^ Scroll to Top

Friday, May 16, 2008

Kutipan Ceramah Syeikh Muhammad Hisyam Kabbani ar-Rabbani di Mesjid Bank Indonesia tgl 30-08-2007

Bismillahir-Rohmaanir-Rohiim
Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wassalam

Taatilah Allah, Taati Rasullullah dan orang-orang yang memimpinmu.
Setiap kali saya datang ke sini, saya dapat merasakan kehadiran para Awliya, setiap kali dikumandangkan shalawat, saya merasa benar-benar kehadiran Rasulullah SAW disini. Disini, saya merasakan getaran yang sangat kuat, ada Syekh Husayn (bin ‘Ali bin Abi Thalib ra) disini. Nama itu, Hasan dan Husayn adalah nama cucu Rasululah yang telah ditetapkan sebagai pemuda-pemuda penghuni surga. Lihatlah arti sebuah nama, dari nama tersebut membawa getaran-getaran surgawi yang kuat. Allah menciptakan semua makhluknya pada tempat-tempat yang telah Ia tentukan. Tidak akan ada yang bisa mengubah ketentuan Allah. Mustahil. Allah telah menentukan dimana tiap-tiap makhluk diposisikan.

Kisah Habil dan Qabil

Saat Allah memerintahkan Habil dan Qabil untuk berqurban. Habil memberikan qurban yang terbaik, mempersembahkan yang terbaik dari dirinya untuk Allah SWT. Sedangkan Qabil, ia berpikir, Allah sudah kaya tidak perlu qurban yang baik, dan ia was-was dan terlalu cinta pada harta miliknya sehingga mempersembahkan qurban yang terburuk untuk Allah SWT. Maka Allah tidak menerima qurban Qabil, Allah menerima qurban Habil. Keduanya sama-sama mematuhi perintah Allah, tapi yang satu melaksanakan dengan usaha yang terbaik, sedangkan yang lain dengan usaha yang terburuk. Berhati-hatilah kamu, ambil pelajaran dari kisah ini. Berikan yang terbaik dalam beribadah kepada Allah, percuma kamu mengucapkan “Allahu Akbar” lalu sholat tapi hatimu masih kotor, masih ada rasa benci pada saudaramu. Hati-hatilah, Allah tidak akan menerima ibadahmu!

Saat iblis menolak untuk tunduk pada Adam as., ia tidak patuh pada Allah, padahal ia sebelumnya rajin beribadah. Qurban, sedekah, apa2 yang diperintahkan Allah, itu sebenarnya “kendaraan” kamu untuk dapat mencapai Allah. Persiapkan “kendaraan-kendaraan” kamu.

Kisah Orang Buta
Ada seorang sahabat Rasulullah saw. yang buta dan meminta beliau mendoakannya agar sembuh dari kebutaannya. Rasulullah berkata: “Bisakan kamu bersabar.” Rasulullah tidak langsung mendoakan orang tersebut sebagaimana yang pernah beliau lakukan kepada Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib ra. saat menderita sakit mata, dengan barokah air liur dan doa Rasulullah, saat diusapkan ke mata Sayyidina ‘Ali, bukan hanya sembuh tapi mata beliau dapat melihat musuh yang jaraknya sangat jauh, bahkan dapat melihat hingga ke Arsy–Nya Allah SWT. Tapi sahabat yang buta ini tidak langsung didoakan seperti itu, Rasulullah saw. memerintahkan ia berwudhu lalu sholat 2 raka’at kemudian bacalah doa :

“AS ‘ALUKA ATAWAJJAHU ILAYKA BI NABIYYIKA MUHAMMAD-YA MUHAMMAD INNI ATAWAJJAHU BIKA ILLA RABBI FI HAJAATI. INNI ASTAFI’U BIHA ‘ALAA RABBI FI RADDI BASARI ALLAHUMMA SAFFI’HU FIYYA…..”
“Wahai Allah aku memohon kepada Mu dan berpaling kepada Mu bersama dengan nabi Mu Muhammad. Wahai Muhammad, aku bersamamu menuju Tuhanku berdasarkan hajatku. Aku mohon kepada Tuhanku dengan perantaramu. Ya Allah izinkanlah dia menjadi perantara Mu.”

