. Itulah permainan iblis. Sesiapa yang meminum air tersebut dapat melihat apa sahaja. Sebaik sahaja doktor tersebut meminumnya, akhirnya beliau memeluk Kristian. Saya pergi menemuinya, dia katakan kepada saya Islam tidak benar, hanya Kristian agama yang benar kerana umatnya boleh melihat Tuhan. Apabila saya tunjukkan air itu kepadanya sambil bertanya pernahkah beliau meminumnya. Beliau menjawab memang pernah meminumnya semasa beliau belajar di Indonesia; Apabila pergi ke gereja beliau akan diberi minum air tersebut. Beliau menyatakan kepada saya beliau akan hidup dan mati dalam Kristian. Saya membacakan kepadanya surah Al-Kahfi di samping memintanya mengamalkan surah tersebut setiap masa. Alhamdulillah lama-kelamaan keadaannya semakin pulih. Inilah permainan sihir sebenarnya. Tidak siapa dapat melawan ilmu Allah, hanya ilmu Allah sahaja yang berkesan menghapuskan permainan sihir. Tidak lama kemudian beliau kembali mengucap dan terus menangis. Saya katakan kepadanya saya sudah terlalu berpengalaman dengan taktik Kristian.Itulah, cara memikat orang untuk ke agama Kristian cukup mudah, tidak mengapa jika tidak percaya kepada agama Kristian, tetapi apabila minum air itu segala-galanya akan berubah.

Setelah saya mempelajari Islam barulah saya tahu rupanya iblis ini boleh menyerupai bermacam rupa. Kekuatannya hanya pegangan akidah. Tetapi Holy Water ini sekarang tidak boleh lagi diedarkan di Malaysia kerana orang yang membuatnya di biara Vantican telah memeluk Islam dan membongkar rahsia ini. Ramai orang sudah tahu mengenai air ini dan mula berhati-hati dengan setiap apa yang meragukan. Rukun yang kedua pula iaitu Ekaristi Maha Kudus bermaksud memakan tubuh Tuhan. Saya pernah berhujah dengan John Paul mengenainya. Saya katakan padanya sedangkan Firaun yang zalim itupun tidak pernah memakan tubuh tuhan kenapa pula kita sebagai ulamak Kristian boleh makan tubuh tuhan?. Saya jelaskan kepadanya, apabila semua paderi memakan Khusti Kudus (sejenis makanan yang diimport khas dari Itali) bermakna itu satu penghinaan kerana tubuh tuhan boleh dimakan. Kata beliau, itu memang sudah menjadi rukun Kristian dan tidak boleh dipertikaikan lagi. Apa yang paling merbahaya ialah Holy Water. Khusti Kudus tidak mempunyai rahsia apa-apa, ia seolah-olah seperti roti yang dicampur dengan bahan lain. Berlainan dengan Holy Water yang kesannya cukup kuat. Bayi-bayi yang baru dilahirkan pun dibaptiskan. Terdapat sesetengah klinik yang membaptiskan bayi walaupun bayi tersebut Islam. Bagi kepercayaan Kristian setiap bayi yang baru lahir wajib dibaptiskan kerana ia mempunyai dosa, ia menyimpan dosa pusaka yang ditinggalkan datuk moyang mereka. Ia berlainan dengan Islam, Islam meletakkan bayi yang baru lahir itu adalah dalam keadaan fitrah (bersih).Di dalam semua kitab tidak ada mengenai agama Kristian. Kristian ini baru sahaja berkembang oleh seorang Paul yang pertama di zaman Julius kemudian beliau mengembangkannya. Asal agama Kristian ialah dari agama Yahudi dan Nasara. Tetapi di Romawi ia dinamakan Kristianisasi. Jika kita meneliti di dalam kitab Nabi Isa (Injil) tidak ada disebut Kristian.

Sebenarnya semua mubaligh Kristian tahu mengenai kedudukan agama Islam. Pernah terjadi dalam tahun '78, semasa itu saya terjumpa kitab yang menyatakan kebenaran Nabi Muhammad. Tetapi semasa itu saya tidak begitu memperdulikannya. Di dalam kitab tersebut ada menyebut mengenai Ahmad iaitu Nabi Muhammad s.a.w. Ketika itu saya masih belajar di Vantican, oleh kerana saya kurang sihat saya tidak dapat mengikut kelas pengajian. Saya diberi tugas oleh seorang paderi untuk menjaga sakristi (perpustakaan yang terdapat di gereja) untuk menjaga kitab-kitab di situ. Paderi tersebut mengatakan kepada saya,Thomas, kamu perlu menjaga kesemua kita-kitab di sakristi ini tetapi kamu tidak boleh membuka almari. "Beliau menunjukkan kepada saya almari yang dimaksudkan. Saya hairan kerana beliau melarang saya membuka almari tersebut sedangkan kuncinya diserahkanke pada saya. Sifat manusia, apabila dilarang maka itulah yang ingin dibuatnya. Ketika itu semangat saya terlalu berkobar-kobar untuk mengetahui isi kandungan turunkan kepada Nabi Isa a.s. Saya mengambil kitab itu dan menyembunyikannya. Kitab tersebut ditulis di dalam bahasa Hebron . Ia masih saya simpan hingga ke hari ini dan saya dalam proses untuk menterjemahkannya ke dalam bahasa Melayu. Ia menjadi rujukan kepada saya, dan sebagai bukti untuk berdebat dengan orang-orang Kristian. Saya telah utarakan kepada Majlis Agama Islam Melaka, jika boleh saya ingin menterjemahkannya dan sebarkan kepada orang ramai. Pihak Majlis tidak berani melakukannya, menurut mereka ia akan mengancam nyawa saya kerana dengan pendedahan kitab tersebut rahsia Kristian akan tersebar. Isi kitab tersebut sama dengan al-Quran. Rupa-rupanya barulah saya mengetahui semasa upacara mengangkat sumpah dalam proses beruzlah pada hari yang ke 39, setiap paderi akan meletakkan tangan mereka ke atas kitab yang dibalut dengan kain putih yang diletakkan di atas bantal. Tidak siapa dibenarkan membukanya dan isi kandungannya. Berbalik kepada kisah saya mencuri kitab tersebut, selepas kehilangannya paderi yang menyerahkan kunci kepada saya dahulu memanggil saya dan bertanya apakah saya ada mengambilnya. Saya menafikan dengan mengatakan tidak pernah mengambil kitab tersebut. Hati saya nekad untuk tidak mengaku dan menyerahkannya kerana saya ingin mengkaji kitab tersebut. Disebabkan seseorang bakal paderi tidak boleh berbohong, beliau mempercayai pengakuansaya. Akhirnya pada keesokannya iaitu pada hari mengangkat sumpah,disebabkan Injil tersebut telah hilang, mereka meletakkan kitab suci al-Quran (yang dibalut dan sentiasa tersimpan di almari) sebagai ganti kitab yang hilang. Al-Quran digunakan di dalam upacara mengangkat sumpah? Semua paderi tidak tahu hal ini kecuali saya. Pada masa itu saya terfikir, apa gunanya jika kita bersumpah di atas kitab al-Quran tetapi masih tidak beriman dengannya? Bermakna semua paderi telah bersumpah di atas al-Quran tetapi kufur selepas itu.

Menyingkap saat saya didatangkan hidayah ialah ketika saya sudah tamat belajar dan bertugas di Gereja St. Mary, Sabah . Pada suatu malam Ahad pada tahun 1991, saya bersembahyang dengan cara Kristian) di hadapan tuhan-tuhan saya iaitu. Tuhan Bapa, Ibu Tuhan (Mary) dan Anak Tuhan (Jesus Christ). Ketika itu saya terfikir di dalam hati, patung-patung ini diukir oleh manusia, saya menyembahnya setiap hari di dalam bilik.' Apabila saya selesai sembahyang saya meletakkannya di bawah tempat tidur. Hati saya berkata, alangkah hinanya Tuhanku. Kenapa aku boleh meletakkannya di bawah tempat tidur yang boleh aku baringkan dan letak sesuka hatiku? Turunnya hidayah Malam itu, selesai sembahyang saya mengambil sehelai kertas dan saya tulis diatasnya, "Tuhan, di antara agama Islam, Kristian, Hindu dan Buddha aku telah mengetahui semua agama ini. Malam ini tolonglah tunjukkan kepadaku manakah di antara tiga agama ini yang benar bagiku". Setelah itu, tak tahulah saya katakan bagaimana mengantuknya mata saya yang tak pernah-pernah saya alami rasa mengantuk yang lain macam, mata saya langsung tidak boleh terangkat. Akhirnya saya tertidur.