Setelah membaca doa itu, matanya sembuh bisa melihat. Rasullulah secara langsung menjadikan dirinya “kendaraan” bagi umat untuk menuju Allah SWT.

Dahulu umat selalu datang kepada Rasulullah, membawa masalah-masalah mereka, memohon pertolongan, dan Rasulullah menolong mereka, memberikan jalan keluar untuk semua masalah mereka.

Mengapa sekarang ini umat muslim selalu banyak masalah, menjadi yang terbelakang? karena mereka lupa untuk datang pada Rasulullah saw. memohon pertolongan beliau. Mereka telah lupa untuk selalu mengagungkan nama Rasulullah saw., bershalawat kepada beliau. Maka mereka tidak bisa mendapatkan jalan keluar bagi masalah2 mereka. Semua rukun Islam juga merupakan “kendaraan” untuk kamu untuk dapat mencapai Allah. Lakukanlah, saat memang harus berzakat, jangan ragu-ragu, jangan takut, harta yang kamu zakatkan tersusun rapi di sisi Allah, tidak akan hilang.

Allah memberikan Rasulullah saw. pada kita sebagai manusia terbaik, memberikan Sayyida Fatimah ra., memberikan Sayyidda Khodijah al Kubro ra., mereka adalah ahli bait orang-orang yang terbaik, nasehat-nasehat mereka adalah yang paling benar dan terbaik. Sudah pasti yang terbaik! Tidak mungkin tidak! Maka kita harus mengikuti nasehat-nasehat beliau-beliau semua, orang-orang yang terbaik, kalau kamu mau selamat.

Ada nasehat Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib ra. mengenai 4 hal yang harus diperhatikan oleh seseorang untuk bisa selamat.

Diam. Diam adalah lebih baik. Manusia punya kecenderungan ingin selalu bicara, selalu mengungkapkan pendapat, kalau tidak ada orang yang diajak bicara, dia cari kaca, atau dia bicara dengan istrinya, anaknya kadang bertengkar dengan mereka. Manusia tidak bisa diam. Maka jagalah lisanmu! Diam adalah lebih baik.
Jika kamu terpaksa harus bicara, maka bicarakanlah hal-hal yang bermanfaat.
Jaga pandanganmu. Lihatlah ke kakimu sendiri saat berjalan. Agar kamu tidak melihat jauh ke orang lain yang akan membuat kamu melihat buruknya atau aibnya orang lain, lalu kamu membicarakannya. Lebih baik kamu melihat ke kakimu sendiri, lihat aib-aibmu sendiri, jangan lihat (aib2) orang lain.
Bertafakur, lihatlah kebesaran Allah, itu akan membuatmu ingat kepada-Nya.

Ramadhan akan segera datang, apakah kamu sudah mempersiapkan diri kamu? Persiapkanlah! Ikuti nasehat Sayyidina ‘Ali. Diam lah, jaga lisanmu. Dengan berpuasa, bersihkan lidahmu dari semua hal-hal yang tidak bermanfaat, dari semua kata-kata yang tidak islami, basahi lidahmu dengan berdzikr, mengingat Allah.

Seorang sahabat datang kepada Rasulullah memohon keringanan dalam menjalankan ibadah-ibadah dan syariat-syariat Islam, karena ia merasa tidak mampu melaksanankan semua syariat Islam. Rasulullah lalu memerintahkan ia untuk selalu berdzikr. Mengingat Allah. Dengan berdzikr, bisa menutupi semua ibadah-ibadah yang tidak mampu kamu kerjakan.

Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

Written by Syeikh Muhammad Hisyam Kabbani ar-Rabbani

No comments:


 
Dear Diary Blogger Template