Pada malam itu, pada saya mungkin bagi para Nabi boleh dianggap mimpi tetapi menurut saya mungkin Tuhan ingin memberikan hidayah kepada saya. Di dalam tidur, saya merasakan seolah-olah saya menaiki lif dari satu tingkat ke tingkat lain sehingga tingkat tujuh, ketika itu mata saya tidak boleh dibuka kerana di hadapansaya ada satu cahaya yang terang benderang menyuluh. Saya bertanya kepada seorang yang berdiri di hadapan saya, orangnya MasyaAllah terlalu tinggi. Jarak di antara kaki dan kepala umpama langit dan bumi. Saya bertanya kepadanya, ”Negeri apakah ini?" Beliau berkata kepada saya, "Awak tidak layak masuk ke negeri ini, ini negeri umat Nabi Muhammad s.a.w." Saya meminta keizinannya sekali lagi untuk masuk tetapi beliau tetap tidak membenarkan. Dari luar saya dapat lihat di dalamnya ada satu jalanumpamanya titi yang halusnya seperti sehelai rambut. Saya tak berani katakan ia Titian Sirat atau apa-apa kerana tidak mengetahui apa-apa ketika itu. Saya hairan kenapa orang yang berjubah dan bertudung mereka melintas jalan itu dengan mudah sedangkan saya langsung tidak boleh mengangkat kaki. Penjaga itu berkata lagi, "Awak tidak boleh masuk, tetapi awak lihatlah bagaimana keadaan mereka yang beragama Yahudi dan Nasara (Kristian)." Alangkah terkejutnya saya apabila melihat orang-orang Kristian yang kepalanya dimasukkan ke dalam api umpama dijadikan kayu api.

Saya terkejut dan sedar hanya Islam agama yang benar. Akhirnya saya tersedar seelok sahaja azan subuh dilaungkan dari masjid berhampiran. Saya bangun dan membersihkan badan saya. Saya menuju ke kereta. Pemandu telah bersedia membawa saya tetapi saya menolak pelawaannya dan katakan kepadanya saya ingin pergi ke satu tempat yang orang lain tidak boleh ikut serta. Saya memandu kereta menuju ke sebuah masjid di atas bukit. Ketika saya tiba, mereka sedang berjamaah menunaikan fardu Subuh, saya menanti seketika sebagai menghormati agama mereka. Setelah selesai, saya pergi menemui imam yang bertugas ketika itu. Saya katakan kepadanya yang saya ingin memeluk Islam hari itu juga. Beliau terkejut dan berkata kepada saya, "Awak ini dibawah Pairin Kitingan, Ketua Menteri Sabah, susah kami hendak Islamkan awak, tambahan pula awak paderi besar seluruh Sabah ."Saya katakan padanya," Awak jangan bimbang sebab dosanya saya yang ampun, hal dia tidak perlu dibincangkan. Apa yang saya mahu, hari ini saya mahu peluk Islam." Seterusnya imam tersebut berkata lagi, "Awak tak boleh masuk Islam sekarang sebab awak perlu mengisi borang, tandatangan surat akuan sumpah dahulu, baru awak boleh masuk Islam." Dengan agak kasar saya katakan kepadanya, "Kalau beginilah caranya untuk memeluk Islam, lebih baik orang masuk Kristian. Kalau masuk Kristian, hari ini terus dibaptiskan dan menjadi Kristian. Untuk masuk Islam pun perlu isi borang ke? Baiklah, jika hari ini saya turun ke bawah dan ditakdirkan tiba-tiba saya dilanggar kereta dan mati, maka apa akan jadi kepada saya dan siapa yang akan bertanggungjawab?"

Akhirnya imam tersebut menyuruh saya mengucap dua kalimah syahadah. Mak apada pagi Ahad itu saya telah sah sebagai seorang Islam.

Kekuatan diri

Setelah selesai mengucap, saya kembali ke rumah saya. Ketika saya melalui kawasan gereja, orang ramai sudah penuh menunggu saya untuk upacara pengampunan. Mereka melambai tangan ke arah saya. Saya membalas kembali lambaian mereka. Ketika itu seakan ada satu kekuatan dalam diri saya. Saya keluar dari kereta dan membuat pengumuman di hadapan mereka. Saya katakan kepada mereka, "Kamu ini jika sembahyang pun berdosa kalau tak sembahyang lagi bagus." Kemudian saya meninggalkan mereka yang kelihatan seperti kehairanan. Saya meneruskan perjalanan menuju ke rumah. Di dalam rumah semua ahli keluarga sudah bersedia menanti saya untuk ke gereja. Jubah saya sudah siap diseterika. Saya panggil semua ahli keluarga sambil bertanya apakah mereka sudah makan atau belum. Mereka katakan yang mereka sudah makan kecuali Khusti Kudus sahaja yang belum dimakan. Saya katakan itu tidak payah dimakan pun tidak mengapa kerana di kedai banyak roti untuk di makan. Saya membuat pengumuman kepada mereka, saya berkata sambil memandang ke arahbapa saya, "Saya hendak memberitahu kamu sesuatu perkara. Saya belajar di Vantican selama 12 tahun dan sudah terlalu banyak menghabiskan wang bapa. Selama 12 tahun saya belajar, saya tahu bahawa agama yang saya anut ini adalah agama yang salah, agama yang betul adalah Islam."

Ketika itu saya lihat tidak ada apa-apa riak di wajah bapa dan ahli keluarga saya, tetapi mereka semua terdiam. Saya menyambung kembali, "Tadi saya telah memeluk Islam di masjid bandar sana dan menyuruh saya mengucap. Bermakna hari ini saya sudah menjadi orang Islam." Bapa saya berkata kepada saya, "Oh! kamu sudah Islam! Tidak mengapa!" Seterusnya beliau menuju turun ke dapur. Saya ingatkan tidak ada apa-apa ketika itu. Saya tidak sedar rupa-rupanya beliau pergi mengambil parang panjang dan cuba menyerang saya. Saya yang kebetulan duduk di tepi tingkap di tingkat satu terus terjun ke bawah. Saya melompat dari tingkat atas dengan berkaki ayam. Tuhan masih mahu memanjangkan umur saya. Saya turun dan terus meninggalkan rumah sehelai sepinggang hingga ke hari ini. Dari segi pengamalan kedua ibu bapa saya yang memang cukup kuat berpegang pada agama, apabila seorang anak murtad (keluar Kristian) mereka tidak lagi mengaku anak.

Hijrah untuk Keselamatan dan Belajar

Selepas itu saya pergi ke Jabatan Agama Islam Sabah. Demi keselamatan dirisaya, salah seorang pegawai di sana menasihatkan saya agar pergi belajar dan keluar dari Sabah . Akhirnya saya merantau ke Semenanjung dan menyambung pengajian saya di Institut Dakwah Kelantan pada tahun 1992 dan seterusnya saya menyambung pula ke Nilam Puri sehingga tahun 1995. Ketika itu saya adalah pelajar yang paling tua sekali. Setelah tamat pengajian, saya menganggur sekejap. Tidak lama kemudian saya diterima bertugas di Majlis Agama Islam Melaka hingga ke hari ini. Kemungkinan juga selepas ini saya akan dipindahkan ke majlis Agama Islam Kelantan. Di sini (Melaka) saya ingin menerbitkan buku mengenai kajian Kristian. Tetapi terlalu banyak prosedur yang perlu dijalani. Kini setelah hampir sembilan tahun saya memeluk Islam dan meninggalkan Sabah, saya masih diugut dan dikecam. Namun saya tidak khuatir kerana yakin Allah tetap melindungi hamba-Nya dan yakin ajal maut itu tetap datang walaupun bersembunyi di ceruk mana sekalipun. Kini saya bahagia setelah mendirikan rumah tangga bersama isteri yang cukup memahami jiwa saya. Dalam usia 49 tahun, saya baru mempunyai seorang cahaya mata berusia satu tahun setengah. Islam tidak menyusahkan penganutnya. Jika menjadi paderi perkahwinan tidak dibenarkan tetapi setelah Islam, baru saya tahu betapa indahnya perkahwinandan zuriat yang merupakan rezeki dari Allah (SWT).

Di Vantican, orang Kristian yang keluar agama kemudian masuk ke negara tersebut, mereka akan bunuh. Bagi mereka seseorang yang murtad dianggap kotor dan mencemarkan maruah agama. Tetapi adakalanya saya terfikir, jika di sana orang Kristian murtad kenapa ianya tidak terjadi di negara yang pemerintah dan majoriti penduduknya beragama Islam. Itulah yang susahya. Saya membuat kajian hampir empat tahun baru mendapat nikmat Islam. Terlalu sukar saya mengecapi nikmat Islam tetapi orang di sini yang memang lahirnya dalam Islam dengan mudah mahu membuang Islam. Di sini saya bertanggungjawab terhadap mereka yang murtad, jika yang tidak berpengetahuan tidak mengapa tetapi yang sedihnya yang murtad ini ialah mereka yang mempunyai pendidikan hingga ke peringkat tertinggi dan mempunyai pendapatan yang melebihi dari keperluan bulanan. Pernah saya katakan kepda seorang doktor, "Doktor, suatu ketika dahulu saya menerima gaji bulanan sebanyak RM5,000 sebulan, dilengkapi dengan pembantu rumah, pemandu dan rumah serba lengkap. Kehidupan saya terlalu mewah di Sabah . Tetapi doktor, kenapa saya sanggup melepaskan itu semua semata-mata kerana Islam! Gaji doktor sekarang terlalu mencukupi tetapi mengapa perlu tinggalkan Islam?" Saya memang cukup marah dan terkilan apabila mendengar orang yang ingin murtad. Minta maaf jika saya katakan, mengapa terlalu bodoh sangat sehingga sanggup menanggung dosa besar?

Umat Islam dari segi ekonomi sebenarnya terlalu mencukupi cuma cara pelaksanaannya yang agak longgar. Kita lihat Kristian, dari segi kerjasama dan ukhuwah mereka begitu kuat. Semasa saya menjadi paderi dahulu, apabila saya masuk ke sesebuah kampung untuk berdakwah saya dibekalkan beberapa ribu wang. Ini kerana gereja diseluruh dunia bersatu padu. Meskipun dari segi politik berbeza dan bermusuh tetapi untuk menghancurkan Islam mereka mesti bersatu. Mereka berkata jika di negara Barat, penduduk penganut Kristian tidak bersembahyang pun tetapi mereka tetap Kristian. Gereja di sana setiap hari Ahad kosong kerana setiap hari Ahad diadakan acara perlawanan bola sepak di kalangan paderi. Orang ramai pergi menyaksikan acara tersebut. Itu yang mereka minat. Oleh sebab itu peruntukan untuk di sana sudah tidak ada lagi. Sebagai alternatifnya mereka akan mengalihkan peruntukan itu untuk disalurkan ke negara Asia terutamanya ke Indonesia dan Malaysia . Begitulah kuatnya kerjasama di antara mereka. Bagi mereka tidak perlu berdakwah untuk orang Barat yang sudah sedia Kristian sebab untuk mereka memeluk Islam sukar. Yang lebih penting ialah misi mengkristiankan orang Islam. Bagi pandangan saya, saya lihat orang Islam agak susah untuk bersatu. Masing-masing mempunyai fikrah yang berbeza dan hidup dalam kelompok sendiri. Kadangkala di kalangan orang Islam sendiri bergaduh. Ini berlainan dengan orang Kristian yang amat menitikberatkan soal kebajikan. Namun bukan semua orang Islam begitu, masih ramai di kalangan mereka yang bijak. Semasa saya menjadi paderi, saya memberikan tumpuan kepada orang miskin. Pernah terjadi di Perak, saya telah menghabiskan beratus ribu untuk mereka, mereka mengambil wang tersebut tetapi tidak memeluk Kristian. Selepas saya Islam, saya pergi menemui mereka, senarai nama mereka masih ada dalam simpanan saya. Setelah saya periksa rupa-rupanya mereka ini masih Islam. Walaupun pada awalnya mereka berjanji untuk memeluk Kristian. Alhamdulillah mereka tidak berdendam pada saya sebaliknya mereka membelanja saya makan setelah mengetahui saya telah memeluk Islam.

Masalah Kelemahan Pendakwah Islam

Adakalanya saya terfikir kenapa ketika Barat menjajah kita, orang Melayu tidak murtad sedangkan pada hari ini negara yang pemerintahnya Islam tetapi orang Melayu boleh murtad dengan begitu mudah sekali. Kelemahan kita ialah pendakwah Islam kadang-kadang boleh kalah dengan pendakwah Kristian. Saya beri contoh seorang kawan saya yang pernah sama-sama belajar dengan saya di Vetican dulu. "Wahai Thomas, (dia tetap memanggil saya dengannama Kristian walaupun saya telah Islam), Allah ada mengatakan di dalamsalah sebuah ayatnya yang bermaksud; Tidak akan masuk syurga melainkan orang-orang yang beragama Yahudi dan Nasara. Sekarang kami pendakwah Kristian mahu pandai membaca al-Quran, terjemahan dan hadis. Kami mempunyai kursus khusus mengkaji al-Quran dan Hadis. Awak lihatlah apa yang telah dikatakan oleh Tuhan mu itu."Saya katakan kepadanya, "Betul apa yang awak baca ini. Kami membaca al-Quran bukan seperti apa yang awak faham. Memang benar awak membaca ayat itu tetapi al-Quran ini jika awak tafsir separuh-separuh itu tidak betul.Al-Quran bukan seperti Injil yang boleh ditafsir separuh-separuh. Saya dahulu apabila belajar al-Quran mengambil masa sehingga tiga tahun baru khatam. Saya ucapkan terima kasih pada awak kerana hanya enam bulan awak sudah boleh membaca al-Quran." Saya katakan lagi padanya, "Sebenarnya awak tidak tahu tafsir al-Quran. Maksud sebenar ayat tersebut ialah "Telah berkata mereka (orang-orang Yahudi dan Nasara), tidak akan masuk syurga melainkan orang Yahudi dan Nasara, sedangkan semua itu hanyalah merupakan angan-angan kamu yang kosong." Itu bukan firman Allah, kata-kata itu adalah keluar dari mulut orang-orang Yahudi sendiri. Paderi tersebut masih belum faham lalu bertanya, "Apakah angan-angan kosongitu?" Saya katakan, "Setiap hari Ahad kamu makan tuhan kamu. Apabila kau menghadap Khudsi Kudus sambil berdoa bermakna kamu telah memakan tuhankamu. Untuk apa kamu berbuat demikian?" Beliau tidak boleh berkata apa-apawalaupun mukanya telah merah padam. Saya katakan kepadanya, "Kamu tidak boleh marah. Kalau kamu marah, siapakah yang akan mengampunkan dosa kamu?" Hal itu tidak mengapa jika diutarakan dihadapan mereka yang faham, tetapi apa yang saya bimbangkan bagaimana jika ayat itu dibacakan di hadapan mereka yang tidak faham dan rendah pengetahuan agamanya?

Siapa Sasaran Kristian

Program mereka kini ialah berdakwah kepada orang Islam yang menghabiskan masa di kaki-kaki lima terutamanya golongan remaja yang bermain gitar. Mereka akan katakan, jika bermain di kaki lima tidak mendapat apa-apa bayaran, lebih baik bermain lagu di gereja setiap hari Ahad dengan pendapatan lumayan. Dari situ ramai yang tertarik. Dari segi wanita Islam pula, yang saya perhatikan senarai namanya terlalu ramai orang Melayu yang memohon menukar nama di Jabatan Pendaftaran Negara (JPN). Itu yang menyedihkan saya. Di JPN, beratus nama sedang menunggu, apabila pihak JPN meluluskan nama-nama tersebut, maka akan murtadlah nama-nama itu. Itu kelemahan undang-udang negara, kami tidak boleh berbuat apa-apa kerana mereka ini berpegang pada peruntukan yang mengatakan apabila seseorang yang berumur 18 tahun ke atas bebas beragama. Apa ikhtiar kita?

Ada seorang wanita berjumpa saya tetapi keadaannya meragukan. Beliau memakai tudung. Saya menggunakan isteri saya untuk memerhatikan wanita ini. Bila mereka tinggal berdua, barulah saya tahu di dalam tudungnya itu ada salib. Isteri saya memberitahu saya. Saya memanggilnya. Saya katakan kepadanya, "Kamu tidak sayangkan Islam ke? Tolong buang benda yang ada di dalam tudungkamu itu". Dia tidak mengaku, tetapi saya yakin beliau memakainya. Sejurus kemudian beliau mengeluarkan rantai salib di lehernya dan mengatakan beliau sengaja memakainya tanpa mempunyai niat apa-apa. Saya katakan padanya yang saya dahulu memakai rantai yang lebih besar daripadanya. Akhirnya saya megambil rantai tersebut dan menyimpannya di pejabat saya untuk dibawa ke pihak atasan dan menerangkan bagaimana seriusnya penyakit ini di kalangan anak remaja kita. Wanita jika tidak kuat pegangan memang mudah dipengaruhi. Ada juga taktik orang-orang Yahudi yang menjadikan perkahwinan sebagai langkah paling mudah untuk memurtadkan gadis Islam. Untuk berkahwin, mereka (lelaki Kristian) akan memeluk Islam, kemudian akan membawa isterinya ke negara asalnya dan memurtadkan isterinya itu.

Kemenangan Islam, Keadilan Sejagat

'Sesungguhnya orang-orang yang berkata: Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka beristiqamah, turun kepada mereka malaikat Allah berkata: jangankamu takut dan jangan berdukacita, dan bergembiralah dengan syurga yangdijanjikan kepada kamu.'






...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

Sunnah perlahan zikir, doa elak ganggu Muslim lain bersolat

PENDAPAT Imam Syafie mengenai zikir berjemaah ialah: "Imam dan makmum boleh memilih sama ada ingin berzikir kepada Allah selepas salam atau tidak. Jika berzikir, mereka hendaklah memperlahankan zikir kecuali imam. Imam wajib mengajar makmum berzikir. Imam saja boleh menguatkan zikir sehingga mereka mempelajari zikir itu. Kemudian, imam hendaklah berzikir secara perlahan.."


Al-Nawawi al-Syaife berkata, “Imam Syafie berpegang pada hadis menyatakan bahawa zikir boleh dikuatkan sekali sekala. Tetapi, pendapat yang paling tepat ialah makmum dan imam memperlahankan suara ketika berzikir dan boleh menguatkannya ketika mengajar makmum.”

Apa yang menghairankan pada hari ini, kebanyakan mereka mengaku bermazhab Syafie menguatkan bacaan zikir dan doa selepas solat fardu setiap waktu. Sedangkan beliau sendiri melarang perbuatan itu.


Mengenai doa beramai-ramai pula, Nabi SAW tidak pernah melakukannya. Bahkan Imam Syafie tidak pernah menukilkan pendapat mengenai harus berdoa secara berjemaah selepas solat. Adakah Imam Syafie tidak mengetahui bahawa ia juga termasuk bidaah hasanah?

Ketika mengulas hadis Ibn Abbas, Imam Syafie menegaskan mengenai sunnah berzikir selepas solat. Katanya: “Aku berpendapat, Baginda menguatkan suara ketika berzikir hanya untuk seketika (sekejap) saja. Tujuannya supaya sahabat dapat mempelajari zikir itu daripadanya. Kebanyakan riwayat yang telah kami tulis sama ada bersama kitab ini (al-Umm) atau selainnya langsung tidak menyebut adanya bacaan tahlil atau takbir selepas Baginda memberi salam.

Kadang-kadang riwayat yang datang menyebut Baginda SAW berzikir selepas solat seperti apa yang aku nyatakan (secara kuat) dan kadangkala Baginda beredar (meninggalkan saf) tanpa berzikir. Menurut apa yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah, Baginda tidak berzikir secara kuat selepas solat.

Oleh itu, aku berpendapat bahawa Baginda SAW tidak akan duduk sama sekali kecuali untuk berzikir secara perlahan.”

Kesimpulannya, sunnah berzikir dengan perlahan namun, imam boleh menguatkan suaranya sekali-sekala untuk mengajar makmum. Imam juga berhak meninggalkan saf tanpa berzikir jika dia kehendaki.

Bukan seperti apa yang disangkakan oleh sebahagian pengikut Syafie yang jahil lalu memandang serong terhadap imam yang meninggalkan perbuatan berzikir selepas solat.

Perbincangan mengenai hukum berdoa selepas solat bersendirian secara berterusan tidak sabit dan tidak pernah diamalkan oleh salafussoleh. Apatah lagi secara berjemaah dan diaminkan oleh makmum kerana boleh mengganggu seseseorang sedang solat.

Pendapat terpilih, diharuskan berdoa secara bersendirian sekali sekala selepas berzikir secara perlahan kecuali doa tertentu diamalkan oleh salafussoleh pada waktu tertentu. Ia boleh diamalkan secara berterusan seperti doa yang diajar oleh Nabi SAW kepada Mu’az bin Jabal tanpa mengangkat tangan..

Mengenai perbuatan berdoa tanpa zikir, ia dianggap menyanggahi sunnah Nabi SAW sedangkan tidak ada seorang pun generasi terdahulu melakukannya. Semoga Allah memberi hidayah kepada hamba-Nya menyanggah sunnah Rasul-Nya.






...dalam DADA..ada rasa CINTA yang MEMBARA..dalam CINTA ada KITA berdua..."Cinta agung itu hanyalah cinta kepada Maha Pencipta.."

 
Dear Diary Blogger Template